commit to user
Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐
a. Jenis SirkulasiAksesbilitas pada Rumah Sakit
1 Sirkulasi pada TapakPencapaian
Aksesbilitas menuju tapak bangunan berdasarkan criteria
kemudahan dan keselamatan pelayanan medis sesuai dengan
fungsi dari rumah sakit pendidikan maka jalur sirkulasi emergency,
rawat inap, rawat jalan dan pendidikan dibuat seoptimal mungkin.
Pencapaian Langsung
Suatu pendekatan yang
mengarah Iangsung kesuatu
tempat masuk
melaIui sebuah
jalan lurus yang segaris
dengan alur sumbu bangunan.
Tujuan visual yang
mengakhiri pencapaian ini
jelas, dapat merupakan fasad
bangunan atau
perluasan tempat masuk.
Pencapaian Tersamar
Pendekatan tersamar
meningkatkan efek
perspektif pada fasad dan
bentuk bangunan. Jalur
dapat diubah arahnya satu
atau beberapa kali untuk
menghambat dan
memperpanjang urutan
pencapaian.
Pencapaian Berputar
Sebuah jalan
berputar memperpanjang
urutan pencapaian
dan mempertegas
bentuk tiga dimensi
bangunan. Sewaktu bergerak
mengelilingi tepi bangunan,
jalan masuk
kebangunan mungkin dapat
dilihat terputus‐putus atau
dapat tersembunyi sampai
tempat kedatangan.
Tabel II.1 : Pencapaian Sirkulasi
Sumber: www.remigius.staff.gunadarma.ac.id
commit to user
Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐
2 Sirkulasi di dalam Tapak
• •
• Sistem koridor tunggal di tengah
- Pengendalian
kebisingan lebih mudah -
Pengendalian pengunjung mudah karena koridor tertutup
- Koridor
berkesan sempit, gelap dan pengap -
Keprivasian medis kurang karena bercampur dengan
kegiatan pengunjung dan pasien
• Sistem koridor tunggal di dua sisi -
Pengendalian kebisingan mudah, jendela bisa menghadap
daerah bukaan sirkulasi
- Jumlah
pengunjung masih bisa terkendali karena tetap berada
pada jalur koridor tunggal.
Gambar II.2 : Sirkulasi Ruang
Sumber:
PT.Global Rancang Selaras
Gambar II.3 : Sirkulasi Sistem Koridor Tunggal
Sumber:
PT.Global Rancang Selaras
commit to user
Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐
- Koridor
tidak terasa sempit, gelap dan pengap karena berhadapan
dengan ruang terbuka. -
Keprivasian kegiatan medis lebih baik daripada system
koridor tunggal di tengah.
• Sistem koridor sisi bertolak belakang
- Cocok
untuk unit perawatan yang mempunyai fungsi berlainan
namun berdekatan. -
Pengendalian kebisingan lebih sulit karena pintu dan
jendela langsung menghadap daerah sirkulasi.
- Pengendalian
pengunjung lebih sulit karena pintu langsung
menghadap koridor luar -
Keprivasian kegiatan medis kurang karena bercampur
dengan kegiatan pengunjung.
- Sirkulasi
Padat. • Sistem koridor ganda
Koridor luar berfungsi untuk pengunjung dan ruang tunggu -
Cocok untuk unit perawatan yang membutuhkan
kebebasan bagi pasien untuk berinteraksi social.
- Pengendalian
kebisingan dan pengunjung agak sulit. -
Keprivasian kegiatan medis terjamin.
• Sistem Linear‐Open Space -
Kesan lebih terbuka
Gambar II.4 : Sirkulasi Sistem Koridor Sisi Bertolak Belakang
Sumber:
PT.Global Rancang Selaras
commit to user
Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐
- Pengkondisian
terhadap jumlah pengunjung yang banyak sulit
dilakukan dan akan memunculkan pengumpulan orang.
- Peruangan
yang terjadi sederhana -
Semakin banyak ruangan, sirkulasi semakin lancer.
• Linier -
Kesan lebih terbuka
- Terjadi
jarak yang panjang, pemakian lahan tidak efisien -
Perunagan yang terjadi sederhana.
• Center -
Kesan tertutup
- Pemakaian
lahan lebih efisien -
Pengumpulan orang diselesaikan dengan hall yang lebar.
• Center‐Open Space -
Kesan pengumpulan orang bias dikurangi dengan adanya
permainan ruang dengan open space.
- Kesan
unity antar unit ruang masih terasa. -
Peruangan yang terjadi lebih dinamis.
- Memiliki
pola lahan dengan bentuk persegi. -
Pemakaian lahan lebih efisien
• Sistem koridorselasar
Jenis Selasar Pola Selasar
Lebar 1
strecherselasar Lebar
1 orang
Jumlah Flow
30 Total
Selasar untuk
Medis Pasien
90 cm
60 cm
150 cm 50
cm 200
cm
Selasar untuk
Pengunjung 180
cm 60
cm 180
cm 3
org 54
cm 234
cm
commit to user
Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐
Selasar untuk
Medis dan
Pengunjung 180
cm 60
cm 240
cm 70 cm
310 cm
5. Persyaratan Teknis Rumah Sakit