Palpasi bagian fetus dan perhitungan tinggi fundus uteri, Taksiran berat pengukuran ultrasonografi dari skletal fetus yang hasilnya taksiran

2 dan mortalitas neonates akan tetapi sering kali, berat badan lahir tidak didokumentasikan dengan baik Kumar V 1984, McCormick MC 1985. Menentukan taksiran berat janin merupakan komponen yang penting dalam perawatan antenatal, konseling, diagnosis dan cara persalinan. Di sisi lain abnormalitas persalinan yang berhubungan dengan berat badan dapat di prediksi dari awal. Berat bayi tidak dapat diukur secara langsung dan harus di prediksi melalui anatomi janin dan ibu. Meskipun cara taksiran berat janin berbeda-beda, namun cara yang mudah, cepat dan tepat masih diperdebatkan. Terdapat dua cara utama dalam memprediksi taksiran berat janin, yaitu :

A. Palpasi bagian fetus dan perhitungan tinggi fundus uteri, Taksiran berat

badan janin dengan palpasi mempunyai ketepatan sampai 80 dengan variasi penyimpangan sampai ± 459 gram, tapi untuk bayi kecil di bawah 2250 gram, ketepatanya hanya 28-43 . . Farid 1999, Taksiran berat badan janin dengan cara mengukur tinggi fundus uteri mempunyai sensitifitas 90 untuk bayi normal dan 86 untuk bayi kecil. Cara ini dapat digunakan untuk meramalkan pertumbuhan janin terhambat dengan ketepatan 75-86, dengan demikian taksiran berat badan janin dengan cara mengukur tinggi fundus uteri mempunyai peran yang sangat penting selain karena sederhana, praktis dan murah, juga mempunyai ketepatan yang baik Farid, 1999.

B. pengukuran ultrasonografi dari skletal fetus yang hasilnya taksiran

berat janin Almatseir, Sunita, 2004. Pemeriksaan ultrasonografi dengan Universitas Sumatera Utara 3 mengukur diameter biparietal kepala janin mempunyai kesalahan ± 484 gram pada 68 pasien gravida, sedangkan gabungan pengukuran diameter biparietal dengan lingkar perut mempunyai penyimpangan ± 400 gram, pengukuran lingkar perut mempunyai sensitivitas 83 untuk skrining pertumbuhan janin terhambat. Taksiran berat badan janin dengan cara mengukur tinggi fundus uteri mempunyai sensitifitas 90 untuk bayi normal dan 86 untuk bayi kecil. Cara ini dapat digunakan untuk meramalkan pertumbuhan janin terhambat dengan ketepatan 75-86, dengan demikian taksiran berat badan janin dengan cara mengukur tinggi fundus uteri mempunyai peran yang sangat penting selain karena sederhana, praktis dan murah, juga mempunyai ketepatan yang baik Farid, 1999. Taksiran berat badan janin TBJ intra uterin mempunyai arti penting dalam penatalaksanaan persalinan. Ketepatan penaksiran berat badan lahir, baik secara pengukuran tinggi fundus uteri TFU ataupun cara lainnya akan mempengaruhi ketepatan penatalaksanaan persalinan dan hasilnya sehingga diharapkan dapat mengurangi kematian dan kesakitan pada persalinan. Terdapat berbagai cara untuk menentukan taksiran berat badan anak, yaitu dengan palpasi uterus, pemeriksaan ultrasonografi, dan pengukuran diameter biparietal, pengukuran tinggi fundus uteri maupun pengukuran lingkaran perut. Pengukuran berat badan janin yang lazin dipakai adalah Universitas Sumatera Utara 4 dengan mempergunakan rumus Johnson Thousack, yaitu dengan mengukur jarak dari bagian atas simfisis pubis ke fundus uteri dalam centimeter dikurangi 11,12 dan 13, hasilnya dikali 155 didapatkan berat bayi dalam gram. Pengurangan 11 atau 12 dan 13 tergantung dari posisi kepala bayi. Jika kepala masih floating atau belum memasuki pintu atas panggul dikurang 13 sudah memasuki pintu atas panggul maka dikurang 12, jika kepala sudah memasuki spina ischiadika maka dikurangi 11 dikalikan dengan 155. Selain dengan menggunakan rumus Johnson Thousack, taksiran berat badan janin dapat ditentukan dengan menggunakan lingkar perut Abdominal girth, metode yang dipakai berupa pengukuran lingkar perut ibu dalam centimeter kemudian dikalikan dengan ukuran fundus uteri dalam centimeter, maka akan didapat taksiran berat janin. M. Ghate, A. Pratinidhi dan A. Gupte 1996 dalam penelitiannya mengenai perbandingan antara abdominal girth dan formula Johnson Thousack dalam memprediksi janin dengan berat badan lahir rendah menemukan hasil bahwa kedua metode sama akuratnya dalam memprediksi janin dengan berat badan lahir rendah M. Ghate, A. Pratinidhi dan A. Gupte 1996. Sementara Mortazavi F dan Akaberi 2008 yang melakukan penelitan mengenai perbandingan antara pengukuran taksiran berat janin dengan metode abdominal girth dengan metode regresi dari formula fundal height Universitas Sumatera Utara 5 FH, Dalam penelitian nya tersebut, ternyata abdominal girth mempunyai presisi yang lebih tepat dalam memperkirakan berat badan janin yang lebih dari 4000 gram, akan tetapi untuk janin dengan berat badan lahir rendah maka metode regresi dari FH merupakan pilihan yang terbaik Mortazavi F dan Akaberi 2008. Metode yang dipakai berupa pengukuran lingkar perut ibu dalam centimeter kemudian dikalikan dengan ukuran fundus uteri dalam centimeter, maka akan didapat taksiran berat janin. Metode ini dikenal dengan nama Formula Dare’s. Dengan latar belakang diatas penulis ingin mendapatkan suatu cara penentuan taksiran berat badan janin yang lebih murah, mudah dan mempunyai akurasi yang tinggi. Oleh Karena itu penulis tertarik untuk meneliti perbandingan antara taksiran berat badan janin menurut Johnson Thousack dengan Abdominal girth, sehingga nantinya diperoleh suatu metode penentuan taksiran berat badan janin yang ideal.

I.2. Identifikasi Masalah