Pengomposan Dasar Pengomposan Secara Anaerob

35 sehingga udara dapat masuk dari berbagai sisi dan secara berkala dilakukan pembalikan kompos.Pada pembuatan kompos secara aerobskala kecil, jumlah oksigen tidak harus diketahui.Namun, untuk skala industri,penghitungan kebutuhan oksigen harus dikuasai agar seorang teknisi dapat merancang alat yang mampu menyuplai kebutuhan oksigen pada bahan.Habibi,2008

2.4.2. Pengomposan Dasar Pengomposan Secara Anaerob

Pengomposan secara anaerob yaitu pengomposan yang berlangsung tanpa adanya udara atau oksigen sedikit pun.Oleh karena itu pada pelaksanaanya dibutuhkan tempat khusus yang tertutup rapat.Sebenarnya cara pembuatan kompos secara anaerob ini tidak jauh berbeda dengan pembuatan biogas atau pembuatan septic tank.Hasil pengomposan anaerob berupa CH 4, H 2 S, H 2, CO 2, asam asetat, asam butirat,asam laktat, etanol,metanol,dan hasil sampingan berupa lumpur.Lumpur inilah yang kita namakan sebagai kompos. Kegiatan operasional sehari-hari pada pengomposan secara anaerob tidak sesibuk pengomposan secara aerobik.Meskipun demikian,biaya awal untuk membuat bak fermentasi lebih rumit dan lebih mahal dibandingkan dengan pembuatan kompos secara aerob.Pengendalian pH dan suhu harus dilakukan karena pada pembuatan kompos secara anaerob berlangsung dengan dibantu oleh bakteri pembentuk gas metan yang sangat rentan oleh kondisi pH dan suhu. Bakteri metan akan keracunan serta berhenti beraktivitas pada pH kurang dari 6,2.Sedangkan pengendalian suhu untuk daerah tropis seperti di Indonesia mungkin dapat ditiadakan karena suhu ideal dapat tercipta dengan mengatur desain bak fermentasi. Universitas Sumatera Utara 36 Jalannya pengomposan secara anerob berlangsung lebih lambat dibandingkan pengomposan secara aerob, yaitu memakan waktu 3-12 bulan.Lama tidaknya proses pengomposan secara aerob bergantung pada perlakuan yang diberikan, seperti antar alain rasio CN , Kadar air , ukuran bahan, temperatur , pH, dan aerasinya.Beberapa bahan organik yang sulit terurai pada pengomposan aerob, biasanya pada pengomposan secara anaerob dapat terurai, sehingga hampir semua bahan organik dapat dapat diuraikan secara anaerob.Untuk membunuh bakteri patogen pada pengomposan secara aerob dapat dilakukan dengan meningkatkan suhu kompos pada 4 hari pertama hingga mencapai 70 C. Namun,pada pengomposan anaerob,patogen dapat terbunuh dengan sendirinya karena kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan tanpa udara . Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pengomposan secara anaerob antara lain rasio CN,ukuran bahan,kadar air Rh, derajat Keasaman pH, temperatur suhu dan aerasi .Untuk lebih jelasnya berikut akan diuraikan satu persatu. 1. Rasio CN bahan Proses pengomposan secara anaerob yang optimal membutuhkan rasio CN =25:1 hingga 30:1.Semakin tinggi rasio CN,proses pembusukan semakin cepat, dan kandungan N dalam lumpur semakin tinggi.Sebaiknya, apabila rasio CN terlalu rendah maka amonia yang dihasilkan terlalu banyak sehingga dapat meracuni bakteri .Prinsip-prinsip perhitungan rasio CN pada pengomposan secara aerob dapat diterapkan juga pada pengomposan secara anaerob. Universitas Sumatera Utara 37 2. Ukuran Bahan Pada pengomposan secara anaerob,sangat dianjurkan untuk menghancurkan bahan selumat-lumatnya sampai beruba bubur atau lumpur.Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses penguraian yang dilakukan oleh bakteri dan mempermudah pencampuran atau homogenisasi bahan. 3. Kadar air Rh Pengomposan secara anaerob membutuhkan kadar air yang tinggi, yaitu sekitar 50 keatas.Kadar air yang banyak pada proses pengomposan secara anaerob diperlukan bakteri untuk membentuk senyawa –senyawa gas dan bermacam- macam asam organik sehingga pengendapan kompos akan lebih cepat.Secara fisik, kadar air dapat memudahkan proses penghancuran bahan organik dan mengurangi bau. 4. Derajat Keasaman pH Derajat keasaman pH optimal yang dibutuhkan pada pengomposan secara anaerob yaitu antara 6,7-7,2.Untuk mempertahankan kondisi pH hendaknya ditambahkan kapur pada tahap awal bahan dimasukkan. 5. Temperatur suhu Suhu di daerah tropis rata-rata antara 25-35 C sudah cukup baik bagi proses pengomposan secara anaerob.Namun, suhu paling baik optimal yang dibutuhkan yaitu antara 50-60 C.Suhu optimal tersebut dapat dibantu dengan cara meletakkan tempat pengomposan di lokasi yang terkena sinar matahari langsung.Apabila sinar matahari dimanfaatkan untuk menaikkan suhu maka gas methan yang dihasilkan akan semakin tinggi dan proses pembusukan akan Universitas Sumatera Utara 38 berlangsung lebih cepat.Dengan demikian,gas methan perlu dikeluarkan setiap hari, yaitu dengan cara membuka lubang gas instalasi pengomposan. 6. Aerasi Seperti telah dikemukakan bahwa proses pengomposan secara anaerob tidak dibutuhkan udara oksigen, karena yang berperan dalam proses pengomposan yaitu mikroorganisme anaerob.Oleh karena itu, tempat pembuatan kompos harus selalu dikondisikan tertutup rapat, tidak diperkenankan udara masuk sedikitpun juga.

2.5. Aktivator