Intan Wulandari, 2014 Pengaruh Penerapan Model Concept Attainment Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis
Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Penafsiran Hasil Angket
Persentase Tafsiran Kualitatif
Tak seorangpun Sebagian kecil
Hampir setengahnya Setengahnya
Sebagian besar Hampir seluruhnya
Seluruhnya
c. Analisis Lembar Observasi
Lembar Observasi dianalisis untuk melihat kesesuaian antara tahapan- tahapan pelaksanaan pembelajaran dalam RPP dengan menggunakan model
concept attainment di kelas eksperimen. Data hasil observasi diinterpretasikan dalam bentuk kalimat dan dirangkum untuk membantu menggambarkan suasana
pembelajaran.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan penelitian yang secara garis besar terdiri dari tiga tahapan yakni, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
penarikan kesimpulan. Berikut uraian dari ketiga tahap tersebut :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi lapangan dengan melakukan observasi ke sekolah untuk
melihat permsalahan kemudian analisis kurikulum, studi literatur untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
b. Menyusun alat pengumpul data berupa tes dan non tes.
c. Melakukan uji coba alat pengumpul data instrumen.
d. Mengolah hasil uji coba soal tes uraian kemudian melakukan revisi dan
menentukan soal yang akan digunakan dalam pengambilan data.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan pretest kepada seluruh siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk mengetahui kemampuan awal berpikir analitis siswa.
Intan Wulandari, 2014 Pengaruh Penerapan Model Concept Attainment Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis
Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Melaksanakan pembelajaran dengan model concept attainment di kelas
eksperimen dan pembelajaran terlangsung di kelas kontrol. c.
Memberikan posttest kepada seluruh siswa yang mengikuti pretest untuk mengetahui kemampuan akhir berpikir analitis siswa setelah dilaksanakan
pembelajaran.
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
Tahapan ini meliputi analisis data hasil penelitian yang diolah menggunakan bantuan software anates dan SPSS for windows versi 16.0. Uji hipotesis
menggunakan uji t dari nilai pretest dan posttest. Hasil pengujian kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulannya.
Intan Wulandari, 2014 Pengaruh Penerapan Model Concept Attainment Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis
Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun alur penelitiannya yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.2 Alur Penelitian Sumber : Hasil olah peneliti dari berbagai sumber
Kelas Kontrol
Pembelajaran dengan model terlangsung
Pengolahan data
Analisis data
Kesimpulan Observasi
Model Pembelajaran Studi Lapangan
Penerapan Model Concept Attainment terhadap Kemampuan Berpikir Analitis
Kelas Eksperimen
pembelajaran dengan model concept attainment
Studi Literatur Permasalahan
Penentuan Subjek Penelitian
Penyusunan, revisi, dan pengesahan instrumen instrumen
Pretest
Posttest
78
Intan Wulandari, 2014 Pengaruh Penerapan Model Concept Attainment Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis
Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan.
A. Simpulan
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada pada bab sebelumnya, menjelaskan bahwa kemampuan berpikir analitis dengan
menerapkan model pembelajaran concept attainment lebih baik daripada menggunakan pembelajaran yang biasa digunakan guru kelas terlangsung.
Materi yang diberikan adalah bentuk soal uraian sejarah sebanyak 10 soal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menganalisis dengan menggunakan model
pembelajaran concept attainment. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari pretest dan posttest, peneliti
dapat menarik kesimpulan yaitu : 1.
Model pembelajaran concept attainment berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitis di kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata
pretest sebesar 34.12 dan hasil posttest 71.88. Dari data tersebut dapat
diartikan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model concept attainment berpengaruh
terhadap kemampuan berpikir analitis siswa di kelas eksperimen. 2.
Model pembelajaran concept attainment dikatakan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitis di kelas eksperimen tidak hanya semata-mata
dilihat dari hasil pretest dan posttestnya. Namun peneliti dalam penelitian ini melihat adanya perbedaan hasil prestest dan posttest di kedua kelas yakni
kelas eksperimen dan kontrol. Semula hasil prestest kedua kelas tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan yakni 34.12 dan 34.06. Kemudian
setelah dilaksanakan pembelajaran di masing-masing kelas, kelas eksperimen menggunakan model concept attainment dan kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran terlangsung, selanjutnya dilakukan