Berat Bayi Lahir TINJAUAN PUSTAKA

8 mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan saat rujukan. Apabila ditemukan tinggi fundus uteri TFU 40 cm atau lebih yang mengindikasikan terjadinya makrosomia atau bayi besar yang merupakan salah satu faktor presdiposisi terjadinya distosia bahu dan perdarahan paska persalinan sebaiknya pasien dirujuk. Bagi obstetrikus, taksiran berat badan bayi sangat dirasakan kepentingannnya saat harus menentukan tindakan persalinan apakah secara pervaginam ataupun perabdominal. Singkatnya, berat badan janin penting diukur sebelum proses persalinan mulai. Berguna untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit kehamilan- persalinan seperti gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia Depkes RI, 2007.

II.2. Berat Bayi Lahir

Secara normal pertumbuhan janin mencerminkan interaksi potensi pertumbuhan yang telah ditentukan secara genetis janin dan modulasi dengan kesehatan janin, plasenta dan ibu. Pertumbuhan Normal janin terdiri dari tiga tahap berturut-turut dan agak tumpang tindih. Tahap pertama adalah tahap hiperplasia seluler dan mencakup 16 minggu pertama kehamilan. Tahap kedua, yang dikenal sebagai fase hiperplasia dan hipertrofi bersamaan, terjadi antara 16 dan 32 minggu dan melibatkan peningkatan ukuran sel dan jumlah sel. Tahap ketiga, yang disebut fase hipertropi seluler, terjadi antara minggu 32 dan jangka waktu dan ditandai dengan tumbuh kembang yang pesat dari segi jumlah dan ukuran. Secara kuantitatif, janin tunggal meningkatkan pertumbuhan janin dari kira-kira 5 g Universitas Sumatera Utara 9 hari pada 14 sampai 15 minggu kehamilan sampai 10 g hari pada 20 minggu dan 30 sampai 35 g hari pada 32-34 minggu, setelah itu tingkat pertumbuhan menurun Resnik, 2002. Hubungan antara umur kehamilan dengan berat bayi lahir mencerminkan kecukupan pertumbuhan intrauterine. Penentuan hubungan ini akan memperbudah morbiditas dan mortalitas bayi. Menurut hubungan berat lahirumur kehamilan maka berat bayi lahir dikelompokkan menjadi Sesuai Masa Kehamilan SMK, Kecil Masa Kehamilan KMK dan Besar Masa Kehamilan BMK Damanik, Sylviati 2008. Klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu 259 hari, bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan dari 37 minggu sampai dengan 42 minggu 259 -293 hari, dan bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih Sylviati, 2008. Dari pengertian di atas maka bayi dengan BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu Prematur murni dan Dismaturitas.

1. Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang

dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan, atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan. Penyebabnya berasal dari berbagai faktor ibu, faktor janin maupun faktor lingkungan. Universitas Sumatera Utara 10

2. Dismaturitas atau kecil untuk masa kehamilan adalah bayi lahir

dengan berat badan kurang dari berat badan sesungguhnya untuk masa kehamilan. Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan KMK Damanik, Sylviati 2008.

II.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir