cedera yang spesifik sehingga dapat membantu penanganan selanjutnya. Foto polos toraks dapat menjadi tidak efektif pada beberapa kondisi sehingga
diperlukan CT scan toraks yang dapat mencegah dari kondisi yang serius Elmali et al, 2007; Taylor et al, 2013. Computed tomography CT sangat sensitive
untuk mendiagnosa kontusio paru dengan ukuran 3 dimensi. CT scan dapat membedakan area dari kontusio paru terjadi atelectasis atau aspirasi Genie,
2013.
Gambar 2.3 Ct Scan Toraks Axial
2.5.5 Angiography
Patah tulang kosta pertama dan kedua biasanya berhubungan dengan cedera pembuluh darah maka dokter di unit gawat darurat dapat melakukan
angiography khususnya pada pasien dengan tanda dan gejala gangguan neurovascular. Hal ini penting khususnya pada fraktur kosta tulang kedua dengan
kemungkinan hasil abnormal yang lebih tinggi ditemukan daripada patah tulang kosta yang lain Melendez S.L, 2015.
2.5.6 MRI
MRI digunakan untuk mengetahui angulasi patah tulang kosta bagian posterior lateral meskipun MRI tidak digunakan untuk diagnose pertama pada
patah tulang kosta.
2.6 Penatalaksanaan Fraktur Kosta
2.6.1 Penatalaksanaan Prehospital
Penatalaksanaan prehospital harus fokus dalam mempertahankan jalan nafas dan dengan bantuan oksigenasi.
2.6.2 Penatalaksanaan di unit gawat darurat
Tujuan utama dari penatalaksanaan di unit gawat darurat adalah untuk menstabilkan kondisi pasien trauma dan evaluasi dari multi trauma. Manajemen
dan kontrol nyeri mutlak pada penatalaksanaan fraktur tulang kosta. Untuk menurunkan alveolar yang kolap dan membersihkan sekresi paru. Manajemen
nyeri dapat dimulai dengan pemberian analgetik NSAID bila tidak ada kontraindikasi. Dilanjutkan dengan golongan narkotik bila hasilnya tidak
memuaskan. Pilihan lain adalah narkotik parenteral untuk mencegah depresi pernafasan. Beberapa penelitian merekomendasikan rawat inap untuk pasien
dengan 3 atau lebih patah tulang kosta dan perawatan ICU untuk pasien lanjut usia dengan 6 atau lebih patah tulang kosta karena ada hubungan yang signifikan
dari patah tulang tersebut dengan adanya cedera serius pada organ dalam seperti pneumothorax dan kontusio paru Melendez, 2015.