commit to user
40
3 Observasi Observasi dilaksanakan sebelum tindakan dimulai dan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti sebagai
observer menyediakan instrument yaitu lembar observasi guna mengetahui keadaan kelas saat pembelajaran dan catatan lapangan guna
mencatat segala informasi penting yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan mengenai pembelajaran. Peneliti selaku observer bekerja
sama dengan guru kolaborator saat pelaksanaan observasi dilakukan. 4 Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi didiskusikan antara guru dan peneliti kemudian dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil
refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data
observasi. Kelemahan yang timbul pada siklus I adalah kegiatan pembelajaran matematika kurang menyenangkan dan guru belum
menciptakan kondisi kelas yang antusias secara optimal. Maka dari itu, kelemahan tersebut akan disempurnakan pada siklus II. Selain itu, Hasil
analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II.
b. Siklus II
1 Perencanaan Pada tahap ini menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan
menyiapkan materi serta evaluasi yang berupa soal-soal perkalian untuk Siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Peneliti dan guru
berkolaborasi menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Setelah itu, peneliti dan guru mempersiapkan media terkait dengan
materi pembelajaran. 2 Tindakan
Proses tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut :
commit to user
41
a Pertemuan 1
Pada awal pembelajaran, siswa melaksanakan kegiatan rutin setiap hari, yaitu berdoa dan presensi. Setelah itu, guru memberikan
bimbingan kepada siswa untuk mempelajari konsep mengenai perkalian merupakan penjumlahan berulang dari bilangan 1 sampai
5. Kemudian guru memberikan bimbingan, guru menyampaikan penjelasan materi selanjutnya yaitu perkalian 6 sampai dengan 10
dengan menyenangkan dan menghibur. Karena siswa kelas II merupakan siswa kelas rendah, maka siswa diajak belajar sambil
bermain. Siswa berlatih menghitung perkalian dengan konsep tersebut secara terus menerus dengan berkelompok secara
menyenangkan. Dalam hal ini, materi pokok perkalian dikaitkan dengan materi pelajaran yang lain, yaitu IPA karena pembelajaran
yang dilakukan adalah pembelajaran tematik. Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan evaluasi dan latihan agar guru dapat
mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami perkalian. b
Pertemuan 2 Pada Pertemuan 2, Materi perkalian matematika dikaitkan dengan Bahasa
Indonesia. Guru memberikan suatu bacaan yang mengandung perkalian. Bacaan yang dimaksud adalah bacaan yang menarik minat siswa. Sehingga konsep
perkalian merupakan penjumlahan berulang dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Kemudian Siswa belajar mengenai perkalian bilangan 6 sampai 10 dengan
menggunakan metode jarimatika. Siswa mempraktekkan perkalian dengan menggunakan metode jarimatika melalui bimbingan guru. Siswa mempelajari
konsep jarimatika dan memperagakan dari angka 6 sampai dengan angka 10. Selain itu, setiap kali akan menerapkan metode jarimatika siswa diharapkan
menyanyikan dan memperagakan “tepuk jarimatika” dan “yel jarimatika” untuk mempermudah siswa dalam menerapkan jarimatika dengan senang hati. Apabila
siswa merasa bosan, guru memimpin siswa untuk melakukan permainan menyenangkan secara klasikal.
c Pertemuan 3
commit to user
42
Pada Pertemuan 3, Siswa berlatih menyeleseikan soal-soal perkalian melalui pembelajaran tematik yang bertema gotong royong. Pembelajaran tematik tersebut
meliputi mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA.. Dalam pembelajaran ini, Siswa lebih sering berlatih mengerjakan soal perkalian dengan
metode jarimatika. Apabila siswa telah bosan dengan pembelajaran, siswa dipimpin untuk melakukan permainan secara berkelompok dan kelompok terbaik
mendapat reward dari guru sehingga siswa menjadi bersemangat kembali. Setelah siswa mampu menerapkan metode jarimatika dengan benar, siswa berlatih
mengerjakan soal-soal perkalian jarimatika 6-10 dengan cepat dan tepat secara individual maju di depan kelas.
3 Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek- aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu, angket dapat menjadi salah satu hal yang mendukung hasil observasi siswa.
4 Analisis dan Refleksi Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang
berasal dari data observasi. Melalui hasil data dapat ditarik sebua kesimpulan mengenai penerapan jarimatika.
H. Indikator Ketercapaian