Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir

10

2. Dismaturitas atau kecil untuk masa kehamilan adalah bayi lahir

dengan berat badan kurang dari berat badan sesungguhnya untuk masa kehamilan. Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan KMK Damanik, Sylviati 2008.

II.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir

Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir adalah factor intrinsic maupun factor ekstrinsik. Diantaranya adalah factor maternal, paternal, lingkungan, keadaan patologi dan komplikasi kehamilan seperti Hipertensi, preeklamsia dan diabetes mellitus gestasional Nahum GG et all, 2002. Perbedaan nyata juga terlihat dalam berat badan lahir dari ibu yang berbeda etnis dan ras. Bergantung pada ras, rata-rata berat lahir bayi berbeda 141-395 gram pada kehamilan aterm. Penyebab pasti dari faktor ini belum diketahui pasti, namun disangkakan berkaitan dengan faktor genetik dan faktor metabolisme yang berbeda-beda pada setiap etnis dan ras. Sebagai contoh, bayi yang dilahirkan etnis Asia dan Afrika lebih kecil dibandingkan etnis Kaukasia pada usia kehamilan yang sama. Faktor lain yang mempengaruhi berat janin adalah tinggi ibu, tingkat obesitas ibu, pertambahan berat badan ibu selama kehamilan, jumlah paritas, jenis Universitas Sumatera Utara 11 kelamin janin, lokasi ketinggian tempat tinggal ibu, konsentrasi hemoglobin ibu, tinggi ayah, kebiasaan merokok dan keadaan toleransi glukosa ibu Perry IJ,1995.

II.3.1 . Tinggi ibu

Tinggi ibu merupakan pemeriksaan fisik yang mudah dilakukan dan berhubungan dengan berat janin. Tinggi badan seseorang merupakan gambaran nutrisi pada masa lampau dan merupakan faktor genetik yang diturunkan oleh kedua orang tua. Penelitian pada silsilah manusia menunjukkan bahwa secara umum kedua orang tua yang berbadan besar akan mempunyai bayi yang besar juga, begitu juga sebaliknya orang tua yang berbadan kecil akan mempunyai bayi yang kecil juga Sahu MT, Agrarwal A, Das Vinita et al, 2007.

II.3.2. Maternal obesitas

Tingkat obesitas ibu sangat mempengaruhi berat janin, semakin besar berat ibu, semakin besar janin yang dilahirkan. Berat ibu dan berat janin berhubungan langsung Sahu MT, Agrarwal A, Das Vinita et al, 2007.

II.3.3. Pertambahan berat ibu selama kehamilan

Pertambahan berat ibu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin dalam kandungan, semakin besar pertambah berat badan ibu , semakin besar janin yang akan dilahirkan Steer PJ et al, 2005. Universitas Sumatera Utara 12

II.3.4. Paritas

Jumlah paritas juga berhubungan dengan berat janin. Semakin banyak jumlah paritas, semakin besar janin bakal dilahirkan. Pada kehamilan aterm akan bertambah berat 0.2-0.5 gramhari untuk setiap penambahan jumlah 1 persalinan Nahum GG et all, 2002.

II.3.5 . Jenis kelamin janin

Jenis kelamin janin berhubungan langsung dengan berat janin, variasi berkisar 2 . Janin perempuan lebih kecil dibanding janin laki-laki pada usia kehamilan yang sama. Perbedaan rata-rata janin laki-laki dibandingkan janin perempuan berkisar 136 gram Nahum GG et all, 2002.

II.3.6 . Ketinggian tempat tinggal

Ketinggian tepat tinggal juga mempengaruhi berat janin yang dikandung oleh ibu. Kadar hemoglobin orang dewasa meningkat 1,52 grdl setiap kenaikan 1000 meter dari permukaan laut. Berat janin pada usia aterm berkurang 30-43 gram setiap kenaikan 1000 meter dari permukaan laut. Beberapa penjelasan yang mungkin menerangkan hubungan ini, yaitu :  Penurunan tekanan oksigen yang sebanding dengan peningkatan ketinggian tempat tinggal.  Peningkatan kadar hemoglobin ibu dengan peningkatan tempat tinggal. Universitas Sumatera Utara 13  Penurunan volume plasma ibu dengan peningkatan ketinggian tempat tinggal Nahum GG et all, 2002.

II.3.7. Konsentrasi hemoglobin maternal

Konsentrasi hemoglobin maternal menerangkan 2,6 dari variasi berat lahir bayi, terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi berat janin. Berat badan lahir dengan konsentrasi hemoglobin berbanding terbalik, dimana setiap peningkatan 1,0 gdl konsentrasi hemoglobin ibu , berat janin aterm akan berkurang 89 gram. Efek ini disebabkan oleh perubahan viskositas darah, kenaikan nilai hematokrit yang disebabkan oleh kadar hemoglobin darah yang meningkat. Peningkatan viskositas darah menyebabkan aliran darah menuju pembuluh-pembuluh darah kecil terhambat, termasuk yang di plasental bed. Efek ini menjelaskan kenapa ibu yang bertempat tinggal di daerah tinggi cendrung melahirkan janin dengan berat lahir rendah Nahum GG et all, 2001.

II.3.8 . Tinggi ayah

Postur tubuh ayah yang tinggi menyumbangkan sekitar 2 dari variasi berat janin lahir. Hal ini lebih pada sifat genetik yang diturunkan sang ayah kepada anaknya.

II.3.9. Diabetes melitus

Penyakit diabetes melitus gestasional yang tidak terkontrol pada ibu hamil merupakan penyebab paling sering bayi makrosomia. Ketika kadar Universitas Sumatera Utara 14 glukosa ibu meningkat berlebihan, pertumbuhan janin yang abnormal akan terjadi. Jika pada populasi umum angka kejadian janin makrosomia hanya 2-15 , maka angka kejadian pada ibu dengan diabetes melitus gestasional yang tidak terkontrol meningkat sekitar 20-33 William Obstetric, 2005. Bayi dengan taksiran berat janin lebih dari 4000 gram selayaknya mendapatkan perhatian khusus, karena berhubungan dengan persalinan lama, peningkatan angka operasi obstetri, distosia bahu dan cedera pleksus brakialis yang menyebabkan kecacatan permanen. Berat bayi lebih dari 4500 gram meningkatkan angka kematian bayi, dimana dapat terjadi gangguan pernafasan dan aspirasi meconium Suneet P et al, 2005.

II.4. Berbagai Teknik Taksasi Berat badan janin