Benda uji baja tulangan Prosedur pengujian

48 Dimana: σ = Tegangan tarikkuat tarik N mm 2 atau Mpa P y = Gaya tarik leleh N A = Luas penampang mm 2 ε = Regangan ∆l = Pertambahan panjang mm l = Panjang mula-mula mm Dari hasil tegangan dan regangan baja tulangan yang telah didapat, selanjutnya dapat dicari nilai E s dengan rumus berikut. ...........................................................................................3.7

3.7.1 Benda uji baja tulangan

Benda uji baja tulangan yang akan diuji mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, baik baja tulangan jenis polos atau ulir deform. Pengujian hanya bisa dilakukan dengan diameter benda uji baja tulangan ≤13 mm. Untuk sampel tulangan 13 mm dan jenis ulir, sebelumnya dibubut terlebih dahulu untuk memenuhi spesifikasi pengujian. Ilustrasi pengujiannya dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini. Gambar 3.7. Benda Uji Tulangan Polos Diameter ≤13 mm Universitas Sumatera Utara 49 Gambar 3.8. Benda Uji Tulangan Polos dan Ulir deform Diameter 13 mm Keterangan: L t = Panjang total benda uji mm L = Panjang ukur awal benda uji mm d = Diameter awal benda uji terkecil mm D = Diameter benda uji asli mm L j h = Panjang bagian benda uji yang terjepit mesin tarik mm r = Jari-jari cekungan pada tulangan ulir m = Panjang bebas benda uji mm A = Luas penampang benda uji awal mm 2 Untuk menentukan diameter nominal d n baja tulangan ulir deform, maka dipakai rumus: √ mm ..................................................................3.8 Dimana: W = Berat tulangan kgm’

3.7.2 Prosedur pengujian

a Persiapkan benda uji, apabila terjadi karat pada permukaan bersihkan dengan amplas Universitas Sumatera Utara 50 b Lakukan pengukuran dimensi benda uji dengan jangka sorong, kemudian beri tanda sesuai form pengisian data. c Tentukan panjang ukur awal benda uji L dan beri tanda, kemudian pasang alat pembaca regangan strainometer pada titik yang telah ditentukan d Lakukan pengujian oleh operator dan catat semua hasil uji berupa: beban leleh awal, beban leleh akhir, beban maksimum, regangan tiap interval tertentu, dan lain-lain e Pembacaan regangan oleh strainometer hanya terbatas sampai 10 mm, jika pada pengujian melebihi angka tersebut, maka pembacaan regangan diganti dengan jangka manual dengan posisi jangka sama dengan posisi strainometer sebagai patokan f Setelah benda uji putus pada beban maksimum, satukan kembali kedua bagian benda uji, kemudian ukur pertambahan panjang benda uji ∆l terhadap panjang ukur awal L

3.8 Metode Perkuatan Dengan Carbon-Fiber Reinforced Polymer CFRP