adanya lesi yang secara anatomi dan fisiologi dari paru yang mengikuti trauma tumpul, cedera kompresi dan dekompresi pada dinding toraks. Adanya penurunan
integritas kapiler alveoli menyebabkan paru-paru mengalami perdarahan dan edema dari alveoli dan adanya ruang interstitial Trickle et al, 1973. Kontusio
paru merupakan faktor risiko utama dari dari terjadinya acute respiratory distress syndrome ARDS pada pasien trauma Daurat et al 2015.
2.3.2 Epidemiologi
Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab kontusio paru terbanyak karena tingginya kekuatan akselerasideselerasi; jatuh dari ketinggian,
pergerakan yang cepat dari suatu objek yang menimpa dinding toraks, kecelakaan lalulintas, dan cedera karena ledakan Vignesh et al, 2004; Bruner et al, 2011;
Ganie et al, 2013. Trauma toraks terjadi lebih dari 50 pada pasien trauma tumpul. Kontusio
paru merupakan cedera yang paling sering terjadi sekitar 30 –75 dari pasien
trauma. Pada beberapa penelitian kejadian kontusio paru berhubungan dengan tingginya angka kematian khususnya karena kegagalan pertukaran gas dan
timbulnya acute respiratory distress syndrome ARDS dan atau kegagalan multi organ Vignesh et al, 2004. Kontusio paru merupakan cedera parenkim paru yang
terbanyak didapatkan pada trauma tumpul toraks sekitar 25-35 kasus dengan 200,000 korban per tahun, 15.000 orang dewasa meninggal dengan 25 dari
angka kematian trauma tumpul toraks karena kontusio paru. Pada populasi anak- anak, kontusio paru terjadi pada 50,000 anak-anak di Amerika Serikat dengan
angka kematian 8,000 pasien Bruner et al, 2011.
Sebuah studi dari amerika dengan 6332 responden pasien multipel trauma dari 1722 27 pasien ditemukan dengan kontusio paru dan rata rata angka
kematian sekitar 10-25 Daurat et al 2015. Pada negara Cina, kontusio paru terhitung sekitar 5 dari kejadian trauma. Dan ini merupakan faktor risiko utama
untuk ALI dan ARDS. Angka kematian kontusio paru cukup tinggi yaitu 14- 40 Jin et al, 2014.
2.3.3 Patofisiologi
Sekitar 25-35 dari trauma tumpul toraksmengakibatkan trauma pada paru. Paru-paru merupakan bagian kedua organ yang sering mengalami trauma.
Kontusio paru merupakan hasil dari konsolidasi dan kolapsnya alveolar sebagai akibat perdarahan dan oedema interstitial.Wagner et al dalam Bruner et al, 2011
menyebutkan ada 4 kemungkinan dan tipe dari kontusio paru untuk membantu mengerti resiko dan penyebab dari proses ini.
1. Tipe I
Melalui kompresi langsung dinding toraks terhadap parenkim paru. Ini merupakan penyebab terbesar kontusio paru.
2. Tipe II
Melalui tekanan organ paru terhadap tulang belakang. 3.
Tipe III Adanya lesi melalui patah tulang kosta yang merupakan trauma langsung pada
paru. 4.
Tipe IV