commit to user
60
3. Deskripsi Siklus II
Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan metode jarimatika pada siklus I sudah berjalan dengan lancar walaupun masih ada kekurangan-
kekurangan. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan tes soal perkalian ini menyatakan bahwa keterampilan berhitung siswa masih belum tuntas sesuai
dengan target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilanjutkan pada siklus II dengan harapan dapat memperbaiki
kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I serta dapat mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.
Pembelajaran dengan metode jarimatika pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 14 Februari, 16 Februari dan 17 Februari Tahun 2011 yang diikuti
oleh 50 siswa kelas II SD Negeri 02 Jaten Karanganyar. Alokasi waktu yang digunakan pada setiap pertemuan adalah 2×35 menit atau 2 jam pelajaran. Rincian
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut : a.
Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti membuat suatu perencanaan dengan
berpedoman pada hasil refleksi yang telah peneliti laksanakan pada siklus I. Berdasarkan Refleksi pada siklus I tersebut telah diketahui bahwa materi
perkalian dan kosep jarimatika yang diajarkan oleh guru belum dipahami siswa secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian keterampilan
berhitung yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang memerlukan perbaikan agar kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II adalah mengenai kegiatan pembelajaran yang berlangsung mengenai penggunaan metode jarimatika.
Langkah-langkah yang diambil guna memperbaiki kekurangan tersebut adalah sebagai berikut : 1 Guru menciptakan suatu pembelajaran yang aktif,
menyenangkan, menerapkan asas belajar sambil bermain, dan memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa, 2 Guru meningkatkan kejelasan
dalam menjelaskan konsep jarimatika, 3 Guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik agar siswa merasa sengang dan tidak bosan serta tidak
commit to user
61
mengganggu teman lain yang ingin belajar, 4 Guru memberikan bimbingan kepada setiap siswa yang belum mampu dan mengalami kesulitan dalam
pengguanaan metode jarimatika, 5 Guru mengadakan Tes Individu kepada siswa untuk mendemonstrasikan metode jarimatika di depan kelas sehinggga
guru mengetahui siswa yang terampil menerapkan jarimatika dan siswa yang belum terampil. Selain itu, Peneliti merencanakan membuat inovasi pada soal
tes perkalian agar keterampilan berhitung siswa menjadi meningkat dan dapat dilihat pada Lampiran 34 dan 35.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP kelas II Semester 2 Mata Pelajaran Matematika, peneliti membuat suatu perencanaan
pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode jarimatika pada siklus II. Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran pada siklus II
adalah sebagai berikut : 1
Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus kelas II semester 2 mata pelajaran matematika menyatakan bahwa siswa
harus memiliki kompetensi sebagai berikut : Standar Kompetensi :
3 Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka. Kompetensi Dasar :
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. 2
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II dengan perincian
indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut : 3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu yang cepat dan tepat dengan jarimatika.
3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian Namun, dalam penelitian ini peneliti menekankan indikator nomor
3.1.2 dengan membatasi pada perkalian 6-10 dengan metode jarimatika agar dapat dicapai siswa. Karena pada perkalian 6-10, siswa membutuhkan
keterampilan lebih untuk menghitung daripada perkalian 1-5. Maka dari
commit to user
62
itu, peneliti
menerapkan pembelajaran
perkalian 6-10
dengan menggunakan metode jarimatika agar siswa memiliki keterampilan
berhitung dengan cepat dan tepat. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dalam penelitian ini
adalah terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran, yaitu 2×35 menit. Adapun RPP yang akan dilaksanakan
dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran RPP pada siklus II. RPP yang dibuat adalah RPP Tematik. Materi perkalian dipadukan dengan
Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran 7.
3 Peneliti bersama dengan guru membuat soal tes keterampilan berhitung
perkalian yang dapat mengandung indikator-indikator tersebut dan dapat dilihat pada lampiran 34 dan 35
4 Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus II. Penulis menyediakan gambar jari-jari tangan, sedotan dan benda konkret lain yang berkaitan dengan materi perkalian.
5 Persiapan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti lembar
observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan dokumentasi seperti halnya, camera digital dan handycam, dan angket
siswa sebanyak jumlah siswa kelas II. 6
Peneliti mempersiapkan reward atau hadiah bagi siswa yang berani maju ke depan dan bisa melaksanakan tugas yang diberikan guru.
7 Persiapan ruang kelas dimana kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan tindakan penerapan metode jarimatika. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan
keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus II. Pembelajaran
pada Siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Adapun rincian dan deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut :
1 Pertemuan Pertama
commit to user
63
Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2011. Pada awal siklus I ini, Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai
konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Selain itu, Pada awal pertemuan 1, guru mengkondisikan siswa dan mempersiapkan diri siswa
secara fisik maupun mental untuk melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan bernyanyi, Guru juga mempersiapkan diri
siswa secara mental dengan memberikan motivasi dan bernyanyi. Siswa bersama dengan guru menyanyikan lagu “Bangun Tidur” agar siswa
antusias mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tema datau tujuan pembelajaran serta indikator
pembelajaranyang hendak dicapai pada pertemuan 1. Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan mengeksplore
pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tema dan materi perkalian. Melalui mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, guru melakukan elaborasi dengan menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.. Kemudian Guru
memberikan contoh perkalian 6-10, yaitu 6 × 8 dan berhubungan dengan materi IPA serta menerapkan metode jarimatika dalam pembelajaran.
Ketika siswa merasa bosa n, guru mengajak siswa untuk melakukan “tepuk
konsentrasi” guna meningkatkan konsentrasi bagi siswa. Lalu siswa diberikan tugas mengenai perkalian dengan menerapkan metode jarimatika
dan sebelumnya melakukan “yel jarimatika” agar siswa bersemangat melaksanakan pembelajaran. Untuk evaluasi, guru memberikan soal
perkalian dan siswa mengerjakan soal dengan metode jarimatika. Kemudian guru mengkonfirmasi dan membahas penyeleseian dari soal
perkalian bersama siswa. Pada akhir pembelajaran, Siswa menerima penguatan dan umpan
balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lalu, guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa mengenai
perkalian sebagai penjumlahan dan mengenai tema yang diajarkan pada pertemuan pertama. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan 1.
commit to user
64
2 Pertemuan Kedua
Pertemuan 2 dilaksanakan pada tangga 16 Februari 2011. Berdasarkan perencanaan dalam RPP Siklus II, Materi yang diajarkan
kepada siswa adalah perkalian angka 6-10 dengan menggunakan metode jarimatika. Pada pertemuan 2 ini, mata pelajaran matematika dikaitkan
dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada awal pembelajaran, dilaksanakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap hari, yaitu berdoa dan presensi siswa. Untuk membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu
“Disini Senang Disana Senang” agar siswa bergembira dan antusias mengikuti
pembelajaran. Guru
menyampaikan indikator,
tujuan pembelajaran, dan tema yang akan dipelajari dalam kegiatan
pembelajaran. Guru juga menyampaikan apersepsi yang berhubungan dengan tema kegiatan sehari-hari siswa.
Pada kegiatan inti pembelajaran, Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengalaman yang pernah dilakukan siswa sehari-
hari. Setelah itu, guru memberikan suatu bacaan yang harus dibaca oleh siswa dalam hati mengenai kegiatan pergi ke pasar. Apabila siswa sudah
membaca bacaan tersebut, guru mengajak siswa melakukan permainan yang menyenangkan, yaitu “Pemimpin berkata”. Kemudian guru
menjelaskan materi perkalian 6-10 dengan menggunakan konsep jarimatika
melalui media
gambar jarimatika.
Awalnya, guru
memperagakan konsep jarimatika 6-10 dan siswa mengikuti peragaan jarimatika yang diperagakan guru. Siswa berlatih terus menerus
mengerjakan soal-soal perkalian yang diberikan oleh guru. Ketika siswa hendak menghitung perkalian dengan metode jarimatika, siswa
menyanyikan “tepuk jarimatika”. Pada akhir kegiatan inti pembelajaran, satu per satu siswa diuji memperagakan metode jarimatika di depan kelas
dan dinilai oleh guru dalam menerapkan metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian dengan cepat dan tepat.
commit to user
65
Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berlatih terus menerus menghitung perkalian dengan
metode jarimatika. Guru memberikan hadiah bagi siswa yang berani memperagakan metode jarimatika di depan kelas. Penguatan yang
dilakukan berttujuan agar siswa selalu berlatih menghitung perkalian dengan metode jarimatika. Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru
bersama siswa membuat kesimpulan mengenai cara menghitung perkalian 6-
10 dengan jarimatika dan menyanyikan lagu “I am the best”. 3
Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan 3 diadakan pada tanggal 17 Februari 2011.
Pada akhir siklus II ini, materi perkalian pada pembelajaran matematika dikaitkan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia. Pertemuan ketiga ini menekankan pada kegiatan berlatih secara terus menerus untuk menerapkan metode jarimatika yang diterapkan pada
perkalian angka 6-10. Karena perkalian 6-10 merupakan dasar dari operasi perkalian selanjutnya. Jadi, siswa hendaknya mampu dan terampil
menerapkan metode jarimatika dalam penyeleseian operasi hitung perkalian selanjutnya sesuai dengan cepat dan tepat.
Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa bersama. Kemudian guru melaksanakan presensi kepada siswa. Guna
meningkatkan motivasi siswa, guru mengajak siswa bersama-sama menyanyikan
“lagu jarimatika” dan melakukan permainan “tepuk nama”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada hari itu. Apersepsi yang disampaikan oleh guru juga dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan tema yang telah ditentukan.
Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan eksplorasi diawali dengan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai
cerita yang pernah siswa ketahui. Siswa diperintahkan untuk membaca bacaan dalam hati mengenai materi IPA yang mengandung perkalian.
Kemudian guru mengajak siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan mengenai “Berhitung Kelipatan Perkalian”. Setelah siswa merasa senang,
commit to user
66
guru mengajarkan kembali metode jarimatika kepada siswa agar siswa lebih terampil. Setelah itu, pada kegiatan elaborasi, guru mengajak siswa
membentuk kelompok dan melakukan kegiatan menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan, yaitu memasangkan puzzle agar tercipta suatu gambar
yang menarik bagi siswa. Kelompok yang berhasil menyeleseikan terlebih dahulu mendapatkan hadiah dari guru. Kemudian siswa kembali ke tempat
masing-masing untuk mengerjakan tes akhir perkalian pada lampiran 35 RPP siklus II dari guru . Pada kegiatan konfirmasi, guru bersama siswa
membahas penyelesaian tugas yang diberikan. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru membuat kesimpulan dan
memberikan umpan balik kepada siswa yang telah mampu menerapkan jarimatika. Guru juga memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa
yang lainnya. Akhir pembelajaran, Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyanyikan “Tepuk I am the best” bersama-sama.
e. Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting
mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun dalam perencanaan.
Pengamatan tidak hanya berfokus pada siswa, namun pengamatan juga dilakukan kepada guru. Maka dari itu, pengamatan dilakukan secara
keseluruhan aspek, baik dari aspek siswa, guru, maupun proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Berikut ini merupakan uraian mengenai
observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran pada siklus I berlangsung :
1 Hasil Observasi pada Siswa
Hasil perincian mengenai aktivitas siswa terhadap metode jarimatika dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran lembar observasi aktivitas siswa
pada lampiran 16, lampiran 17 dan lampiran 18. Dilihat dari hasil
commit to user
67
observasi pada lampiran tersebut terutama pada lampiran pertemuan akhir yaitu lampiran 18, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode
jarimatika pada siklus II selama 3 x pertemuan di kelas II adalah sebagai berikut :
a Seluruh siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti
pembelajaran dengan jarimatika. b
Sebanyak 40 siswa kelas II sudah bersikap sangat antusias ketika hendak mengikuti pembelajaran.
c Siswa yang merasa senang dan tidak merasa bosan ketika proses
pembelajaran berlangsung. d
Sebanyak 40 siswa sudah dengan sungguh-sungguh memperhatikan penjelasan dari guru.
e Siswa sudah memahami dan tidak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran jarimatika. f
Sebagian besar dari siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika.
g Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah baik.
h Sebagian besar siswa sudah mampu menyeleseikan soal perkalian
dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan. i
Sebanyak 10 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.
j Siswa sudah merasa senang dengan pembelajaran jarimatika.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 16, 17 dan 18 yang menyatakan skor aktivitas siswa pada setiap pertemuan mengenai
pembelajaran metode jarimatika pada siklus II, diperoleh penghitungan rata-rata adalah 4,267 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat
ditarik simpulan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika dikategorikan sangat baik. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:
commit to user
68
Tabel 6 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II
No Keterangan
Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Total Skor
40 43
45 2
Rata-rata Skor 4,0
4,3 4,5
3 Rata-rata skor siklus I
4,267 Sedangkan grafik yang menunjukkan hasil tabel 6 diatas adalah
gambar 10 berikut ini :
Gambar 10 : Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada
Siklus II
Aktivitas belajar siswa kelas II Siklus II juga diukur dengan angket tanggapan siswa per individu. Berdasarkan data pada lampiran instrument
angket siswa pada Lampiran 24, dapat disimpulkan bahwa tanggapan dan respon siswa terhadap metode jarimatika sudah baik. Dilihat dari
persentase hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa 76 dari siswa merespon metode jarimatika sebagai metode yang menarik bagi siswa.
3.7 3.8
3.9 4
4.1 4.2
4.3 4.4
4.5 4.6
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Skor Observasi Siswa
commit to user
69
Dan 10 dari siswa merespon dengan sangat baik serta 10 yang lain merespon cukup baik. Hanya 4 dari jumlah siswa menyatakan respon
yang kurang baik dengan metode jarimatika. Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel mengenai persentase tanggapan siswa dari hasil angket yang
disebar kepada siswa kelas II pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 : Persentase hasil penyebaran angket tanggapan siswa kelas II
terhadap metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian No
Besar Skor Jumlah siswa
Persentase Keterangan
1 1,00-1,49
Tidak baik 2
1,50-2,49 2
4 Kurang baik
3 2,50-3,49
5 10
Cukup baik 4
3,50-4,49 38
76 Baik
5 4,50-5,00
5 10
Sangat baik Jumlah
50 100
Sedangkan grafik yang menunjukkan informasi pada tabel 7 diatas dapat dilihat pada gambar 11 berikut ini:
Gambar 11 : Grafik Angket Persentase hasil Penyebaran angket siswa kelas II terhadap metode jarimatika pada pokok bahasan
perkalian 3
Hasil Observasi pada Guru
10 20
30 40
50 60
70 80
Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik
Sangat Baik
Per sen
tase
Kategori
commit to user
70
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek kegiatan dan sikap siswa, namun pengamatan juga dilakukan terhadap
kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi kinerja guru dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada
siklus 1 yang dilakukan selama 3x pertemuan dapat dilihat pada lampiran 21. Berikut ini kesimpulan dari hasil observasi tersebut pada siklus II pada
pertemuan akhir yaitu pertemuan 3: a
Guru sudah memiliki kemampuan menjelaskan materi perkalian dengan metode jarimatika dengan jelas dengan baik dan
mengaitkannya dengan pengetahuan dan kenyataan. b
Guru sudah memberikan motivasi secara maksimal dengana member penghargaan dengan benda konkret.
c Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian
yaitu gambar konsep jarimatika dan melibatkan siswa didalammnya. e
Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan sangat baik. f
Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan dengan optimal.
g Guru sudah memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara
maksimal. h
Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif dengan mengadakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa melalui
permainan dan dongeng. i
Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik. j
Guru sudah memberikan kesimpulan dengan baik. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran yang menyatakan
skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup baik.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 8 berikut : Tabel 8 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II
commit to user
71
No Keterangan
Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Jumlah Skor
26 25
26 2
Skor rata-rata 2,6
2,5 2,6
3 Skor akhir
2,567 Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 8 diatas adalah gambar 12
berikut ini:
Gambar 12 : Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II
f. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi melalui lembar observasi, angket dan wawancara dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti memperoleh informasi bahwa guru sudah maksimal dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa siswa merasa
senang dan mampu menerapkan metode jarimatika dalam kegiatan pembelajaran perkalian. Hal itu disebabkan karena guru mampu menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan dan menarik bagi siswa untuk belajar perkalian dengan metode jarimatika. Selain itu, guru juga sudah mampu
memberikan teguran secara optimal atau secara tegas karena siswa sudah memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik. Sehingga pada akhirnya
2.44 2.46
2.48 2.5
2.52 2.54
2.56 2.58
2.6 2.62
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Skor
commit to user
72
siswa memiliki keterampilan berhitung perkalian dengan menerapkan metode jarimatika dengan cepat dan tepat serta mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa 1 Siswa sudah memahami konsep metode jarimatika dengan baik, 2 Secara keseluruhan
Siswa sudah mampu menerapkan konsep jarimatika saat menyeleseikan soal perkalian dengan tepat dalam waktu yang telah ditentukan, 3 Siswa merasa
senang dalam pembelajaran perkalian matematika, 4 Guru sudah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan mengajak
siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan dalam pembelajaran. Dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan bahwa
pembelajaran perkalian dengan mengunakan metode jarimatika sudah menunjukkan keberhasilan secara optimal dalam meningkatkan keterampilan
berhitung perkalian siswa kelas II. Hasil Skor Tes Keterampilan Berhitung Siswa pada Siklus II dihitung
berdasarkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa. Skor Kognitif diperoleh pada saat tes setiap pertemuan. Sedangkan skor aspek psikomotorik
diperoleh pada akhir pertemuan siklus I yaitu pada pertemuan 3, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 11. Hasil akhir siklus 1 adalah
penghitungan rata-rata dari hasil tes pertemuan 1. 2, dan 3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Sedangkan penilaian mengenai aspek
afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar observasi siswa yaitu Lampiran 16, 17 dan 18.
Berikut ini adalah hasil aspek kognitif dan psikomotorik yang diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I yang
ditunjukkan pada tabel 9 berikut : Tabel 9 : Data Frekuensi Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian
Siswa kelas II pada Siklus II
No Rentang
Frekuensi f
i
Nilai Tengah x
i
f
i
× x
i
1 30-40
1 35
35 2
2 41-51
2 46
92 4
3 52-62
4 57
228 8
4 63-73
4 68
272 8
commit to user
73 5
74-84 12
79 948
24 6
85-95 9
90 810
18 7
96-106 18
101 1818
36 Jumlah
50 4203 100
Rata-rata 84,06
Sedangkan grafik
yang menunjukkan
keterampilan siswa
dalam menyeleseikan soal perkalian pada siklus II adalah gambar 13 berikut:
Gambar 13 : Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II pada Siklus II
Dari hasil pelaksanaan pada siklus II, maka peneliti menganalisis bahwa berdasarkan pada indikator ketercapaian yang ditetapkan, peneliti dikatakan
berhasil dan ada peningkatan, apabila rata-rata nilai hasil tes yang diperoleh siswa di kelas adalah 80. Capaian target pada siklus pertama 70 dari jumlah
siswa tuntas kurang lebih 35 anak dengan mendapat nilai ≥ 75 dan pada siklus kedua 80 dari jumlah siswa tuntas kurang lebih 40 anak dengan
mendapat nilai ≥ 80. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pada siklus II sudah dapat dikatakan berhasil karena rata-rata nilai keterampilan
berhitung perkalian siswa kelas II adalah 84,06. Secara klasikal, 88 dari siswa sudah mencapai lebih dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yaitu 60. Ditunjukkan pula peningkatan terhadap keterampilan berhitung
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Fr e
ku e
n si
Nilai Tengah hasil tes perkalian
Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II
35 46
57 68
79 90
101 112
commit to user
74
perkalian yang signifikan. Dari fakta tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II.
C. Deskripsi Hasil Penelitian