Epidemiologi Etiologi Trauma Toraks

Trauma toraks dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang kosta dan sternum, rongga pleura saluran nafas intra toraks dan parenkim paru. Kerusakan ini dapat terjadi tunggal atau kombinasi tergantung mekanisme cedera Gallagher, 2014.

2.2.4 Patofisiologi

Kerusakan anatomi yang terjadi akibat trauma dapat ringan sampai berat tergantung besar kecilnya gaya penyebab terjadinya trauma. Kerusakan anatomi yang ringan pada dinding toraks, berupa fraktur kosta simpel. Sedangkan kerusakan anatomi yang lebih berat berupa fraktur kosta multiple dengan komplikasi pneumotoraks, hematotoraks dan kontusio paru. Trauma yang lebih berat menyebakan robekan pembuluh darah besar dan trauama langsung pada jantung Kukuh, 2002. Akibat kerusakan anatomi dinding toraks dan organ didalamnya dapat mengganggu fungsi fisiologi dari pernafasan dan sistem kardiovaskuler. Gangguan sistem pernafasan dan kardiovaskuler dapat ringan sampai berat tergantung kerusakan anatominya. Gangguan faal pernafasan dapat berupa gangguan fungsi ventilasi, difusi gas, perfusi dan gangguan mekanik alat pernafasan. Salah satu penyebab kematian pada trauma toraks adalah gangguan faal jantung dan pembuluh darah Kukuh, 2002; David, 2005.

2.3 Kontusio Paru

2.3.1 Definisi Kontusio Paru

Kontusio paru merupakan cedera parenkim paru yang terbanyak didapatkan pada trauma tumpul toraks Bruner et al, 2011. Kontusio paru adalah adanya lesi yang secara anatomi dan fisiologi dari paru yang mengikuti trauma tumpul, cedera kompresi dan dekompresi pada dinding toraks. Adanya penurunan integritas kapiler alveoli menyebabkan paru-paru mengalami perdarahan dan edema dari alveoli dan adanya ruang interstitial Trickle et al, 1973. Kontusio paru merupakan faktor risiko utama dari dari terjadinya acute respiratory distress syndrome ARDS pada pasien trauma Daurat et al 2015.

2.3.2 Epidemiologi

Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab kontusio paru terbanyak karena tingginya kekuatan akselerasideselerasi; jatuh dari ketinggian, pergerakan yang cepat dari suatu objek yang menimpa dinding toraks, kecelakaan lalulintas, dan cedera karena ledakan Vignesh et al, 2004; Bruner et al, 2011; Ganie et al, 2013. Trauma toraks terjadi lebih dari 50 pada pasien trauma tumpul. Kontusio paru merupakan cedera yang paling sering terjadi sekitar 30 –75 dari pasien trauma. Pada beberapa penelitian kejadian kontusio paru berhubungan dengan tingginya angka kematian khususnya karena kegagalan pertukaran gas dan timbulnya acute respiratory distress syndrome ARDS dan atau kegagalan multi organ Vignesh et al, 2004. Kontusio paru merupakan cedera parenkim paru yang terbanyak didapatkan pada trauma tumpul toraks sekitar 25-35 kasus dengan 200,000 korban per tahun, 15.000 orang dewasa meninggal dengan 25 dari angka kematian trauma tumpul toraks karena kontusio paru. Pada populasi anak- anak, kontusio paru terjadi pada 50,000 anak-anak di Amerika Serikat dengan angka kematian 8,000 pasien Bruner et al, 2011.