Deskripsi Siklus I Deskripsi Permasalahan Penelitian

commit to user 48

2. Deskripsi Siklus I

Tindakan Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2×35 menit, dilaksanakan 7 Februari 2011 s.d. 9 Februari 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan skor keterampilan berhitung pokok bahasan perkalian pada kelas II untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas II. Peneliti juga mencatat skor nilai hasil tes awal perkalian siswa untuk mengukur keterampilan berhitung siswa dengan melakukan pengumpulan data. Setelah melakukan pengamatan dan pengumpulan data, peneliti memperoleh data hasil pencatatan yang menunjukkan bahwa sebanyak 56 dari jumlah siswa memiliki nilai diatas KKM dan 44 dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah KKM. Maka dari itu, pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengenai pokok bahasan perkalian secara inovatif melalui metode jarimatika, yaitu suatu metode pembelajaran berhitung dengan menggunakan jari tangan. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP kelas II Semester 2 Mata Pelajaran Matematika, peneliti membuat suatu perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode jarimatika. Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut : 1 Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus kelas II semester 2 mata pelajaran matematika menyatakan bahwa siswa harus memiliki kompetensi sebagai berikut : Standar Kompetensi : 3 Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka. Kompetensi Dasar : commit to user 49 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. 2 Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II dengan perincian indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut : 3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian 3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu yang cepat dan tepat dengan jarimatika. 3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian Namun, dalam penelitian ini, peneliti menekankan indikator nomor 3.1.2 dengan membatasi pada perkalian 6-10 dengan metode jarimatika agar dapat dicapai siswa. Karena pada perkalian 6-10, siswa membutuhkan kemampuan lebih untuk menghitung daripada perkalian 1-5. Maka dari itu, peneliti menerapkan pembelajaran perkalian 6-10 dengan menggunakan metode jarimatika agar siswa memiliki keterampilan berhitung dengan cepat dan tepat. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dalam penelitian ini adalah terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran, yaitu 2×35 menit. Adapun RPP yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran 6. 3 Peneliti bersama dengan guru membuat soal tes perkalian yang dapat mengandung indikator-indikator tersebut. 4 Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Penulis menyediakan gambar jari-jari tangan, gambar pohon, dan benda konkret lain yang berhubungan seperti meja atau kursi siswa. 5 Persiapan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan dokumentasi seperti halnya, camera digital dan handycam, dan angket siswa sebanyak jumlah siswa kelas II. 6 Persiapan ruang kelas yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran yang ditata sedemikian rupa hingga tertata dengan rapi. commit to user 50 b. Pelaksanaan Tindakan Tahap setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan tindakan penerapan metode jarimatika. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus I. Adapun rincian dan deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut : 1 Pertemuan Pertama Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2011. Pada awal siklus I ini, Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Pada awal pertemuan 1, guru mengkondisikan siswa dan mempersiapkan diri siswa secara fisik maupun mental untuk melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan berdoa dan presensi. Selain itu, Guru juga mempersiapkan diri siswa secara mental dengan memberikan motivasi dan bernyanyi. Siswa bersama dengan guru menyanyikan lagu “Disini Senang Disana Senang” agar siswa antusias mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tema atau tujuan pembelajaran serta indikator pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan 1. Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan mengeksplore pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tema dan materi perkalian. Melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, guru mengelaborasikan pengetahuan siswa dengan menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang secara berkelompok. Siswa saling bekerja sama mengerjakan soal mengenai konsep perkalian. Konsep perkalian seperti halnya cara minum obat menjadi konsep yang wajib dimengerti oleh siswa. Misalnya, Pada resep dokter dituliskan 3×1. Berarti pasien dianjurkan untuk minum 1 obat selama 3× dalam sehari. Jadi, yang dimaksud 3×1 adalah 1+1+1=3 commit to user 51 sehingga guru mampu mengkonfirmasi pengetahuan yang terkait dengan konsep perkalian. Selain itu, guru memberikan contoh-contoh perkalian angka 1 sampai dengan 5. Setelah mempelajari konsep perkalian tersebut, siswa berlatih menyeleseikan perkalian sederhana 1 sampai dengan 5 secara terus menerus hingga guru melaksanakan evaluasi pembelajaran.. Pada akhir pembelajaran, Siswa menerima penguatan dan umpan balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lalu, guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa mengenai perkalian sebagai penjumlahan dan mengenai tema yang diajarkan pada pertemuan pertama. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan 1. 2 Pertemuan Kedua Pertemuan 2 dilaksanakan pada tangga 8 Februari 2011. Berdasarkan perencanaan dalam RPP Siklus I, Materi yang diajarkan kepada siswa adalah perkalian angka 6-10 dengan menggunakan metode jarimatika. Pada pertemuan 2 ini, mata pelajaran matematika dikaitkan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada awal pembelajaran, dilaksanakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari, yaitu berdoa dan presensi siswa. Untuk membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Kalau kau suka hati” agar siswa bergembira dan antusias mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan indikator, tujuan pembelajaran, dan tema yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga menyampaikan apersepsi yang berhubungan dengan tema gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan inti pembelajaran, untuk melakukan kegiatan mengeksplore pengetahuan siswa, Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengalaman yang pernah dilakukan siswa sehari-hari. Setelah itu, guru menceritakan suatu dongeng menarik yang mengandung materi perkalian angka 6-10. Materi perkalian 6-10 diajarkan oleh guru dengan menggunakan konsep jarimatika melalui media gambar jarimatika. Awalnya, guru mengkonfirmasi dengan memperagakan konsep jarimatika commit to user 52 6-10 dan siswa mengikuti peragaan jarimatika yang diperagakan guru. Siswa berlatih terus menerus mengerjakan soal-soal perkalian yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berlatih terus menerus menghitung perkalian dengan metode jarimatika. Guru memberikan penguatan agar siswa selalu berlatih menghitung perkalian dengan metode jarimatika. Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai cara menghitung perkalian 6-10 dengan jarimatika. 3 Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan 3 diadakan pada tanggal 9 Februari 2011. Pada akhir siklus I ini, materi perkalian pada pembelajaran matematika dikaitkan dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Pertemuan ketiga ini menekankan pada penggunaan metode jarimatika yang diterapkan pada perkalian angka 6-10. Karena perkalian 6- 10 merupakan dasar dari operasi perkalian selanjutnya. Jadi, siswa hendaknya mampu dan terampil menerapkan metode jarimatika dalam penyeleseian operasi hitung perkalian selanjutnya. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa bersama. Kemudian guru melaksanakan presensi kepada siswa. Guna meningkatkan motivasi siswa, guru mengajak siswa bersama-sama menyanyikan lagu Disini Senang Disana Senang. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Apersepsi yang disampaikan oleh guru juga dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan tema yang telah ditentukan. Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai cerita yang pernah siswa ketahui. Kemudian, siswa mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru dan mengandung materi pokok perkalian. Untuk menambah pemahaman siswa mengenai perkalian, guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas guna memperagakan metode jarimatika perkalian 6-10. Setelah itu, guru commit to user 53 menanmkan kembali konsep jarimatika kepada siswa yang belum bisa. Selain itu, guru memberikan tes soal akhir yang terlampir pada Lampiran 33 siklus 1 kepada siswa agar siswa lebih terampil menerapkan jarimatika dalam proses penghitungan perkalian. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru membuat kesimpulan dan memberikan umpan balik kepada siswa yang telah mampu menerapkan jarimatika. Guru juga memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa yang lainnya. Akhir pembelajaran, Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyanyikan “Tepuk I am the best” bersama-sama. c. Observasi Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga dilakaukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun dalam perencanaan. Pengamatan tidak hanya berfokus pada siswa, namun pengamatan juga dilakukan pada kegiatan pembelajaran guru. Maka dari itu, pengamatan dilakukan secara keseluruhan aspek, baik dari aspek siswa, maupun kegiatan guru pada saat proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Berikut ini merupakan uraian mengenai observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran pada siklus I berlangsung : 1 Hasil Observasi pada Siswa Hasil perincian mengenai kegiatan siswa pada pembelajaran dengan metode jarimatika dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran lembar observasi aktivitas siswa pada Lampiran 13, 14 dan 15. Dilihat dari hasil observasi pada lampiran tersebut dan terutama pada Lampiran 15, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode jarimatika pada pertemuan 3 atau pertemuan akhir siklus I di kelas II adalah sebagai berikut : 1. Sebanyak 35 siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti pembelajaran dengan jarimatika. commit to user 54 2. Sebanyak 28 siswa bersikap antusias ketika hendak mengikuti pembelajaran. 3. Sebanyak 15 siswa yang merasa bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. 4. Sebanyak 40 siswa memperhatikan penjelasan dari guru. 5. Sebanyak 20 siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran jarimatika karena masih belum mengenal konsep jarimatika dengan baik. 6. Sebanyak 30 siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika, namun ada 20 siswa yang belum bisa. 7. Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik meskipun ada siswa yang merasa bosan dan belum paham mengenai jarimatika. 8. Sebanyak 35 siswa yang sudah mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan. 9. Sebanyak 30 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita. 10. Sebanyak 30 siswa sudah cukup senang dengan pembelajaran jarimatika. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 13, 14, dan 15 yang menyatakan rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa mengenai pembelajaran metode jarimatika pada siklus I adalah 3,23 dan berdasarkan uraian simpulan lampiran 15 diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika dikategorikan cukup baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I No Keterangan Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1 Total Skor 29 33 35 2 Rata-rata Skor 2,9 3,3 3,5 3 Rata-rata skor siklus I 3,23 commit to user 55 Sedangkan grafik yang menunjukkan Tabel 3 tersebut adalah gambar 7 berikut : Gambar 7 : Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I 2 Hasil Observasi pada Guru Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek kegiatan dan sikap siswa, namun pengamatan juga dilakukan terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi kinerja guru dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada siklus 1 yang dilakukan selama 3x pertemuan dapat dilihat pada lampiran 20 pada pertemuan 3. Berikut ini kesimpulan dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I tersebut pada siklus I : a Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, menguasai materi dan mengaitkannya dengan realitas kehidupan siswa. b Guru belum memberikan motivasi kepada siswa. c Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menghargai pendapat siswa d Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian, menarik dan mengikutsertakan siswa dalam penggunaan media. e Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan tepat. 2.9 3.3 3.5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Skor Per pertemuan Skor Per pertemuan commit to user 56 f Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan. g Guru belum memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara maksimal. h Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif walaupun masih membuat siswa merasa bosan atau belum menyenangkan. i Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik. j Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 20 yang menyatakan skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I No Keterangan Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1 Jumlah Skor 22 21 23 2 Skor rata-rata 2,2 2,1 2,3 3 Skor akhir 2,2 Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 4 dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini : Gambar 8 : Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan ke 2.2 2.1 2.3 2 2.05 2.1 2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 S ko r Skor Kinerja Guru Per Pertemuan pada Siklus 1 commit to user 57 d. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti memperoleh informasi bahwa guru masih belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa ada siswa yang masih merasa kesulitan dan terkadang merasa bosan dengan pembelajaran. Hal itu disebabkan karena guru belum menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan aktif. Selain itu, guru belum memberikan teguran secara optimal atau secara tegas karena masih ada siswa yang bicara sendiri dan terkadang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Akibatnya, siswa masih merasa kesulitan ketika harus memperagakan metode jarimatika dengan benar dan cepat. Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa hambatan- hambatan siswa dalam menyeleseikan dan mengikuti pembelajaran perkalian dengan jarimatika bersumber dari hal-hal sebagai berikut : 1 Siswa kurang memahami konsep teknik jarimatika dengan baik, 2 Siswa masih kesulitan dengan penerapan konsep jarimatika saat menyeleseikan soal perkalian, 3 Masih ada siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran perkalian matematika, 4 Ada beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga pembelajaran tidak berlangsung secara optimal, 5 Guru belum menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga masih banyak siswa yang menganggap perkalian itu sulit. Sehingga dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan bahwa pembelajaran perkalian dengan mengunakan metode jarimatika belum menunjukkan keberhasilan secara optimal. Dilihat dari uraian tersebut diatas, maka peneliti harus menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses commit to user 58 pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan optimal, 2 Melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan melalui dongeng dan permainan serta intermezzo agar siswa tidak merasa bosan dan merasakan senang ketika belajar dilakukan sambil bermain, 3 Guru menjelaskan konsep jarimatika secara jelas dan runtut agar siswa dapat mengikuti dan menirukan konsep jarimatika dengan baik, 4 Pada saat pembelajaran, guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk memperagakan metode jarimatika dalam menghitung perkalian melalui metode jarimatika dengan tepat dan cepat, dan 5 Guru memberikan teguran yang baik apabila siswa melakukan kesalahan dan memberikan pujian serta penguatan apabila siswa mampu melaksanakan dengan tepat dan cepat agar siswa merasa senang. Hasil Skor Tes Keterampilan Berhitung Siswa pada Siklus I dihitung berdasarkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa. Skor Kognitif diperoleh pada saat tes setiap pertemuan. Sedangkan skor aspek psikomotorik diperoleh pada akhir pertemuan siklus I yaitu pada pertemuan 3, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9. Hasil akhir siklus 1 adalah penghitungan rata-rata dari hasil tes pertemuan 1. 2, dan 3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 10. Sedangkan penilaian mengenai aspek afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar observasi siswa yaitu Lampiran 13, 14 dan 15. Berikut ini adalah hasil aspek kognitif dan psikomotorik yang diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I yang ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini: commit to user 59 Tabel 5 : Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Keterampilan Berhitung Perkalian Siswa kelas II pada Siklus I No Rentang Frekuensi f i Nilai Tengah x i f i × x i Persentase 1 30-40 5 35 175 10 2 41-51 5 46 230 10 3 52-62 3 57 171 6 4 63-73 10 68 680 20 5 74-84 8 79 632 16 6 85-95 10 90 900 20 7 96-106 9 101 909 18 Jumlah 50 3697 100 Rata-rata 73.94 Sedangkan grafik yang menunjukkan keterampilan siswa dalam menyeleseikan soal perkalian setelah ada tindakan awal yaitu siklus I adalah gambar 9 sebagai berikut: Gambar 9 : Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II pada Siklus I 2 4 6 8 10 12 fr e ku e n si nilai tengah hasil tes soal perkalian 35 46 57 68 79 90 101 112 commit to user 60

3. Deskripsi Siklus II

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA KELERENG DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN SISWA KELAS II SD NEGERI 01 DAGEN JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 122

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 24 83

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI TEKNIK JARIMATIKA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I SIMO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS PADA SISWA KELAS III SEMESTER 1 SDN KEMASAN 03 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 2 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN MOJOSONGO VI KECAMATAN JEBRES K

0 1 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN MOJOSONGO VI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TAHUN 2010.

1 4 7

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Pmr Berbasis Media Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Cangakan Kec. Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 6

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR KELAS I SDN SINDANGWANGI I TAHUN 2016 SUMIATI SDN Sindangwagi I ABSTRAK - EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA

0 0 8

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukar

0 1 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA SISWA KELAS II SEMESTER 2 SDN 40 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 2 16