Ciri-ciri Kompos yang Sudah Matang

43 dilakukan oleh Rahayu 2003 selama isolasi menunjukkan bahwa populasi terbesar adalah bakteri anaerobik dan sejumlah kecil bakteri aerobik. Penelitian Tarigan 2013 juga menyimpulkan bahwa pembuatan pupuk organik cair dari limbah padat sayuran kol dengan starter Inrumen sapi yang diaktifkan terbukti telah meningkatkan C-organik, Nitrogen, Posfor, dan Kalium.

2.6. Ciri-ciri Kompos yang Sudah Matang

Berdasarkan SNI 19-7030-2004Setelah semua proses pembuatan kompos dilakukan, mulai dari pemilahan bahan, pengadaan bahan, perlakuan bahan, pencampuran bahan, pengamatan proses, pembalikan kompos sampai menjadi kompos, maka dapat dilihat ciri-ciri kompos yang sudah jadi dan baik adalah sebagai berikut: 1. Warna kompos biasanya coklat kehitaman 2. Aroma kompos yang baik tidak mengeluarkan aroma yang menyengat , tetapi mengeluarkan aroma lemah seperti bau tanah atau bau humus hutan. 3. Apabila dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal , apabila ditekan dengan lunak,gumpalan kompos akan hancur dengan mudah. Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 2.1. Ciri-Ciri Kompos yang Sudah Matang Tabel 2.2. Data Standarisasi Nasional Kompos SNI: 17-03-2004 No Parameter Satuan Minimum Maksimum 1 Kadar air 50 2 Temperatur Suhu air tanah 3 Warna Kehitaman 4 Bau Berbau tanah 5 Ukuran partikel Mm 0,55 25 7 Kemampuan ikat air 58 8 pH 6,8 7,49 9 Bahan asing 1,5 Unsur Makro 10 Bahan Organik 27 58 11 Nitrogen 0,40 12 Karbon 9,80 32 13 Phospor 0,10 14 CN Rasio 10 20 15 Kalium 0,20 Unsur Mikro 16 Arsen mgkg 13 17 Cadmium mgkg 3 18 Cobaltco mgkg 34 19 ChromiumCr mgkg 210 20 Tembaga Cu mgkg 100 21 Merkuri Hg mgkg 0,8 22 Nikel Ni mgkg 62 23 Timbal pb mgkg 150 24 Selenium Se mgkg 2 25 Sengzn mgkg 500 Universitas Sumatera Utara 45 Unsur Lain 26 Kalsium Ca 25,50 27 MagnesiumMg 0,60 28 Besi fe 2,00 29 Aluminium Al 2,20 30 Mangan Mn 0,10 Bakteri 31 Fecal coli MPNgr 1000 32 Salmonella sp. MPNgr 3 Nilainya lebih besar dari maksimum atau lebih kecil dari minimum 2.7. Manfaat Kompos 1. Memperbaiki sifat-sifat atau struktur tanah Pemberian kompos pada tanah banyak memberikan keuntungan .Misalnya, pemberian kompos pada tanah berpasir akan menyebabkan bersatunya butiran- butiran pasir.Hal tersebut akan membuat tanah menjadi gembur dan menyuburkan tanaman.Sementara itu, pemberian kompos pada tanah lempung dapat meregangkan ikatan butiran penyusun tanah sehingga susunan tanah menjadi gembur dan sangat baik untuk ditanam. 2. Memperkaya mikroba tanah Kompos mengandung sejumlah mikroba didalamnya. pemberian kompos berarti menambah atau memasukkan mikroba di dalam tanah. 3. Meningkatkan Unsur Hara Tanah Kompos mengandung unsur hara makro dan mikro yang penting bagi pertumbuhan tanamanpemberian unsur hara akan meningkatkan unsur hara pada tanah. Universitas Sumatera Utara 46 4. Meningkatkan kemampuan Daya serap air Yang lebih baik Pemberian kompos pada tanah berdampak pada kemampuan mengikat air Oleh karenanya, kehilangan air pada musim kemarau dapat diperkecil karena kompos telah mengikat air cukup baik pada saat musim hujan. 5. Memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman.Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah.Tanah keras akan menjadi lebih gembur.Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral.Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos. 6. Menyehatkan tanah dan tanaman Tanaman yang diberi kompos akan memperoleh cukup unsur hara sehingga tanaman akan kuat dalam menghadapi serangan hama penyakit yang menyerang.Kompos juga menjadi media bagi tumbuh kembangnya cacing yang diketahui dapat menyuburkan tanaman. 7. Bermanfaat bagi lingkungan sekitar Mengurangi bertumpuknya sampah organik yang berserakan disekitar tempat tinggal, Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat, menghemat biaya pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir TPA,menyelamatkan lingkungan dari kerusakan,seperti:gangguan bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, dan penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat. Universitas Sumatera Utara 47 Gambar 2.2. Kerangka Konsep Limbah Kol Aktivator EM4 Kotoran Sapi MOL Berbagai waktu pematangan 20 hari Parameter Fisik Bau Warna Tekstur 10 hari 30 hari Kompos Natrium Kalium Phosfor pH Kelembaban Suhu Universitas Sumatera Utara 48

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan rancangan penelitian quasi eksperimen yaitu untuk mengetahui efektivitas aktivator EM4, Mol dan kotoran sapi terhadap kecepatan pembuatan kompos dari limbah kol Brasssicca Oleracea. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Tigapanah Kec. Tigapanah Kabupaten Karo dan di Laboratorium Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan Jurusan Kesehatan Lingkungan Jln. Kapten Selamat Ketaren Kabanjahe.

3.2.2. Waktu

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Desember 2014. 3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Data Primer Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data mengenai perbandingan waktu yang dibutuhkan dalam pematangan kompos, dan kematangan kompos yang dinilai dari parameter fisik bau, warna dan tekstur serta data dari parameter lain seperti suhu, kelembaban dan pH dimulai dari dilakukannya uji coba hingga menjadi kompos dan pemeriksaan kandungan Natrium, Phosfor dan Kalium. Universitas Sumatera Utara