commit to user
48
2. Deskripsi Siklus I
Tindakan Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2×35 menit, dilaksanakan 7 Februari 2011 s.d. 9
Februari 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan.
Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut: a.
Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan observasi terhadap proses
pembelajaran dan skor keterampilan berhitung pokok bahasan perkalian pada kelas II untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru
kelas II. Peneliti juga mencatat skor nilai hasil tes awal perkalian siswa untuk mengukur keterampilan berhitung siswa dengan melakukan pengumpulan
data. Setelah melakukan pengamatan dan pengumpulan data, peneliti
memperoleh data hasil pencatatan yang menunjukkan bahwa sebanyak 56 dari jumlah siswa memiliki nilai diatas KKM dan 44 dari jumlah siswa
memiliki nilai di bawah KKM. Maka dari itu, pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP mengenai pokok bahasan perkalian secara inovatif melalui metode jarimatika, yaitu suatu metode pembelajaran berhitung dengan menggunakan
jari tangan. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP kelas II
Semester 2 Mata Pelajaran Matematika, peneliti membuat suatu perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode jarimatika.
Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut : 1
Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus kelas II semester 2 mata pelajaran matematika menyatakan bahwa siswa
harus memiliki kompetensi sebagai berikut : Standar Kompetensi :
3 Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka. Kompetensi Dasar :
commit to user
49
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. 2
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II dengan perincian
indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut : 3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu yang cepat dan tepat dengan jarimatika.
3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian Namun, dalam penelitian ini, peneliti menekankan indikator nomor
3.1.2 dengan membatasi pada perkalian 6-10 dengan metode jarimatika agar dapat dicapai siswa. Karena pada perkalian 6-10, siswa membutuhkan
kemampuan lebih untuk menghitung daripada perkalian 1-5. Maka dari itu,
peneliti menerapkan
pembelajaran perkalian
6-10 dengan
menggunakan metode jarimatika agar siswa memiliki keterampilan berhitung dengan cepat dan tepat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dalam penelitian ini adalah terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari
2 jam pelajaran, yaitu 2×35 menit. Adapun RPP yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran 6.
3 Peneliti bersama dengan guru membuat soal tes perkalian yang dapat
mengandung indikator-indikator tersebut. 4
Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Penulis menyediakan gambar jari-jari tangan, gambar
pohon, dan benda konkret lain yang berhubungan seperti meja atau kursi siswa.
5 Persiapan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti lembar
observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan dokumentasi seperti halnya, camera digital dan handycam, dan angket
siswa sebanyak jumlah siswa kelas II. 6
Persiapan ruang kelas yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran yang ditata sedemikian rupa hingga tertata dengan rapi.
commit to user
50
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan tindakan penerapan metode jarimatika. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan
keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus I. Adapun rincian
dan deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut : 1
Pertemuan Pertama Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2011. Pada
awal siklus I ini, Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Pada awal pertemuan 1, guru mengkondisikan siswa dan mempersiapkan diri siswa secara fisik maupun mental untuk
melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan berdoa dan presensi. Selain itu, Guru juga mempersiapkan diri siswa secara mental
dengan memberikan motivasi dan bernyanyi. Siswa bersama dengan guru menyanyikan lagu “Disini Senang Disana Senang” agar siswa antusias
mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan menyampaikan
tema atau
tujuan pembelajaran
serta indikator
pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan 1. Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan mengeksplore
pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tema dan materi perkalian. Melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, guru mengelaborasikan pengetahuan siswa dengan menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang secara
berkelompok. Siswa saling bekerja sama mengerjakan soal mengenai konsep perkalian. Konsep perkalian seperti halnya cara minum obat
menjadi konsep yang wajib dimengerti oleh siswa. Misalnya, Pada resep dokter dituliskan 3×1. Berarti pasien dianjurkan untuk minum 1 obat
selama 3× dalam sehari. Jadi, yang dimaksud 3×1 adalah 1+1+1=3
commit to user
51
sehingga guru mampu mengkonfirmasi pengetahuan yang terkait dengan konsep perkalian. Selain itu, guru memberikan contoh-contoh perkalian
angka 1 sampai dengan 5. Setelah mempelajari konsep perkalian tersebut, siswa berlatih menyeleseikan perkalian sederhana 1 sampai dengan 5
secara terus menerus hingga guru melaksanakan evaluasi pembelajaran.. Pada akhir pembelajaran, Siswa menerima penguatan dan umpan
balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lalu, guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa mengenai
perkalian sebagai penjumlahan dan mengenai tema yang diajarkan pada pertemuan pertama. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan 1.
2 Pertemuan Kedua
Pertemuan 2 dilaksanakan pada tangga 8 Februari 2011. Berdasarkan perencanaan dalam RPP Siklus I, Materi yang diajarkan
kepada siswa adalah perkalian angka 6-10 dengan menggunakan metode jarimatika. Pada pertemuan 2 ini, mata pelajaran matematika dikaitkan
dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada awal pembelajaran, dilaksanakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap hari, yaitu berdoa dan presensi siswa. Untuk membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu
“Kalau kau suka hati” agar siswa bergembira dan antusias mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan indikator, tujuan pembelajaran, dan
tema yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga menyampaikan apersepsi yang berhubungan dengan tema gotong royong
dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan inti pembelajaran, untuk melakukan kegiatan
mengeksplore pengetahuan siswa, Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengalaman yang pernah dilakukan siswa sehari-hari.
Setelah itu, guru menceritakan suatu dongeng menarik yang mengandung materi perkalian angka 6-10. Materi perkalian 6-10 diajarkan oleh guru
dengan menggunakan konsep jarimatika melalui media gambar jarimatika. Awalnya, guru mengkonfirmasi dengan memperagakan konsep jarimatika
commit to user
52
6-10 dan siswa mengikuti peragaan jarimatika yang diperagakan guru. Siswa berlatih terus menerus mengerjakan soal-soal perkalian yang
diberikan oleh guru. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik
kepada siswa yang berlatih terus menerus menghitung perkalian dengan metode jarimatika. Guru memberikan penguatan agar siswa selalu berlatih
menghitung perkalian dengan metode jarimatika. Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan
mengenai cara menghitung perkalian 6-10 dengan jarimatika. 3
Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan 3 diadakan pada tanggal 9 Februari 2011.
Pada akhir siklus I ini, materi perkalian pada pembelajaran matematika dikaitkan dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa
Indonesia. Pertemuan ketiga ini menekankan pada penggunaan metode jarimatika yang diterapkan pada perkalian angka 6-10. Karena perkalian 6-
10 merupakan dasar dari operasi perkalian selanjutnya. Jadi, siswa hendaknya mampu dan terampil menerapkan metode jarimatika dalam
penyeleseian operasi hitung perkalian selanjutnya. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa
bersama. Kemudian guru melaksanakan presensi kepada siswa. Guna meningkatkan motivasi siswa, guru mengajak siswa bersama-sama
menyanyikan lagu Disini Senang Disana Senang. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Apersepsi yang
disampaikan oleh guru juga dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan tema yang telah ditentukan.
Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai cerita yang pernah siswa ketahui. Kemudian,
siswa mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru dan mengandung materi pokok perkalian. Untuk menambah pemahaman siswa mengenai
perkalian, guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas guna memperagakan metode jarimatika perkalian 6-10. Setelah itu, guru
commit to user
53
menanmkan kembali konsep jarimatika kepada siswa yang belum bisa. Selain itu, guru memberikan tes soal akhir yang terlampir pada Lampiran
33 siklus 1 kepada siswa agar siswa lebih terampil menerapkan jarimatika dalam proses penghitungan perkalian.
Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru membuat kesimpulan dan memberikan umpan balik kepada siswa yang telah mampu menerapkan
jarimatika. Guru juga memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa yang lainnya. Akhir pembelajaran, Guru mengakhiri pembelajaran dengan
menyanyikan “Tepuk I am the best” bersama-sama. c.
Observasi Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga
dilakaukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah
disusun dalam perencanaan. Pengamatan tidak hanya berfokus pada siswa, namun pengamatan juga
dilakukan pada kegiatan pembelajaran guru. Maka dari itu, pengamatan dilakukan secara keseluruhan aspek, baik dari aspek siswa, maupun kegiatan
guru pada saat proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Berikut ini merupakan uraian mengenai observasi yang telah dilakukan selama kegiatan
pembelajaran pada siklus I berlangsung : 1
Hasil Observasi pada Siswa Hasil perincian mengenai kegiatan siswa pada pembelajaran dengan
metode jarimatika dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran lembar observasi aktivitas siswa pada Lampiran 13, 14 dan 15. Dilihat dari hasil
observasi pada lampiran tersebut dan terutama pada Lampiran 15, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode jarimatika pada pertemuan 3
atau pertemuan akhir siklus I di kelas II adalah sebagai berikut : 1.
Sebanyak 35 siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti pembelajaran dengan jarimatika.
commit to user
54
2. Sebanyak 28 siswa bersikap antusias ketika hendak mengikuti
pembelajaran. 3.
Sebanyak 15 siswa yang merasa bosan ketika proses pembelajaran berlangsung.
4. Sebanyak 40 siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
5. Sebanyak 20 siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran
jarimatika karena masih belum mengenal konsep jarimatika dengan baik.
6. Sebanyak 30 siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika,
namun ada 20 siswa yang belum bisa. 7.
Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik meskipun ada siswa yang merasa bosan dan belum paham mengenai jarimatika.
8. Sebanyak 35 siswa yang sudah mampu menyeleseikan soal perkalian
dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan. 9.
Sebanyak 30 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.
10. Sebanyak 30 siswa sudah cukup senang dengan pembelajaran
jarimatika. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 13, 14, dan 15
yang menyatakan rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa mengenai pembelajaran metode jarimatika pada siklus I adalah 3,23 dan berdasarkan
uraian simpulan lampiran 15 diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan
metode jarimatika dikategorikan cukup baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I
No Keterangan
Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Total Skor
29 33
35 2
Rata-rata Skor 2,9
3,3 3,5
3 Rata-rata skor siklus I
3,23
commit to user
55
Sedangkan grafik yang menunjukkan Tabel 3 tersebut adalah gambar 7 berikut :
Gambar 7 : Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada
Siklus I 2
Hasil Observasi pada Guru Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek
kegiatan dan sikap siswa, namun pengamatan juga dilakukan terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi
kinerja guru dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada siklus 1 yang dilakukan selama 3x pertemuan dapat dilihat pada lampiran
20 pada pertemuan 3. Berikut ini kesimpulan dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I tersebut pada siklus I :
a Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
menguasai materi dan mengaitkannya dengan realitas kehidupan siswa. b
Guru belum memberikan motivasi kepada siswa. c
Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menghargai pendapat siswa
d Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian,
menarik dan mengikutsertakan siswa dalam penggunaan media. e
Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan tepat.
2.9 3.3
3.5
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3
Skor Per pertemuan
Skor Per pertemuan
commit to user
56
f Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan.
g Guru belum memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara
maksimal. h
Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif walaupun masih membuat siswa merasa bosan atau belum menyenangkan.
i Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.
j Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 20 yang menyatakan skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan
diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I
No Keterangan
Siklus I Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Jumlah Skor
22 21
23 2
Skor rata-rata 2,2
2,1 2,3
3 Skor akhir
2,2 Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 4 dapat dilihat pada
gambar 8 berikut ini :
Gambar 8 : Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Pertemuan ke
2.2 2.1
2.3 2
2.05 2.1
2.15 2.2
2.25 2.3
2.35
S ko
r
Skor Kinerja Guru Per Pertemuan pada Siklus 1
commit to user
57
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses
pelaksanaan tindakan, peneliti memperoleh informasi bahwa guru masih belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran perkalian
dengan metode jarimatika. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa ada siswa yang masih merasa kesulitan dan
terkadang merasa bosan dengan pembelajaran. Hal itu disebabkan karena guru belum menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan aktif. Selain itu,
guru belum memberikan teguran secara optimal atau secara tegas karena masih ada siswa yang bicara sendiri dan terkadang tidak memperhatikan
penjelasan dari guru. Akibatnya, siswa masih merasa kesulitan ketika harus memperagakan metode jarimatika dengan benar dan cepat.
Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa hambatan- hambatan siswa dalam menyeleseikan dan mengikuti pembelajaran perkalian
dengan jarimatika bersumber dari hal-hal sebagai berikut : 1
Siswa kurang memahami konsep teknik jarimatika dengan baik, 2
Siswa masih kesulitan dengan penerapan konsep jarimatika saat menyeleseikan soal perkalian,
3 Masih ada siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran perkalian
matematika, 4
Ada beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga pembelajaran tidak berlangsung secara optimal,
5 Guru belum menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga masih banyak siswa yang menganggap perkalian itu sulit. Sehingga dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan bahwa pembelajaran
perkalian dengan mengunakan metode jarimatika belum menunjukkan keberhasilan secara optimal.
Dilihat dari uraian tersebut diatas, maka peneliti harus menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses
commit to user
58
pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan optimal,
2 Melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan melalui dongeng
dan permainan serta intermezzo agar siswa tidak merasa bosan dan merasakan senang ketika belajar dilakukan sambil bermain,
3 Guru menjelaskan konsep jarimatika secara jelas dan runtut agar siswa
dapat mengikuti dan menirukan konsep jarimatika dengan baik, 4
Pada saat pembelajaran, guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk memperagakan metode jarimatika dalam menghitung perkalian
melalui metode jarimatika dengan tepat dan cepat, dan 5
Guru memberikan teguran yang baik apabila siswa melakukan kesalahan dan memberikan pujian serta penguatan apabila siswa
mampu melaksanakan dengan tepat dan cepat agar siswa merasa senang.
Hasil Skor Tes Keterampilan Berhitung Siswa pada Siklus I dihitung berdasarkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa. Skor Kognitif
diperoleh pada saat tes setiap pertemuan. Sedangkan skor aspek psikomotorik diperoleh pada akhir pertemuan siklus I yaitu pada pertemuan 3, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9. Hasil akhir siklus 1 adalah penghitungan rata-rata dari hasil tes pertemuan 1. 2, dan 3. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 10. Sedangkan penilaian mengenai aspek afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar
observasi siswa yaitu Lampiran 13, 14 dan 15. Berikut ini adalah hasil aspek kognitif dan psikomotorik yang
diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I yang ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini:
commit to user
59
Tabel 5 : Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Keterampilan Berhitung Perkalian Siswa kelas II pada Siklus I
No Rentang
Frekuensi f
i
Nilai Tengah x
i
f
i
× x
i
Persentase 1
30-40 5
35 175
10 2
41-51 5
46 230
10 3
52-62 3
57 171
6 4
63-73 10
68 680
20 5
74-84 8
79 632
16 6
85-95 10
90 900
20 7
96-106 9
101 909
18 Jumlah
50 3697
100 Rata-rata
73.94
Sedangkan grafik
yang menunjukkan
keterampilan siswa
dalam menyeleseikan soal perkalian setelah ada tindakan awal yaitu siklus I adalah
gambar 9 sebagai berikut:
Gambar 9 : Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II pada Siklus I
2 4
6 8
10 12
fr e
ku e
n si
nilai tengah hasil tes soal perkalian
35 46
57 68
79 90
101 112
commit to user
60
3. Deskripsi Siklus II