Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis .1 Koefisien Determinasi R2

4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis regresi berganda pengaruh Corporate Governance CG, ukuran perusahaan, dan dewan komisaris terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan dan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Sumber: Data sekunder diolah Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta a dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Berdasarkan tabel 4.8 di atas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut; S.DA = 0.570 – 0.034 CG + 0.066 Ukuran – 0.462 Dewan Dari persamaan regresi tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut: Standardized Coefficients B Std. Error Beta Constant ,570 ,353 1,616 ,112 CG -,034 ,031 -,163 -1,106 ,274 Ukuran ,066 ,041 ,243 1,614 ,113 Dewan -,462 ,271 -,236 -1,706 ,094 1 a. Dependent Variable: S.DA Coefficients a Model Unstandardized Coefficients t Sig. Universitas Sumatera Utara a Konstanta sebesar 0.570 menyatakan bahwa jika nilai CG, Ukuran, dan Dewan adalah nol maka DA yang terjadi adalah sebesar 0.570. b Koefisien regresi CG sebesar -0.034 menyatakan bahwa setiap penambahan CG sebesar 1 maka akan menurunkan DA sebesar 3.4. c Koefisien regresi Ukuran sebesar 0.066 menyatakan bahwa setiap penambahan Ukuran sebesar 1 maka akan meningkatkan DA sebesar 6.6. d Koefisien regresi Dewan sebesar -0.462 menyatakan bahwa setiap penambahan Dewan sebesar 1 maka akan menurunkan DA sebesar 46.2. 4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Koefisien Determinasi R2 Koefisien determinasi R2 digunakan untuk melihat sejauhmana keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sedangkan nilai koefisien determinasi yang kecil Universitas Sumatera Utara berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah terbatas Ghozali, 2005. Besarnya nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan pada tabel 4.9 sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 4.9 diatas menunjukkan nilai koefisien korelasi R dan koefisien determinasi R square. Nilai R menunjukkan tingkat hubungan antar variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Dari hasil olahan data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.301 atau sama dengan 30.1 artinya hubungan antara variabel CG,Ukuran dan Dewan terhadap variabel DA tidak kuat. Definisi korelasi ini tidak kuat didasarkan pada nilai R yang berada di bawah 0.5 atau 50. Koefisien determinasi R square R2 menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0.091 atau 9.1 yang berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas. 1 .301 a ,091 ,036 ,20843 a. Predictors: Constant, Dewan, CG, Ukuran b. Dependent Variable: S.DA Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Universitas Sumatera Utara Pada tabel diatas juga ditunjukkan nilai Adjusted R Square. Dari hasil perhitungan, nilai adjusted R square sebesar 0.036 atau 3.6. Artinya 3.6 variabel DA dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas yaitu CG, Ukuran dan Dewan. Sedangkan sisanya 96.4 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model.

4.2.4.2 Uji signifikansi Simultan uji –F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen CG, Ukuran, dan Dewan secara simultan bersama – sama terhadap variabel dependen DA. Hasil uji F ditunjukkan pada tabel 4.10 sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji F Sumber: data sekunder yang diolah Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung F tabel untuk a =5 atau probalilitas 0.05. H5 diterima jika F hitung F tabel untuk a= 5 atau probabalitas 0.05. Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression ,216 3 ,072 1,661 .187 a Residual 2,172 50 ,043 Total 2,389 53 a. Predictors: Constant, Dewan, CG, Ukuran b. Dependent Variable: S.DA Model 1 ANOVA b Universitas Sumatera Utara Dari Hasil uji F pada tabel 4.10 di atas maka diperoleh analisis sebagai berikut: a Nilai F tabel diperoleh dengan menggunakan Micrososoft excel dengan rumus FINV 0.05,3,50 yaitu 2.790008. b F hitung yang diperoleh sebesar 1.661. Nilai F hitung F tabel 1.661 2.790008 artinya H4 ditolak yakni Corporate Governace X1, Ukuran Perusahaan X2, dan Dewan komisaris X3 secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba Y. c Kesimpulan ini diperkuat dengan melihat nilai signifikansi 0.187 0.05 yang menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Governace X1, Ukuran Perusahaan X2, dan Dewan komisaris X3 secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba Y.

4.2.4.3 Uji t Uji Parsial

Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen CG, Ukuran perusahaan, dan dewan komisaris terhadap variabel dependen manajemen laba. Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan dengan cara Universitas Sumatera Utara berdasarkan nilai signifikansi probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Uji t Sumber : Data sekunder yang diolah. a Nilai T tabel diperoleh dengan menggunakan Micrososoft excel dengan rumus TINV 0,05,50 yaitu 2.008559. b T hitung variabel CG yang diperoleh sebesar -1.1606. Nilai T hitung T tabel -1.106 2.008558 artinya H1 ditolak.kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 0.274 0.05 yang berarti pengungkapan CG tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manjemen laba DA. c T hitung variabel ukuran yang diperoleh sebesar 1.614. Nilai T hitung T tabel 1.614 2.008558 Standardized Coefficients B Std. Error Beta Constant ,570 ,353 1,616 ,112 CG -,034 ,031 -,163 -1,106 ,274 Ukuran ,066 ,041 ,243 1,614 ,113 Dewan -,462 ,271 -,236 -1,706 ,094 a. Dependent Variable: S.DA Coefficients a 1 Sig. Model Unstandardized Coefficients t Universitas Sumatera Utara artinya H2 ditolak.kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 0.113 0.05 yang berarti ukuran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manjemen laba DA. d T hitung variabel dewan yang diperoleh sebesar - 1.1706. Nilai T hitung T tabel -1.706 2.008558 artinya H3 ditolak.kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 0.094 0.05 yang berarti dewan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manjemen laba DA.

4.3 Interpretasi Hasil

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 8 22

Analisis Pengaruh Mekanismecorporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2012-2014

0 6 87

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

0 8 104

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance (Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris, Ukuran Dewan Komisaris, dan Komite Audit) Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 3 81

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 6 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 1 13

PENGARUH PENGUNGKAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2010.

0 2 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Agensi - Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 201

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah - Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2012

0 0 10

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2012

0 0 12