Serbuk Kayu Bahan Penyusun Beton

27 a. Pada nilai faktor air semen tertentu, kemudahan pengerjaan akan lebih tinggi bila kandungan pasir lebih sedikit. b. Pada kondisi kelecakan yang tinggi, lebih cenderung mengalami segregasi, oleh karena itu gradasi sela disarankan dipakai pada tingkat kemudahan pengerjaan yang rendah, yang pemadatannya dengan penggetar vibrator. c. gradasi ini tidak berpengaruh buruk terhadap kekuatan beton. 2. Gradasi menerus Agregat yang semua ukuran butirnya ada dan terdistribusi dengan baik. Agregat ini lebih sering dipakai dalam campuran beton. Untuk mendapatkan angka pori yang kecil dan kemampatan yang tinggi sehingga terjadi interlocking yang baik, campuran beton membutuhkan variasi ukuran butir agregat. Dibandingkan dengan gradasi sela atau seragam, gradasi menerus adalah yang paling baik. 3. Gradasi seragam Agregat yang mempunyai ukuran yang sama. Agregat dengan gradasi ini biasanya dipakai untuk beton ringan atau untuk mengisi agregat dengan gradasi sela atau untuk campuran agregat yang kurang baik atau tidak memenuhi syarat.

2.2.3 Serbuk Kayu

Serbuk gergajian kayu adalah salah satu jenis bahan limbah yang bersifat organik yang merupakan limbah yang terdapat pada lingkungan industri UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 28 penggergajian kayu atau pengrajin furniture yang saat ini belum optimal pemanfaatannya. Serbuk gergaji kayu adalah serbuk kayu yang berasal dari kayu yang dipotong dengan gergaji. Serbuk yang akan digunakan memerlukan pengolahan yang disebut proses mineralisasi. Proses ini digunakan untuk mengurangi zat ekstraktifnya seperti gula, tanin dan asam-asam organik dari tumbuh-tumbuhan agar daya lekatan dan pengerasan semen tidak terganggu. Zat gula pada beton dapat berfungsi sebagai retarder sehingga memperlambat proses hidrasi. Zat tanin yang berbentuk humus dan lumpur organik pada beton dapat menurunkan mutu beton. Asam-asam organik dapat merusak beton dan baja tulangan sehingga menyebabkan turunnya kekuatan beton. Serbuk gergaji kayu merupakan limbah industri kayu yang ternyata dapat digunakan sebagai zat penyerap. Dimana proses kimianya adalah sebagai berikut : C 6 H 11 O 6 [C 6 H 11 O 5 ]n C 6 H 11 O 5 + CaO CaCO 3 + CO 2 + H 2 O selulosa larutan kapur kalsium karbonat Dilihat dari reaksi di atas bahwa serbuk gergaji yang banyak mengandung selulosa setelah direndam dengan larutan kapur 5 selama ± 24 jam akan membentuk kalsium karbonat sebagai zat perekat tobermorite yang apabila bereaksi dengan semen akan semakin merekatkan butir-butir agregat sehingga terbentuk massa yang kompak dan padat. Ida Nurwati,2006. Komponen kimia di dalam kayu mempunyai arti yang penting, dimana komponen kimia kayu itu adalah sebagai berikut : 1. Karbon terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 29 2. Ion karbonat terdiri dari lignin kayu. 3. Unsur yang diendapkan. Sifat fisik pada kayu antara lain daya hantar panas, daya hantar listrik, angka muai dan berat jenis. Perambatan panas pada kayu akan tertahan oleh pori- pori dan rongga-rongga pada sel kayu. Karena itu kayu bersifat sebagai penyekat panas, semakin banyak pori dan rongga udaranya maka kayu akan semakin kurang penghantar panasnya. Selain itu daya hantar panas juga dipengaruhi oleh kadar air kayu. Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, juga merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Pengertian kayu di sini adalah suatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon –pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, serta diperhitungkan bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Demikian halnya dengan serbuk kayu pengergajian merupakan salah satu jenis partikel kayu yang berukuran 0,25 mm – 2,00 mm, bobotnya sangat ringan dalam keadaan kering dan mudah diterbangkan oleh angin. Dumanauw, J. F, 1990. Kayu bersifat anisotrop dengan kekuatan yang berbeda-beda pada berbagai arah, sel kayu jika mendapat gaya tarik sejajar serat akan mengalami patah tarik sehingga kulit sel hancur dan patah. Jika gaya tarik terjadi pada arah tegak lurus serat maka gaya tarik menyebabkan zat lekat lignin akan rusak. Sel kayu yang mengalami desak dengan arah sejajar serat menyebabkan sel kayu tertekuk, sel-sel kayu disampingnya akan mengalami tekuk ke arah luar sehingga sel kayu patah karena tekuk kedalam. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 30

2.2.4 Air