Persyaratan Persyaratan Teknis Rumah Sakit

commit to user Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐ teknis, apabila belum ada atau terjangkau system pengolahan air limbah perkotaan. ƒ Kualitas limbah effluent rumah sakit yang akan dibuang ke lingkungan harus memenuhi persyaratan Baku Mutu effluent sesuai peraturan perundangan yang berlaku. e. Fasilitas Pembuangan Gas Buangan emisi ƒ Rumah sakit harus memiliki sarana pengendalian gas buangan emisi ƒ Gas buangan yang dibuang kedalam lingkungan harus memenuhi Baku Mutu emisi sesuai peraturan peundang‐ undangan yang berlaku. f. Fasilitas Pengendalian Serangga dan Tikus ƒ Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga atau tikus. ƒ Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat. ƒ Setiap sarana penampungan air harus bersih dan tertutup. g. Fasilitas Sanitasi lainnya ƒ Harus tersedia tempat penampungan tinja, air seni, muntahan yang terbuat dari logam tahan karat pada setiap unit perawatan. ƒ Tersedia ruang khusus untuk penyimpanan perlengkapan kebersihan pada setiap unit perawatan.

a. Persyaratan

Kesehatan Konstruksi di Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan. 1992 1 Ruang Operasi Gambar II.5 : Ruang Operasi Sumber : PT.Global Rancang Selaras commit to user Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐ ƒ Dinding terbuat dari bahan porsenil atau vinil setinggi langit atau dicat dengan cat tembok yang tidak luntur. ƒ Berwarna putih dan terang. ƒ Langit‐langit terbuat dari bahan multipleks, dipasang rapat. ƒ Tinggi langit‐langit antara 2,70 ‐ 3,30 meter dari lantai. ƒ Lebar pintu minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m. ƒ Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna terang. ƒ Harus disediakan gelagar gantungan lampu bedah dengan profil baja double INP 20 yang terbuat dipasang sebelum pemasangan langit – langit. ƒ Semua stop kontak dan sakelar dipasang pada ketinggian minimal 1,40 m dari lantai. ƒ Suhu diusahakan 22 – 25 C dan kelembapan 50 – 60 . ƒ Pencahayaan 300 – 500 lux, meja operasi 10.000 – 20.000 lux. ƒ Ventilasi sebaiknya menggunakan AC window untuk setiap ruang operasi dengan pemasangan minimal 2m dari lantai. ƒ Arah udara bersih yang masuk kedalam kamar operasi dari atas kebawah. ƒ Semua pintu kamar harus selalu dalam keadaan tertutup. ƒ Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu harus dibuat ruang antara. ƒ Hubungan dengan ruang scrub–up untuk melihat kedalam ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati, hubungan keruang steril dari bagian cleaning cukup dengan sebuah loket yang dapat dibuka ditutup. ƒ Pemasangan gas medis secara sentral diusahakan melalui bawah lantai atau langit‐ langit. ƒ Dibawah meja operasi perlu adanya kabel anti petir yang dipasang dibawah lantai. commit to user Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐ 2 Ruang Laboratorium ƒ Dinding terbuat dari bahan porselin atau keramik setinggi 1,5 meter dari atas lantai, sisanya dicat dengan warna terang. ƒ Tinggi langit‐langit antara 2,70 – 3,30 m dari lantai. ƒ Lebar pintu minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m. ƒ Ambang bawah jendela minimal 1,00 m dari lantai. ƒ Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna terang dan tahan terhadap kerusakan oleh bahan kimia. ƒ Semua stop kontak dan sakelar dipasang pada ketinggian minimal 1,40 m dari lantai. ƒ Meja beton dilapisi dengan porselen keramik dengan tinggi 0,80 1,00 m. ƒ Meja untuk instrumen elektonik harus tahan getaran. ƒ Dinding ruang dapur, kamar manditoilet dilapisi porselenkeramik minimal 1,50 m dari lantai. Gambar II.6 : Ruang Laboratrium Sumber : PT.Global Rancang Selaras commit to user R Rumah Sakit t Pendidikan 3 Ruan ƒ Din ata ƒ Leb ƒ Am ƒ Lan dib ole ƒ Lan ƒ Me 1 ƒ Sem 1,4 4 Ruan UNS Suraka ng Sterilisasi nding dilapisi as lantai, sisan bar pintu min mbang bawah ntai terbuat bersihkan dan eh bahan kim ngit ‐langit ter eja beton dila ,00 m. mua stop kon 40 m dari lant ng Radiology Ga Sumbe rta i porselin ata nya dicat den nimal 1,20 m d jendela mini dari baha n berwarna te ia. rbuat dari bah apisi dengan p ntak dan sake tai. ambar II.7 : Ru er : PT.Global Ra au keramik s ngan warna te dan tinggi mi mal 1,00 m d n yang kua erang dan ta han multiplek porselen ker elar dipasang uang Linen ancang Selaras Gambar II.8 Sumber : PT.G setinggi 1,50 erang. nimal 2,10 m dari lantai. at, kedap a han terhadap k atau bahan ramik dengan pada ketingg 8 : Ruang Radi Global Rancang II‐ meter dari . air, mudah p kerusakan yang kuat. n tinggi 0,80 gian minimal iology Selaras commit to user Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐ a. Ruang X‐Ray ƒ Dinding pasangan batu bata dengan campuran 1PC : 3 PS, bagian dalam dilapisi dengan lempengan timah hitam setebal 1,0 – 1,5 mm disesuaikan dengan kekuatan pesawat X ‐Ray. Sebelum diplester, tebal dinding minimal 1 bata melintang ± 30 cm . ƒ Daun pintu dan kusen bagian dalam dilapisi timah hitam setebal 1,0 – 1,5 mm. ƒ Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air serta mudah dibersihkan. ƒ Langit‐langit terbuat dari bahan multiplek dengan ketinggian 2,70 – 3,30 m dari lanati. ƒ Stop kontak khusus untuk pesawat X‐Ray dipasang pada ketinggian 1,40 m dari atas lantai. ƒ Hubungan kekamar gelap cukup melalui sebuah loket. ƒ Jendela yang membatasi ruang X‐Ray dengan ruang operator memakai kaca timah hitam setebal 1,0 – 1,5 mm. ƒ Tinggi jendela boveenlight 2,10 m dar lantai. ƒ Tembok pembatas antara ruang X‐Ray dengan kamar gelap dilengkapi dengan transfer cassette. ƒ Pemasangan AC pada ruang pesawat X‐Ray bukan merupakan suatu keharusan tetapi merupakan anjuran agar pesawat tidak cepat rusak. ƒ Kalau pesawat X‐Ray yang dipasang dalam ruangan ini dilengkapi dengan fasilitas untuk penyinaran tembus fluoroscopy tanpa layar monitor, maka ruangan ini hanya kedap cahaya dan perlu dipasang lampu merah. ƒ Daya listrik yang diperlukan untuk pesawat X‐Ray disesuaikan dengan jenis pembangkit X‐Ray. b. Kamar Gelap ƒ Dinding dicat dengan warna gelap hitam. commit to user Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐ ƒ Boveenlight diusahakan memakai gorden warna hitam. ƒ Langit‐langit terbuat dari multipleks dengan tinggi 2,70–3,30 m dari lantai. ƒ Lebar pintu minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m. ƒ Semua stop kontak dan sakelar dipasang pada ketinggian minimal 1,40 m dari lantai. ƒ Pencahayaan pada kamar gelap yang konvesional dan relatif kecil dilengkapi lampu dengan kekuatan 15 watt dan diberi selongsong kapp yang dilengkapi dengan filter tertentu, missal : Wratten 6 B. ƒ Perlu adanya persediaan air bersih dan exhouse fan dengan pemasangan yang kedap cahaya. ƒ Jika dipasang film fast bok hatch, maka pemasangan harus menjamin bahwa sinar‐X dan cahaya tidak dapat masuk ke kamar gelap. 5 Ruang Pendingin ƒ Luas besar ruang minimal dapat menyimpan bahan pangan untuk kebutuhan selama 3 hari. ƒ Suhu didalam ruang pendingin antara –100 C – 50 C. ƒ Dilengkapi rak untuk menyimpan bahan makanan, dengan tinggi rak paling bawah antara 20 – 25 cm dari lantai. ƒ Bebas tikus dan serangga khususnya kecoa. 6 Ruang Radioisotop Ruang Isolasi Ruang radioisotop ruang isolasi harus terpisah dengan ruang tunggu pasien. 7 Kamar Mayat ƒ Dinding dilapisi porselin atau keramik. ƒ Lebar pintu minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m. ƒ Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna terang. ƒ Dilengkapi dengan sarana pembuangan air limbah, commit to user Rumah Sakit Pendidikan UNS Surakarta II‐ ƒ Letaknya dekat dengan bagian pathologi atau bagian laboratorium. ƒ Mudah dicapai dari ruang perawatan, UGD dan ruang operasi. ƒ Dilengkapi dengan ruang ganti pakaian petugas dan toilet. ƒ Dilengkapi dengan perlengkapan dan bahan‐bahan untuk pemulasaraan jenazah serta meja untuk memandikan mayat. ƒ Dilengkapi dengan tempat penyimpanan jenazah bila perlu, ditambah lemari pendingin unuk menyimpan jenazah. ƒ Dilengkapi ruang tunggu dan ruang untuk menyolatkan jenazah.

B. Rumah Sakit Pendidikan

1. Pengertian Rumah Sakit Pendidikan

Rumah Sakit pendidikan merupakan Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas A dan kelas B yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya. UU No.44 Th.09 tentang RS. Rumah Sakit Pendidikan merupakan Rumah Sakit Umum pemerintah kelas A atau B yang digunakan sebagai tempat pendidikan tenaga medis oleh Fakultas kedokteran. Salah satunya persyaratan wajib dalam standar Pendidikan Kedokteran yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional adalah Fakultas Kedokteran harus memiliki Rumah Sakit Pendidikan. Saat ini perkembangan Rumah Sakit Pendidikan berjalan dengan cepat dan semakin banyaknya fakultas kedokteran swasta dan pemerintah yang didirikan serta semakin banyaknya pendidikan dokter muda dan residensi. Untuk menjaga mutu proses pendidikan di Rumah Sakit, perlu dikembangkan standar dan kriteria rumah sakit pendidikan di Indonesia. Selain sebagai rumah sakit pendidikan yang menjadi tempat belajar bagi mahasiswa lintas jurusan, rumah sakit ini nantinya juga menyediakan layanan untuk masyarakat umum.