Penelitian Penggunaan Serbuk Kayu Yang Pernah Dilakukuan

42

2.2.8 Penelitian Penggunaan Serbuk Kayu Yang Pernah Dilakukuan

Telah ada berbagai penelitian yang mencoba memanfaatkan serbuk gergaji dalam teknologi beton. Penggunaannya pun beragam, ada yang menggunakan sebagai pengganti semen maupun agregat halus. Diantara kumpulan penelitian yang sudah ada yaitu :

1. Ida Nurmawati Universitas Negeri Semarang, 2006

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keausan, porositas serta kuat tekan paving block dengan penambahan serbuk gergaji. Pembuatan paving block dibuat dari pasir Muntilan, semen Nusantara tipe I, dan serbuk gergaji yangberasal dari Industri Penggergajian Kayu desa Kaligading, Kecamatan Boja.Benda uji penelitian dibuat dengan 5 perlakuan subtitusi serbuk gergaji yaitu 0, 5, 10, 15, dan 20 dari berat semen. Sebelum serbuk gergaji dijadikan bahan pengisi pada beton atau mortar terlebih dahulu serbuk gergaji tersebut diolah melalui proses mineralisasi. Hasil pengujian kuat tekan paving block dengan komposisi 0, 5, 10,15, 20 serbuk gergaji terhadap berat semen masing-masing sebesar 310,644kgcm 2 ; 292,371 kgcm 2 ; 271,052 kgcm 2 ; 253,794 kgcm 2 ; 208,619 kgcm 2 . Hasilpengujian porositas paving block dengan komposisi 0, 5, 10, 15, 20serbuk gergaji terhadap berat semen masing-masing sebesar 3,697; 4,469;4,833; 5,469; 5,894. Hasil pengujian ketahanan aus paving block dengankomposisi 0, 5, 10, 15, 20 serbuk gergaji terhadap berat semen masing-masingsebesar 0,0268 mmmnt; 0,0354 mmmnt; 0,0412 mmmnt; 0,0497mmmnt; dan 0,0746 mmmnt. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 43 Hasil dari penelitian ini terlihat bahwa ada penurunan kuat tekanseiring dengan penambahan serbuk gergaji.

2. Siswadi, Alfeatra Rapa, dan Dhian Puspitasari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2007

Serbuk kayu yang digunakan sebagai bahan serat merupakan jenis kayu Bangkirai yang berasal darisisa penggergajian di daerah Yogyakarta. Sisa penggergajian kayu yang digunakan berupa seratdengan ukuran yang relatif kecil 2 sampai dengan 5 mm.Variasi penambahan serbuk kayupada campuran adukan beton sebesar 0 kgm 3 , 0,5 kgm 3 , dan 1 kgm 3 . Faktor air semen yangdigunakan sebesar 0,45. Penambahan seratfiber berupa serbuk kayu sebanyak 0,5 kgm 3 , dan 1kgm 3 ke dalam adukan beton, menurunkan tingkat workability. Hal ini tampak dari nilai slumpyang menurun, meskipun memenuhi syarat bahwa betonmasih dalam taraf mudah dikerjakan. Kuat tekan tertinggi dicapai oleh beton denganpenambahan serbuk kayu sebesar 1 kgm 3 , di mana dicapai nilai kuat tekan sebesar 27,100MPa atau terjadi peningkatan sebesar 3,10 dibandingkan dengan beton normal, yangmemiliki kuat desak 26,293 MPa.

3. M. Mageswari dan B. Vidivelli Annamalai University India, 2009

Percobaan terhadap abu serbuk kayu pada beton dengan mengganti sebagian agregat halus. Pengujian dilakukan pada benda uji kubus, silinder, dan balok. Serbuk kayu yang digunakan sebagai pengganti agregat halus sebanyak 5, 10, 15, 20, 25, dan 30. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa beton dengan serbuk kayu dengan kadar 20, 25, 30 mengalami UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 44 penurunan kekuatan tekan dibandingkan dengan beton biasa. Pada rasio pencampuran 5, 10, 15 pada umur 180 hari menunjukkan peningkatan dibandingkan beton normal. Untuk pengujian lentur balok flexure test mengalami peningkatan pada umur 180 hari dibandingkan pada umur 28 hari.

4. Iwanah Universitas Sumatera Utara, 2009

Dalam penelitian ini serbuk gergaji kayu digunakan sebagai pengganti sebagaian semen dalam pembuatan beton. Kadar serbuk gergaji kayu yang digunakan adalah 5, 10, 15 dan 20 dari jumlah semen. Benda uji dibuat dengan komposisi campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil untuk pembuatan beton normal. Sedangkan untuk penambahan serbuk gergaji kayu untuk pembuatan beton dengan campuran serbuk gergaji kayu. Sebelum serbuk gergaji dijadikan bahan pengisi pada beton ataumortar terlebih dahulu serbuk gergaji tersebut diolah melalui prosesmineralisasi. Pengujian yang dilakukan terhadap beton meliputi; pengujian kuat tekan beton, penyerapan air dan porositas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serbuk gergaji kayu dengan kadar 5 akan meningkatkan kuat tekan beton. Selain itu pemanfaatan serbuk gergaji kayu dengan kadar 5 dan 10 pada pembuatan beton juga akan memperkecil porositas dan penyerapan air.

5. Layla Muhsan Hasan Bdeir College of EngineeringAl-Mustansiriya

UniversityIraq, 2012 Percobaan terhadap serbuk kayu pada mortar berukuran 50 mm x 50 mm. pada percobaan ini, serbuk kayu digunakan sebagai pengganti sebagian agregat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 45 halus dengan variasi 5, 10, 15, 25, 50, 75 dari volume campuran. Hasil menunjukkan kekuatan tekan meningkat dari 27,12 Nmm 2 pada umur 7 hari menjadi 43,15 Nmm 2 pada umur 28 hari peningkatan sekitar 59. Penggantian 5 serbuk kayu menunjukkan peningkatan kekuatan tekan dari 26,2 Nmm 2 pada umur 7 hari menjadi 30,85 Nmm 2 pada umur 28 hari peningkatan 18. Penggantian 10 serbuk kayu menunjukkan peningkatan 23,24 Nmm 2 pada umur 7 hari menjadi 27,31 Nmm 2 . Berdasarkan hasil tersebut bahwa serbuk kayu pengganti sebagian agregat halus pada campuran beton bisa mencapai kekuatan yang diinginkan seperti pada beton normal dengan masa perawatan yang lebih lama.

6. Abdul Halim, Dafid Irawan, Riman Universitas Widyagama Malang, 2011

Pada penelitian ini menggunakan benda uji batako berbentuk silinder. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dan tarik belah padabatako dengan penambahan serbuk kayu. Penambahan serbuk kayu sebagai upaya pemanfaatan danpengurangan pemakaian pasir dalam pembuatan batako. Terjadipenurunan kekuatan tekan rata-rata sebesar 27, 41 pada usia 14 hari dan 36, 19 pada usia 28 hari,sedangkan pada pengujian kuat tarik telah terjadi penurunan rata-rata sebesar 25,37 pada usia 14 hari dan 30,78 pada usia 28 hari. Penurunan kekuatan ini diakibatkan terjadinya rongga-rongga pada batako seiringdengan hilangnya air pada serbuk kayu. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 46

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Umum

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Objek dalam penelitian ini adalah beton mutu 25 MPa yang menggunakan serbuk kayu sebagai pengganti terhadap volume pasir dengan variasi campuran 0; 2,5; 5; 7,5 dan 10. Sedangkan pengujian kuat tekan dan kuat tarik dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Secara umum urutan tahap penelitian meliputi : a. Penyediaan bahan-bahan penyusun beton; b. Pemeriksaan bahan-bahan penyusun beton; c. Perencanaan campuran beton Mix Design; d. Pembuatan benda uji, pemeriksaan nilai slump dan bobot isi beton segar; e. Perawatan benda uji; f. Pengujian kuat tekan beton umur 28 hari; g. Pengujian kuat tarik beton umur 28 hari.

3.2 Penyediaan Bahan-bahan Penyusun Beton

Bahan penyusun beton terdiri dari semen portland, agregat halus, agregat kasar dan air. Sering pula ditambah bahan campuran tambahan yang sangat bervariasi untuk mendapatkan sifat-sifat beton yang diinginkan. Biasanya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA