43 Jika jumlah tulangan pada sampel beton inti berjumlah 2 dua
batang, apabila jarak antara tulangan d terbesar, maka C
2
ditentukan menurut rumus berikut:
= 1,0 1,5
.......................................................3.2 Dimana:
d = diameter batang tulangan mm
Φ
= diameter rata-rata benda uji mm h’ = jarak terpendek antara sumbu batang tulangan dengan
benda uji l = panjang benda uji sebelum diberi lapisan untuk caping
mm Kuat tekan terkoreksi beton inti dihitung dengan ketelitian
hingga 0,5 Mpa berdasarkan rumus: ........................................................3.3
Dimana: f
c’c = kuat tekan beton inti terkoreksi Mpa f
c’ = kuat tekan awal Mpa
3.5 Pengujian Kuat Tekan Dengan Compression Testing Machine CTM
Pengujian kuat tekan beton menggunakan alat Compression Testing Machine
–Double Gauge tenaga hidrolik, kapasitas 2000 kN, merk ELE. Benda uji berbentuk silinder yang diambil dari pengujian bor inti core drill di lapangan
sebanyak 4 buah yang sebelumnya permukaannya telah diratakan capping.
Universitas Sumatera Utara
44 Prosedur pengujian kuat tekan dapat ditunjukkan sebagai berikut.
1 Memberi tanda untuk tiap benda uji
2 Mengukur dimensi dan menimbang benda uji, kemudian dicatat
3 Letakkan benda uji pada ruang penekan alat Compression Testing Machine
CTM secara simetris atau tepat di tengah
4 Pastikan jarum pengukur pada dial tepat pada titik nol, kemudian hidupkan
mesin hidrolik, yang mana mesin akan secara otomatis melakukan penekanan
5 Amati setiap peningkatanpenambahan kuat tekan yang ditunjukkan oleh
jarum pengukur pada dial 6
Amati perubahan yang dialami oleh benda uji jika mulai terjadi pengelupasan dan retak-retak pada permukaan
7 Jika jarum pengukur sudah tidak lagi bergerak, maka mesin hidrolik dapat
dimatikan. Ini menunjukkan bahwa benda uji beton sudah hancur 8
Baca dan catat angka pada jarum pengukur yang merupakan besar beban tekan maksimum benda uji beton yang diuji
9 Lakukan prosedur di atas untuk benda uji berikutnya
Universitas Sumatera Utara
45 Gambar 3.4. Alat Compression Testing Machine CTM
Besarnya kuat tekan benda uji beton dapat dihitung berdasarkan rumus:
........................................................................................3.4
Dimana: f’c = Kuat tekan beton yang diperoleh benda uji
N
mm
2
atau Mpa P
= Beban tekan maksimum N A
= Luas permukaan tekan benda uji mm
2
3.6 Identifikasi Visual dan Pengambilan Sampel Baja Tulangan
Identifikasi visual ini diperlukan untuk mengetahui spesifikasi baja tulangan yang ada di lapangan, dalam hal ini hanya terbatas pada struktur balok dan kolom.
Hal ini dilakukan karena tidak adanya data perencanaan awal pembangunan proyek gedung tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan cara men-chipping beton
dengan chipping hammer pada balok di daerah tumpuan dan lapangan hingga tulangan dapat terlihat, hal yang sama juga dilakukan pada kolom dengan men-
chipping di bagian tengah dari tinggi kolom. Dari kegiatan ini akan diperoleh
Universitas Sumatera Utara
46 data, seperti: jumlah tulangan, diameter tulangan, jarak antar tulangan, jarak
sengkang, dan tebal selimut beton. Pengambilan sampel dilakukan setelah proses chipping beton selesai.
Sampel baja tulangan diambil dari struktur kolom dengan alat gerinda, masing- masing 1 satu buah pada tulangan utama dan tulangan sengkang dengan
panjang 35 cm. Panjang tulangan yang dibutuhkan untuk pengujian kuat tarik adalah ± 30 cm.
Gambar 3.5. Alat Gerinda
3.7 Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan Dengan Universal Testing Machine