5
FH, Dalam penelitian nya tersebut, ternyata abdominal girth mempunyai presisi yang lebih tepat dalam memperkirakan berat badan janin yang
lebih dari 4000 gram, akan tetapi untuk janin dengan berat badan lahir rendah maka metode regresi dari FH merupakan pilihan yang terbaik
Mortazavi F dan Akaberi 2008. Metode yang dipakai berupa pengukuran lingkar perut ibu dalam
centimeter kemudian dikalikan dengan ukuran fundus uteri dalam centimeter, maka akan didapat taksiran berat janin. Metode ini dikenal
dengan nama Formula Dare’s.
Dengan latar belakang diatas penulis ingin mendapatkan suatu cara penentuan taksiran berat badan janin yang lebih murah, mudah dan
mempunyai akurasi yang tinggi. Oleh Karena itu penulis tertarik untuk meneliti perbandingan antara taksiran berat badan janin menurut Johnson
Thousack dengan Abdominal girth, sehingga nantinya diperoleh suatu metode penentuan taksiran berat badan janin yang ideal.
I.2. Identifikasi Masalah
Bagaimana tingkat akurasi, taksiran berat janin mengunakan formula Dare’s dibandingkan Johnson Tausack.
I.3. Hipotesis
Taksiran berat janin menggunakan formula Dare’s lebih akurat
dibandingkan Johson Thousack.
Universitas Sumatera Utara
6
I.4. Tujuan Penelitian I.4.1. Tujuan Umum
Membandingkan tingkat akurasi taksiran berat janin Formula Dare’s
dengan Johnson tausack.
I.4.2. Tujuan khusus
1. Mengetahui tingkat akurasi taksiran berat janin mengunakan rumus Johnson tausack yang dibandingkan dengan berat
badan lahir post partum. 2. Mengetahui tingkat akurasi taksiran berat janin mengunakan
rumus Abdominal Girth yang dibandingkan dengan berat badan lahir post partum.
I.5. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, antara lain : 1. Dapat memberikan cara menetukan taksiran berat janin yang lebih
akurat. 2. Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan metode alternative
lain dalam menentukan taksiran berat janin. 3. Memberikan pengetahuan kepada para medis tentang pengukuran
taksasi berat janin yang lebih akurat sehingga dasar untuk ketepatan penatalaksanaan persalinan.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Taksiran berat janin
Sekitar 90 kematian ibu terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95 dari penyebab kematian ibu tersebut adalah komplikasi obstetrik yang sering
tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Salah satunya penyulit dalam proses persalaian akibat adanya distosia, diantaranya distosia power
kekuatan kontraksi uteri, passanger janinberat janin danpassage Jalan lahir. Maka taksiran berat janin mempunyaiarti yang sangat
penting. Berat bayi yang sangat kecil atau sangat besar berhubungan dengan meningkatnya komplikasi selama masa persalinan dan nifas.
Yang paling sering terjadi pada janin dengan berat lahir besar makrosomia salah satunya adalah distosia bahu. Sedangkan pada ibu
dapat terjadi perlukaan jalan lahir, trauma pada otot-otot dasar panggul dan perdarahan pasca persalinan. Pada bayi dengan berat lahir rendah
dapat terjadirespiratory
distress syndrom
atau hipoglikemi
Ghaemmaghami 2002,Winkjosastro 2008.
Berdasarkan kenyataan diatas, perlu dipikirkan cara-cara untuk mendeteksi kesejahteraan janin termasuk perkiraan berat badan janin
selama masa kehamilan dan saat persalinan, mengingat sebanyak 10- 20 dari seluruh proses kehamilan dan persalinan dapat mengalami
komplikasi.Bagi penolong persalinan seperti bidan, berat badan bayi
Universitas Sumatera Utara