Definisi Fraktur Kosta Epidemiologi

Assi et al, 2012; Melendez S. L, 2015. Pada anak- anak umur kurang dari 3 tahun penyebab terbanyak karena menjadi korban kekerasan pada anak 82 dari 62 anak-anak dengan umur kurang dari 3 tahun menjadi korban kekerasan pada anak Lafferty et al, 2011. Prevalensi dari fraktur kosta berhubungan dengan prevalensi penyebab dari trauma. Fraktur kosta di dunia lebih banyak terjadi karena kecelakaan lalulintas. Fraktur kosta tidak selalu berbahaya. Angka kejadian berhubungan dengan derajat dari cedera yang didapat. Pada tahun 2004, lebih dari 300,000 orang dirawat dengan fraktur kosta di Amerika. Insiden fraktur kosta di Amerika serikat banyak dilaporkan dengan lebih dari 2 juta trauma tumpul terjadi yang biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor, dengan insiden dari trauma toraks antara 67 dan 70. Suatu studi pada pasien dengan fraktur kosta, angka kematian mencapai 12; dengan 94 berhubungan dengan trauma itu sendiri dan 32 didapatkan dengan hemothorax atau pneumothorax Laferty et al, 2011. Lebih dari setengah dari semua pasien memerlukan tindakan operasi atau penanganan ICU. Suatu penelitian retrospective dari 99 pasien lanjut usia, 16 dari pasien dengan confidence interval 95, sedangkan 9.5-24.9 mengalami perburukan termasuk 2 orang meninggal. Perburukan yang terjadi karena acute respiratory distress syndrome ARDS, pneumonia, intubasi yang tidak terantisipasi, transfer ke ICU dengan hipoksemia atau meninggal. Sebuah studi pada orang Jepang dengan rheumatoid arthritis yang diikuti selama lebih dari 5 tahun, 13.5 dilaporkan terjadi fraktur dengan fraktur kosta menjadi kasus terbanyak pada laki-laki dan patah tulang belakang pada perempuan Melendez S. L, 2015. Pada anak anak lebih banyak terjadi trauma pada bagian bawah toraksdan bagian perut sehingga bila terjadi fraktur kosta dapat menjadi tanda adanya kemungkinan cedera dengan tenaga yang lebih besar. Pada anak yang lebih muda dari 2 tahun dengan fraktur tulang kosta mempunyai prevalensi karena kekerasan pada anak sekitar 83.Pada anak-anak jarang terjadi fraktur kosta karena tulang kosta anak anak lebih elastis dibandingkan orang dewasa Lafferty et al, 2011; Bruner et al, 2011.

2.4.3 Patofisiologi Fraktur Kosta

Dinding toraks melindungi dan mengelilingi bagian organ didalamnya dengan tulang padat seperti tulang kosta, clavikula, sternum dan scapula. Pada pernafasan normal dibutuhkan sebuah dinding toraks yang normal. Fraktur tulang kosta mengganggu proses ventilasi dengan berbagai mekanisme. Nyeri dari patah tulang kosta dapat disebabkan karena penekanan respirasi yang menghasilkan atelectasis dan pneumonia. Patah tulang kosta yang berdekatan seperti flail chest mengganggu sudut costovertebral normal dan otot diaphragma, menyebabkan penurunan ventilasi. Fragmen tulang dari tulang kosta yang patah dapat menusuk bagian paru yang menimbulkan hemothorax atau pneumothorax Melendez S. L, 2015. Fraktur kosta merupakan cedera yang paling sering terjadi pada trauma tumpul toraks lanjut usia. Posisi dari patahan fraktur kosta membantu untuk mengidentifikasi kemungkinan cedera pada organ dibawahnya. Fraktur pada kosta pertama menggambarkan trauma serius pada spinal atau pembuluh darah.Fraktur pada kosta pertama dapat menjadi prediksi terjadinya cedera serius. Tulang kosta pertama dilindungi dengan baik oleh bahu, otot leher bagian belakang dan clavikula sehingga bila terjadi patah pada tulang ini, memerlukan energi lebih dibandingkan dengan patah pada tulang kosta lainnya. Angka kematian sekitar 36 sudah dilaporkan pada fraktur tulang kosta pertama berhubungan dengan cedera pada paru, aorta asenden, arteri subklavia dan plexus brachialis. Tulang kosta biasanya mengalami patah pada bagian posterior karena secara struktural bagian ini merupakan yang paling lemah. Tulang kosta ke 4 sampai 9 lebih sering terjadi cedera. Mekanisme terjadinya cedera tulang kosta pertama pada kecelakaan lalulintas terjadikarena kontraksi otot akibat gerakan tiba-tiba dari kepala dan leher Melendez, 2015.

2.4.4 Manifestasi Klinis

Pasien dengan patah tulang kosta biasanya dengan nyeri berat khususnya saat inspirasi atau ketika bergerak. Tanda dan gejala lainnya termasuk tenderness dan kesulitan dalam pernafasan. Ketidaksimetrisan dari pergerakan dinding toraksflail chest. Pasien juga biasanya ditemukan tanda adanya kecemasan, kelemahan, keluhan nyeri kepala dan mengantuk Assi et al, 2012.

2.5 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan fisik dilakukan setelah dilakukan anamnesa untuk mengetahui mekanisme kejadian kemudian perlu dilakukan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi;