14
glukosa ibu meningkat berlebihan, pertumbuhan janin yang abnormal akan terjadi. Jika pada populasi umum angka kejadian janin makrosomia
hanya 2-15 , maka angka kejadian pada ibu dengan diabetes melitus gestasional yang tidak terkontrol meningkat sekitar 20-33 William
Obstetric, 2005.
Bayi dengan taksiran berat janin lebih dari 4000 gram selayaknya mendapatkan perhatian khusus, karena berhubungan dengan persalinan
lama, peningkatan angka operasi obstetri, distosia bahu dan cedera pleksus brakialis yang menyebabkan kecacatan permanen. Berat bayi
lebih dari 4500 gram meningkatkan angka kematian bayi, dimana dapat terjadi gangguan pernafasan dan aspirasi meconium Suneet P et al,
2005.
II.4. Berbagai Teknik Taksasi Berat badan janin
Terdapat berbagai cara untuk menentukan taksiran berat badan anak, yaitu dengan palpasi uterus, pemeriksaan ultrasonografi, dengan
pengukuran diameter biparietal, pengukuran tinggi fundus uteri maupun pengukuran lingkaran perut. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pengukuran atau taksiran dan diperkirakan tidak dapat dikoreksi seperti tumor rahim,hidramnion, plasenta previa, kehamilan ganda dikeluarkan
dari penelitian, sedangkan obesitas, paritas, kondisi selaput ketuban, penurunan bagian terbawah janin station.
Universitas Sumatera Utara
15
II.4.1 Penaksiran berat badan janin dengan cara Palpasi
Penaksiran berat badan janin secara Palpasi kurang akurat karena dipengaruhi oleh volume cairan ketuban, Obesitas ibu, dan kelainan
Rahim Petterson1985, Hirate et. al. 1990. II.4.2 Penentuan berat janin dengan rumus Johnson Thousack
Mc Donald melaporkan pada tahun 1906 dan 1910 adalah orang pertama yang mengukur tinggi simfisi
– fundus untuk memperkirakan usia kehamilan. Pada tahun 1953, pengukuran tersebut diperkenalkan pada
asuhan antenatal untuk mendeteksi bayi yang memiliki berat badan yang rendah dan pada kasus insufisiensi plasenta. Ini merupakan awal dimana
pengukuran simfisis – fundus ini dimaksudkan untuk membantu
mengkonfirmasi perkiraan tanggal persalinan Rumbozt WL, McGoogan
LS, 1953.
Dalam publikasi original tahun 1954, Jonsondan Toshach melaporkan bahwa berat janin berkisar antara 353 gr dari berat badan janin yang
sebenarnya pada 68 dari 200 kasus. Dalam studi saat ini dengan menggunakan formulasi yang sama, sekitar 57 estimasinya masih
dalam rentang tersebut. Salah satu penjelasan yang memungkinkan untuk perbedaan ini adalah obesitas pada ibu 90 kg yang lebih sering
pada studi saat ini dibandingkan pada saat studi Johnson dan Toshach 24 berbanding 5,5. Hal ini perlu diperhatikan, bahwa penemu
formula ini memberikan koreksi pada wanita yang obese 1cm hanya
Universitas Sumatera Utara
16
berdasarkan dari 11 kasus. Sangat memungkin bahwa kegemukan pada ibu memiliki dampak yang lebih besar dari estimasi berat janin dari pada
yang dibayangkan, dan sebaiknya factor koreksi pada wanita yang obese harus dievaluasi kembali dengan menggunakan sampel yang lebih besar
Johnson RW, Toshach CE 1954.
Sebagai alat untuk menentukan usia kehamilan, umumnya dilaporkan bahwa pengukuran tinggi simfisi
– fundal dalam cm sama dengan usia kehamilan antara 18
– 31 minggu dan sampai usia kehamilan 34 minggu. Jimenez 1983 dan rekan
– rekannya menunjukkan bahwa antara usia kehamilan 20
– 31 minggu yang diukur dari tinggi fundus dalam centimeter sama dengan usia kehamilan dalam minggu. Quantana dan
rekan – rekannya 1981, dan Calvert beserta rekannya 1982
melaporkan bahwa observasi sampai usia kehamilan 34 minggu adalah sejalan dengan pengukuran tinggi simfisi
– fundus dalam sentimeter. Suatu penelitian menunjukkan bahwa usia kehamilan 24 minggu,
pengukuran tnggi simfisis – fundus dapat memperkirakan usia kehamilan
36 minggu secara akurat Low JA and Galbraith RS, 1974.
Johnson dan Tosbach 1954 menggunakan suatu metode untuk menaksir berat janin dengan pengukuran TFU tinggi fundus uteri, yaitu
dengan mengukur jarak antara tepi atas symfisis pubis sampai puncak fundus uteri dengan mengikuti lengkungan uterus, memakai pita pengukur
serta melakukan pemeriksaan dalam vaginal toucher untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
17
penurunan bagian terendah pengukuran Mc Donald dikurangi dengan 13 yang kemudian dibagi dinyatakan dalam lbs atau pon. dikenal juga
dengan rumus Johnson-Thousack. Rumus terbagi tiga berdasarkan penurunan kepala janin.
Berat janin = Tinggi fundus uteri - 13 x 155, bila kepala janin masih floating
Berat janin = Tinggi fundus uteri – 12 x 155, bila kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul H
II
Berat janin = Tinggi fundus uteri – 11 x 155, bila kepala janin sudah melawati H
III
Sebelum dilakukan pemeriksaan, terlebih dahulu dilakukan pengosongan kandung kemih. Bila ketuban sudah pecah ditambah 10 dan tinggi
fundus diukur dalam sentimeter.
Grafik 1. Hubungan tinggi fundus uteri terhadap usia kehamilan dan berat badan janin
Universitas Sumatera Utara
18
II.4.3. Penentuan berat janin dengan formula Dare’s
Pada Agustus 1986 sampai Juli 1989, Departemen Obstetri dan Ginekologi “Institute of Medical Sciences”, Universitas Hindu Banaras,
menyatakan bahwa TFU dan pengukuran lingkar perut akan berkolrelasi dengan berat badan bayi baru lahir S. Swain et al, 1993.
Pada tahun 1990, Dare et al mengajukan suatu formula yang lebih sederhana untuk menghitung taksiran berat badan janin, yaitu perkalian
antara SFH dengan AG. Dalam tulisan aslinya , dare et al, mencobakan metode ini pada 498 pasien dan mendapatkan korelasi yang baik antara
angka taksiran dengan berat janin sesungguhnya r=0,742. Dalam studi saat ini, rumus Dare sedikit lebih akurat dibandingkan dengan rumus
Johnson. Hal ini dapat dijelaskan dengan kurangnya koreksi untuk obesitas pada model Dare dan tingginya prevalensi wanita 90 kg dalam
populasi studinya. Studi lebih besar yang melibatkan pasien obese dibutuhkan untuk menguji hipotesis dari rumus Dare untuk taksiran berat
janin pada wanita obese Dare FO, et al, 1990.
Metode yang dipakai berupa pengukuran lingkar perut ibu dalam centimeter kemudian dikalikan dengan ukuran fundus uteri dalam
centimeter, maka akan didapat taksiran berat janin.
Metode ini dikenal dengan nama Formula Dare’s.
TBBJ = FU X AG
Universitas Sumatera Utara
19
Keterangan :
TBBJ = Taksiran Berat badan janin
FU
= Fundus Uteri
AG = Lingkar Perut
Metode ini dianggap lebih mudah digunakan berbagai kalangan dan memiliki nilai bias yang minimal dibandingkan penggunaan tinggi
symphysial-fundal. Dari penelitian Mohanty, Das dan Misra didapatkan bahwa metode abdominal girth memiliki nilai prediktif yang baik untuk bayi
berat lahi rendah Mohanty, 2000.
Pengukuran abdominal girth memberikan indikasi kasar untuk pertumbuhan janin dalam meter. Lingkar perut meningkat dengan
ketebalan sekitar 2,5cm 1inch perminggu melampaui 30 minggu dan pada saat aterm sekitar 95-100 cm 38 inci sampai 40 inci . Biasanya
lingkar perut meningkat terus sampai dengan penyelesaian 38 minggu dan tetap stabil sesuai dengan panjang. Setelah aterm, jika kehamilan
terus berlangsung, lingkar perut secara bertahap akan berkurang. Jika lingkar mulai menurun terjadi sebelumnya,dapat dicurigai adanya
kecukupan sirkulasi plasenta. Ini adalah dapat menjadi predictor dalam kelompok kasus seperti pre-eklamsia, hipertensi kronis, nefritis kronis,
riwayat buruk obstetri dan IUGR Shiavkumar, 2001.
Universitas Sumatera Utara
20
II.4.4. Penentuan berat janin dengan rumus Niswander
Niswander melakukan penelitian dan menemukan rumus yang berbeda untuk menentukan berat badan janin.
Rumus Niswander :
TBBJ = FU – 13 3
Keterangan :
TBBJ = Taksiran Berat badan janin
FU = Fundus Uteri
Syahrir dan kawan-kawan pada tahun 2001 di Makasar melakukan pengukuran dengan mendapatkan modifikasi rumus Johnson yang
disederhanakan oleh Niswander. Sehingga rumus Johnson dimodifikasi ke dalam bentuk :
TBBJ = TFU – 13 151 + 1030 gram
II.4.5 Penentuan berat badan janin dengan Ultrasonografi USG
Penentuan berat badan janin dengan USG menggunakan beberapa parameter, seperti; Biparietal Diameter BPD, Femur Length FL,
Abdominal Circumference AC, Cross sectional Area of Thigh CSAT.
Pengukuran BPD diambil dari tepi luar tulang tengkorak janin proksimal ke tepi luar tulang distal. Diameter transversal dan lingkar batang janin
Universitas Sumatera Utara
21
diukur dalam bidang melintang standar pada tingkat perut dan pusat urat- ductus venosus kompleks. FL diukur dari ujung proksimal lebih besar
trokanter ke metaphysis distal. Untuk CSAT, maka didefinisikan sebagai luas penampang otot dan tulang paha di bidang sebelah kanan sudut
terhadap sumbu panjang tulang paha, di mana kawasan ini merupakan bagian terbesar.
Metode yang digunakan untuk mengukur CSAT adalah sebagai berikut. FL pertama kali diukur, maka probe itu cenderung berada di sudut kanan
ke panjang sumbu femur dan bergerak cepat di sepanjang permukaan. Pada titik di mana luas penampang otot-otot dan tulang paha mencapai
nya maksimum, gerak probe dihentikan. Daerah kemudian diukur dengan menggunakan fungsi elips. Pengukuran lingkar paha janin elips.
Pengukuran lingkar paha janin tercatat di bidang melintang di persimpangan atas dan tengah pertiga dari paha, di proksimal foramen
nutrien dari femur. Sehingga dari beberapa parameter di atas, didapatkan sebuah formula,
yaitu: Aoki, 1990
TBBJ = 13 × FL × √CSAT + 39 gm
Keterangan :
TBBJ = Taksiran Berat badan janin
FL = Femur Length
CSAT = Cross sectional Area of Thigh
Universitas Sumatera Utara
22
II.5 Cara pengukuran tinggi fundus uteri