Jenis dan Rancangan Penelitian Objek Penelitian dan Sampel

48

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan rancangan penelitian quasi eksperimen yaitu untuk mengetahui efektivitas aktivator EM4, Mol dan kotoran sapi terhadap kecepatan pembuatan kompos dari limbah kol Brasssicca Oleracea. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Tigapanah Kec. Tigapanah Kabupaten Karo dan di Laboratorium Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan Jurusan Kesehatan Lingkungan Jln. Kapten Selamat Ketaren Kabanjahe.

3.2.2. Waktu

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Desember 2014. 3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Data Primer Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data mengenai perbandingan waktu yang dibutuhkan dalam pematangan kompos, dan kematangan kompos yang dinilai dari parameter fisik bau, warna dan tekstur serta data dari parameter lain seperti suhu, kelembaban dan pH dimulai dari dilakukannya uji coba hingga menjadi kompos dan pemeriksaan kandungan Natrium, Phosfor dan Kalium. Universitas Sumatera Utara 49

3.3.2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dar instansi pertanian berupa data volume kol per minggu dan yang lainnya.

3.4. Objek Penelitian dan Sampel

Objek dalam penelitian ini adalah limbah padat sayuran yang umumnya berupa daun atau kelopak yang tidak dapat dikonsumsi yang didapat dari Desa Tigapanah Kec.Tigapanah kabupaten karo. 3.5. Definisi Operasional Untuk mendapatkan penafsiran yang sama dalam penelitian ini maka perlu diberi batasan operasionlnya yaitu: 1. Aktivator yaitu bahan yang digunakan untuk mempercepat proses penguraian bahan kompos dengan menggunakan aktivator. 2. EM4 adalah aktivator yang terdiri dari mikroorganisme lactobacillus sp, Streptomycetes sp, Ragi yeast Actinomycetes sp. yang mampu mempercepat proses pengomposan serta dapat memperbaiki kualitas tanah . 3. Mol Mikroorganisme Lokal adalah kumpulan mikroorganisme yang berasal dari tapai yang dikembangbiakkan dengan larutan gulamolase. 4. Kotoran sapi adalah hasil buangan pencernaan sapi yang memiliki kandunganyang memiliki kandungan hara mikro maupun makro yang tinggi dan dapat digunakan sebagai aktivator dalam pembuatan kompos. 5. Limbah kol adalah limbah padat sayuran kol yang umumnya berupa daun atau kelopak yang tidak dapat dikonsumsi. Universitas Sumatera Utara 50 6. pH adalah derajat keasaman dan basa bahan kompos yang diukur dengan pH meter, dimana pH optimal pada pengomposan anaerob yaitu antar 6,7-7,2. 7. Suhu adalah panas bahan kompos selama proses pembuatan kompos yang diukur dengan termometer air raksa,dimana suhu optimal yang dibutuhkan yaitu diantara 50-60 C. 8. Kelembaban adalah kadar air yang dibutuhkan pada proses pengomposan dimana kadar optimal yang dibutuhkan yaitu antara 50-70. 9. Nitrogen adalah unsur hara makro yang terdapat pada kompos dan berfungsi untuk pertumbuhan tunas, batang, dan daun. 10. Fospor adalah unsur hara makro yang terdapat pada kompos yang berfungsi untuk pertumbuhan akar, buah dan biji. 11. Kalium adalah unsur hara makro yang terdapat pada kompos yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

3.6. Pelaksanaan Penelitian