Siklus II Pelaksanaan a. Siklus I

commit to user 40 3 Observasi Observasi dilaksanakan sebelum tindakan dimulai dan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti sebagai observer menyediakan instrument yaitu lembar observasi guna mengetahui keadaan kelas saat pembelajaran dan catatan lapangan guna mencatat segala informasi penting yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan mengenai pembelajaran. Peneliti selaku observer bekerja sama dengan guru kolaborator saat pelaksanaan observasi dilakukan. 4 Analisis dan Refleksi Hasil yang didapat dalam tahap observasi didiskusikan antara guru dan peneliti kemudian dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Kelemahan yang timbul pada siklus I adalah kegiatan pembelajaran matematika kurang menyenangkan dan guru belum menciptakan kondisi kelas yang antusias secara optimal. Maka dari itu, kelemahan tersebut akan disempurnakan pada siklus II. Selain itu, Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II.

b. Siklus II

1 Perencanaan Pada tahap ini menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan menyiapkan materi serta evaluasi yang berupa soal-soal perkalian untuk Siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Peneliti dan guru berkolaborasi menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Setelah itu, peneliti dan guru mempersiapkan media terkait dengan materi pembelajaran. 2 Tindakan Proses tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut : commit to user 41 a Pertemuan 1 Pada awal pembelajaran, siswa melaksanakan kegiatan rutin setiap hari, yaitu berdoa dan presensi. Setelah itu, guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk mempelajari konsep mengenai perkalian merupakan penjumlahan berulang dari bilangan 1 sampai 5. Kemudian guru memberikan bimbingan, guru menyampaikan penjelasan materi selanjutnya yaitu perkalian 6 sampai dengan 10 dengan menyenangkan dan menghibur. Karena siswa kelas II merupakan siswa kelas rendah, maka siswa diajak belajar sambil bermain. Siswa berlatih menghitung perkalian dengan konsep tersebut secara terus menerus dengan berkelompok secara menyenangkan. Dalam hal ini, materi pokok perkalian dikaitkan dengan materi pelajaran yang lain, yaitu IPA karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran tematik. Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan evaluasi dan latihan agar guru dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami perkalian. b Pertemuan 2 Pada Pertemuan 2, Materi perkalian matematika dikaitkan dengan Bahasa Indonesia. Guru memberikan suatu bacaan yang mengandung perkalian. Bacaan yang dimaksud adalah bacaan yang menarik minat siswa. Sehingga konsep perkalian merupakan penjumlahan berulang dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Kemudian Siswa belajar mengenai perkalian bilangan 6 sampai 10 dengan menggunakan metode jarimatika. Siswa mempraktekkan perkalian dengan menggunakan metode jarimatika melalui bimbingan guru. Siswa mempelajari konsep jarimatika dan memperagakan dari angka 6 sampai dengan angka 10. Selain itu, setiap kali akan menerapkan metode jarimatika siswa diharapkan menyanyikan dan memperagakan “tepuk jarimatika” dan “yel jarimatika” untuk mempermudah siswa dalam menerapkan jarimatika dengan senang hati. Apabila siswa merasa bosan, guru memimpin siswa untuk melakukan permainan menyenangkan secara klasikal. c Pertemuan 3 commit to user 42 Pada Pertemuan 3, Siswa berlatih menyeleseikan soal-soal perkalian melalui pembelajaran tematik yang bertema gotong royong. Pembelajaran tematik tersebut meliputi mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA.. Dalam pembelajaran ini, Siswa lebih sering berlatih mengerjakan soal perkalian dengan metode jarimatika. Apabila siswa telah bosan dengan pembelajaran, siswa dipimpin untuk melakukan permainan secara berkelompok dan kelompok terbaik mendapat reward dari guru sehingga siswa menjadi bersemangat kembali. Setelah siswa mampu menerapkan metode jarimatika dengan benar, siswa berlatih mengerjakan soal-soal perkalian jarimatika 6-10 dengan cepat dan tepat secara individual maju di depan kelas. 3 Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek- aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, angket dapat menjadi salah satu hal yang mendukung hasil observasi siswa. 4 Analisis dan Refleksi Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Melalui hasil data dapat ditarik sebua kesimpulan mengenai penerapan jarimatika.

H. Indikator Ketercapaian

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA KELERENG DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN SISWA KELAS II SD NEGERI 01 DAGEN JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 122

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 24 83

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI TEKNIK JARIMATIKA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I SIMO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS PADA SISWA KELAS III SEMESTER 1 SDN KEMASAN 03 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 2 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN MOJOSONGO VI KECAMATAN JEBRES K

0 1 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN MOJOSONGO VI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TAHUN 2010.

1 4 7

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Pmr Berbasis Media Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Cangakan Kec. Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 6

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR KELAS I SDN SINDANGWANGI I TAHUN 2016 SUMIATI SDN Sindangwagi I ABSTRAK - EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA

0 0 8

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukar

0 1 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA SISWA KELAS II SEMESTER 2 SDN 40 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 2 16