Metabolisme albumin Albumin Terglikasi Glycated Albumin GA
pada seseorang penderita penyakit hati kronis, ginjal, dan kekurangan gizi seperti
kwashiorkor Kim Lee, 2012. 2.6.2
Proses glikasi albumin
Albumin adalah salah satu protein plasma yang telah diketahui paling lama dan merupakan komponen terbesar dari protein plasma, mewakili lebih dari
80 molekul total dan 60 konsentrasi protein plasma total Roohk Zaidi, 2008. Konsentrasi normal albumin adalah 35-50 gl, yang membuatnya menjadi
protein paling banyak dalam plasma dengan berbagai fungsi fisiologis Evans, 2002. Secara struktural, albumin terbuat dari 585 asam amino dan mengandung 35
residu sistein penting kecuali Cys-34 yang membentuk jembatan disulfida yang berkontribusi terhadap struktur protein tersier secara keseluruhan Kim Lee,
2012.
Gambar 2.3 Struktur albumin Kim Lee, 2012
Glikasi kadang disebut glikosilasi nonenzimatik merupakan proses sederhana dimana kelebihan molekul gula seperti fruktosa atau glukosa,
menempelkan dirinya sendiri dengan molekul protein atau lipid yang normal dalam darah tanpa intervensi enzimatik Kim Lee, 2012. Monosakarida memiliki
aktivitas glikasi bawaan yang berbeda; diketahui bahwa galaktosa dan fruktosa
memiliki sekitar 10 kali aktivitas glikasi glukosa. Kekhawatiran mengenai glikasi pada diabetes muncul dari fakta bahwa gula tereduksi berpotensi untuk
menginduksi glikasi dan mengganggu fungsi sejumlah protein. Karena semua protein rentan terhadap glikasi, gangguan ini dapat menimbulkan efek yang
menonjol. Produk glikasi dapat diklasifikasikan menjadi produk awal dan produk tahap lanjut. Awalnya, basa Schiff yang reversibel dan tidak stabil dibentuk dari
ikatan glukosa atau derivatnya dengan grup albumin yang memiliki amin bebas glikasi reversibel, glikasi 1-2 minggu, menyebabkan pembentukan residu
fruktosamin yang stabil ketoamin melalui dibuangnya air. Pengaturan ulang senyawa ini akhirnya menghasilkan senyawa amadori yang ireversibel glikasi
ireversibel, glikasi 6-8 minggu. Ini merupakan proses glikasi awal dan juga dikenal sebagai reaksi Maillard. Modifikasi tahap lanjut pada produk glikasi tahap awal ini
aduksi Amadori, seperti pengaturan ulang, oksidasi, polimerisasi, dan pembelahan, menghasilkan konjugat ireversibel yang disebut advanced glycated
end products AGE. Produk AGE dianggap sebagai penanda berbagai penyakit seperti arteriosklerosis, gagal ginjal, penyakit alzheimer, atau diabetes, dan juga
mengalami peningkatan selama proses penuaan Koga Kasayama, 2010 ;Kim Lee, 2012; Arasteh et al., 2014.
Gambar 2.4 Proses glikasi albumin Kim Lee, 2012