Tujuan umum Tujuan khusus

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademik

Hasil penelitian ini memberi informasi nilai sensitivitas, spesifisitas, NDP dan NDN dari GA sebagai penanda kontrol glikemik pada penderita DMT2. Selain itu, penelitian ini memberi informasi korelasi antara GA dengan HbA1C, GA dengan glukosa puasa dan GA dengan glukosa 2JPP pada penderita DMT2. Informasi ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penanda kontrol glikemik oleh para dokter dalam penatalaksanaan DMT2.

1.4.2 Manfaat praktis

1. Bila terbukti bahwa nilai sensitivitas, spesifisitas, NDP dan NDN dari GA sebagai penanda kontrol glikemik cukup baik dibanding HbA1C, glukosa puasa dan 2JPP maka GA bisa dipergunakan sebagai alternatif diagnostik penanda kontrol glikemik penderita DMT2 khususnya pada penderita dimana HbA1C, glukosa puasa, atau glukosa 2JPP sulit digunakan. 2. Bila terdapat korelasi antara GA dengan HbA1C, GA dengan glukosa puasa dan GA dengan glukosa 2JPP pada penderita DMT2, diharapkan pemeriksaan GA dapat dilakukan secara berkala. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Melitus

2.1.1 Definisi

Diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolik kronik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aktifitas insulin atau keduanya ADA, 2010. Hiperglikemia kronis dihubungkan dengan kerusakan, disfungsi dan kegagalan organ-organ tubuh khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah PERKENI, 2011.

2.1.2 Epidemiologi

Prevalensi DM terus meningkat dari tahun ke tahun. Total penduduk dengan DM di seluruh dunia diperkirakan akan bertambah dari 171 juta pada tahun 2000 menjadi 366 juta penduduk pada tahun 2030 Wild et al., 2004. Di tahun 2012 diperkirakan 371 juta jiwa penduduk dunia 8,3 menderita DM IDF, 2012. Pertumbuhan populasi penduduk, perubahan gaya hidup, penuaan dan meningkatnya prevalensi kegemukan akan meningkatkan prevalensi DM Wild et al., 2004; Braunwald et al., 2005. Berdasarkan studi epidemiologi terbaru, Indonesia telah memasuki epidemi diabetes melitus. World Health Organization WHO memprediksi peningkatan jumlah penderita DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation IDF memprediksi peningkatan penderita DM dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030 IDF, 2005; PERKENI, 2011. Di 8