Patofisiologi Fraktur Kosta Fraktur Kosta

pertama menggambarkan trauma serius pada spinal atau pembuluh darah.Fraktur pada kosta pertama dapat menjadi prediksi terjadinya cedera serius. Tulang kosta pertama dilindungi dengan baik oleh bahu, otot leher bagian belakang dan clavikula sehingga bila terjadi patah pada tulang ini, memerlukan energi lebih dibandingkan dengan patah pada tulang kosta lainnya. Angka kematian sekitar 36 sudah dilaporkan pada fraktur tulang kosta pertama berhubungan dengan cedera pada paru, aorta asenden, arteri subklavia dan plexus brachialis. Tulang kosta biasanya mengalami patah pada bagian posterior karena secara struktural bagian ini merupakan yang paling lemah. Tulang kosta ke 4 sampai 9 lebih sering terjadi cedera. Mekanisme terjadinya cedera tulang kosta pertama pada kecelakaan lalulintas terjadikarena kontraksi otot akibat gerakan tiba-tiba dari kepala dan leher Melendez, 2015.

2.4.4 Manifestasi Klinis

Pasien dengan patah tulang kosta biasanya dengan nyeri berat khususnya saat inspirasi atau ketika bergerak. Tanda dan gejala lainnya termasuk tenderness dan kesulitan dalam pernafasan. Ketidaksimetrisan dari pergerakan dinding toraksflail chest. Pasien juga biasanya ditemukan tanda adanya kecemasan, kelemahan, keluhan nyeri kepala dan mengantuk Assi et al, 2012.

2.5 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan fisik dilakukan setelah dilakukan anamnesa untuk mengetahui mekanisme kejadian kemudian perlu dilakukan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi;

2.5.1 Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium secara umum tidak begitu berguna untuk mengevaluasi pada kasus isolated rib fractures. Pemeriksaan urinalisis pada kasus patah tulang kosta bagian bawah diindikasikan pada trauma ginjal. Tes fungsi paru seperti analisa gas darah digunakan untuk mengetahui adanya kontusio paru tetapi bukan pemeriksaan untuk patah tulang toraks itu sendiri Melendez S.L, 2015.

2.5.2 Foto Polos Toraks

Pemeriksaan pertama pada pasien dengan trauma toraks adalah foto polos toraks. X-ray hanya membutuhkan sedikit waktu sesudah terjadinya cedera. Deteksi dini adanya kontusio paru, hematoma, laserasi sangat penting untuk mengetahui kelainan patologis dan perencanaan perawatan. Angka kematian dapat diturunkan dengan kerjasama antara radiologis dengan dokter emergensi Elmali et al, 2007. Pemeriksaan foto polos toraks sangat berguna untuk mengetahui cedera lainnya seperti adanya hemothorax, pneumothorax, kontusio paru, atelectasis, pneumonia dan cedera pembuluh darah. Adanya patah tulang sternum dan scapula dapat menjadi kecurigaan adanya patah tulang kosta. Cedera aorta tampak ada pelebaran 8 cm dari mediastinum pada bagian atas kanan dari hasil foto polos Toraks Assi et al, 2012.