b. Studi Dokumenter
Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan masing – masing perusahaan pertambangan dan
perkebunan yang diperoleh dari Website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan.
3.5 Definisi Operasional Variabel
3.5.1 Variabel Dependen
Menurut Sugiyono 2008:59 ”variabel dependen terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba.
Manajemen laba dalam penelitian ini diukur menggunakan nilai discretionary accruals dengan Modified Jones Model
Sulistyanto 2008. Model Perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan nilai total akrual dengan formulasi:
..........................................................1
2. Menentukan nilai parameter
, ,
.Variabel dibagi dengan aset tahun sebelumnya TAit-1, sehingga formulasinya
berubah menjadi:
∆
..................2
Universitas Sumatera Utara
3. Menghitung nilai NDA dengan formulasi:
∆ ∆
..3
4. Menentukan nilai akrual diskresioner yang merupakan indikator
manajemen laba dengan cara mengurangi total akrual dengan akrual nondiskresioner, dengan formulasi:
.........................................................4
Keterangan: DA
it
= Discretionary accrual perusahaan pada periode t NDA
it
=Non discretionary accrual perusahaan pada periode t
TAC
it
= Total akrual perusahaan i pada periode t NIit
= Laba bersih perusahaan i pada periode t CFO
it
= Kas aktivitas operasi perusahaan i pada periode t TA
it
= Total aset perusahaan i pada periode t ΔREV
it
= Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode t PPE
it
=Gross property, plant, and equipment pada perusahaan i pada periode t.
ΔTR
it
= Perubahan piutang perusahaan i pada periode t ß1- ß3
= Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.
ε
it
= Error term perusahaan i pada periode t.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Variabel Independen
Menurut Erlina 2011:43 “variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya”. Berikut merupakan variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini:
A. Corporate Governance
Salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan Corporate Governance CG melalui laporan
keuangan perusahaan. Tingkat pengungkapan CG pada perusahaan
pertambangan dan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 diukur melalui indeks pengungkapan yang dilihat
dari website masing-masing perusahaan. Indeks pengungkapan tersebut diambil dari penelitian Gandia 2008 yang dikembangkan
oleh Falah 2010. Item-item
tersebut telah disesuaikan dengan keadaan yang ada di Indonesia. Sehingga terdapat item-item yang dihapus karena tidak
dapat diterapkan dengan ketentuan yang ada di Indonesia. Item yang harus diungkapkan terdiri dari 4 klasifikasi, yaitu pengungkapan
tentang dewan komisaris, rapat umum pemegang saham, struktur kepemilikan, dan informasi lain tentang corporate governance yang
dibagi lagi menjadi 28 item. Jika perusahaan mengungkapkan maka diberi nilai 1 satu dan jika tidak 0 nol Falah, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian Gandia 2008 dalam Falah 2010, pengukuran indeks pengungkapan CG didapatkan dengan rumus
sebagai berikut:
Dimana: CGI : indeks pengungkapan GCG perusahaan j
nj : jumlah item untuk perusahaan j nj : 28 item
Xij : 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak
diungkapkan.
B. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diproksikan dengan total aktiva dari perusahaan sampel tahun 2010-2012. Alasan penggunan total
aktiva dalam penelitian ini karena total aktiva lebih menunjukkan ukuran perusahaan di banding kapitalisasi pasar
Fitriani, 2001 dalam Almilia dan Retrinasari, 2007. Ukuran perusahaan selanjutnya ditulis dengan “ukuran” yang diukur
dengan logaritma natural dari total aktiva perusahaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ukuran perusahaan = Ln Total Asset
Universitas Sumatera Utara
C. Dewan Komisaris
Dewan komisaris memegang peranan penting dalam implementasi good corporate governance karena merupakan inti
dari good corporate governance yang bertugas untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan.
Perhitungan dari independensi dewan komisaris adalah sebagai berikut:
3.6 Skala Pengukuran Variabel