Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan HbA1C

Pada beberapa keadaan, HbA1C tidak dapat mencerminkan kontrol glukosa darah. Hal ini penting diketahui karena dapat menyebabkan under- atau over treatment. Meskipun saat ini HbA1C secara luas telah digunakan sebagai penanda kontrol glikemik, namun HbA1C tidak mencerminkan perubahan glikemia dalam periode yang relatif singkat, dan akurasinya dikatakan menurun jika disertai dengan abnormalitas metabolisme hemoglobin seperti anemia dan pada pasien penyakit ginjal kronis PGK tahap akhir atau end stage ranal disease ESRD Peacock et al., 2008; Nitin, 2010; Son et al., 2013; WHO, 2011.

2.6 Albumin Terglikasi Glycated Albumin GA

2.6.1 Metabolisme albumin

Dalam tubuh manusia dewasa albumin disintesa oleh hati sekitar 100-200 mikrogram per gram jaringan hati per hari. Albumin didistribusikan secara vaskuler dalam plasma dan secara ekstravaskuler dalam kulit, otot, dan beberapa jaringan lain. Sintesa albumin dalam sel hati dilakukan dalam dua tempat, pertama pada polisom bebas dimana dibentuk albumin untuk keperluan intravaskuler. Kedua, poliribosom yang berkaitan dengan retikulum endoplasma dimana dibentuk albumin untuk didistribusikan ke seluruh tubuh Kim Lee, 2012. Sintesa albumin dipengaruhi beberapa faktor, yaitu nutrisi terutama asam amino, hormon dan adanya suatu penyakit. Asam amino yang dapat merangsang terjadinya sintesa albumin adalah triptofan, arginin, ornitin, lisin, fenilalanin, treonin dan prolin. Sedangkan hormon yang dapat merangsang sintesa albumin adalah tiroid, hormon pertumbuhan, insulin, adrenokortikotropik, testosteron, dan korteks adrenal. Adapun yang dapat menghambat sintesa albumin adalah alkohol serta adanya suatu penyakit yang mengakibatkan gangguan sintesa albumin seperti pada seseorang penderita penyakit hati kronis, ginjal, dan kekurangan gizi seperti kwashiorkor Kim Lee, 2012. 2.6.2 Proses glikasi albumin Albumin adalah salah satu protein plasma yang telah diketahui paling lama dan merupakan komponen terbesar dari protein plasma, mewakili lebih dari 80 molekul total dan 60 konsentrasi protein plasma total Roohk Zaidi, 2008. Konsentrasi normal albumin adalah 35-50 gl, yang membuatnya menjadi protein paling banyak dalam plasma dengan berbagai fungsi fisiologis Evans, 2002. Secara struktural, albumin terbuat dari 585 asam amino dan mengandung 35 residu sistein penting kecuali Cys-34 yang membentuk jembatan disulfida yang berkontribusi terhadap struktur protein tersier secara keseluruhan Kim Lee, 2012. Gambar 2.3 Struktur albumin Kim Lee, 2012 Glikasi kadang disebut glikosilasi nonenzimatik merupakan proses sederhana dimana kelebihan molekul gula seperti fruktosa atau glukosa, menempelkan dirinya sendiri dengan molekul protein atau lipid yang normal dalam darah tanpa intervensi enzimatik Kim Lee, 2012. Monosakarida memiliki aktivitas glikasi bawaan yang berbeda; diketahui bahwa galaktosa dan fruktosa