4
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya berguna untuk memberikan sumbangan informasi dan pengetahuan bagi semua pihak terutama
yang berhubungan dengan penelitian beton yang menggunakan serbuk kayu dan menemukan solusi agar mendapatkan penggunaan beton yang lebih ramah
lingkungan dan memenuhi kuat tekan rencana sebagai bahan rekomendasi tentang layak atau tidaknya serbuk kayu digunakan sebagai subtitusi pasir dalam
pembuatan beton.
1.5 Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk mempermudah penyelesaian dan keterbatasan pengetahuan penulis dalam permasalahan beton
yaitu: 1. Mutu beton yang direncanakan adala
h f’c 25 MPa pada umur 28 hari. 2. Penggantian agregat halus dengan material serbuk kayu sebesar 2,5; 5;
7,5 dan 10. 3. Persentase subtitusi material serbuk kayudilakukan berdasarkan volume
agregat halus pasir. 4. Serbuk kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu jenis meranti.
5. Standar pengujian adalah Standar Nasional Indonesia SNI. 6. Faktor air semen FAS yang digunakan 0,5.
7. Untuk pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah menggunakan benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5 8. Pembuatan benda uji sebanyak 16 enam belas untuk setiap variasi dengan
rincian 8 delapan benda uji untuk pengujian kuat tekan dan 8 delapan benda uji untuk pengujian kuat tarik belah.
9. Perawatan beton dengan cara perendaman di air. 10. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan pada umur 28 hari untuk
semua variasi.
Gambar 1.1
Benda uji silinder.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
1. Penyediaan bahan penyusun beton berupa semen, pasir, kerikil, dan bahan pengganti serbuk kayu.
2. Pemeriksaan bahan penyusun beton.
Analisa ayakan agregat kasar dan agregat halus.
cm
cm
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
- Fraksi agregat kasar yang digunakan adalah kerikil yang lolos ayakan 38,1 mm tertahan di ayakan no. 4 4,75 mm
- Fraksi agregat halus yang digunakan adalah pasir yang lolos ayakan no.4 4,75 mm tertahan di ayakan no. 100 0,15 mm
Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar. Pemeriksaan kadar air pada agregat halus, agregat kasar dan serbuk kayu.
Pemeriksaan berat isi pada agregat halus, agregat kasar danserbuk kayu. Pemeriksaan kadar lumpur pencucian agregat kasar dan halus lewat ayakan
no.200. Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus.
Pemerikisaan kadar liat clay lumps.
Pemeriksaan keausan menggunakan mesin pengaus los angeles 3. Proses mineralisasi serbuk kayu sawdust.
4.
Mix design perancangan campuran.
Penimbanganpenakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik f’c 25 MPa.
5. Pengujian slump dan bobot isi beton segar. 6. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton menggunakan benda uji silinder.
7. Dari masing-masing variasi, jumlah sampel yang akan dicoba untuk pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
Tabel 1.1
. Tabel sampel dan variasi
8.
Berikut adalah bagan alir proses mineralisasi, beton normal dan beton dengan penambahan serbuk kayu:
Gambar 1.2
Bagan Alir Untuk Proses Mineralisasi
MENGHILANGKAN BAGIAN-BAGIAN YANG KASAR DARI SERBUK GERGAJI
PENGERINGAN
PERENDAMAN DENGAN LARUTAN KAPUR 5 SELAMA 24 JAM
DITIRISKAN SAMBIL DIANGIN-ANGINKAN DIMASUKKAN DALAM CAMPURAN BETON
PENIMBANGAN
SLUMP TEST DAN BOBOT ISI BETON SEGAR
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
Gambar 1.3
Bagan Alir Untuk Penelitian Beton Normal
Gambar 1.4
Bagan Alir Untuk Penelitian Beton Dengan Penggantian Serbuk Kayu
PASIR SEMEN
BATU PECAH AIR
PENCAMPURAN SLUMP TEST DAN BERAT ISI
BETON SEGAR PENCETAKAN
PENGERINGAN
didiamkan selama 24 jam
PENGUJIAN KUAT TEKAN
KUAT TARIK ANALISA DATA
HASILLAPORAN PENELITIAN
PERAWATAN
PASIR + SERBUK GERGAJI KAYU
Variasi campuran 2,5 - 10
SEMEN BATU
PECAH AIR
PENCAMPURAN SLUMP TEST DAN BERAT ISI
BETON SEGAR PENCETAKAN
PENGERINGAN
didiamkan selama 24 jam
PENGUJIAN KUAT TEKAN
KUAT TARIK ANALISA DATA
HASILLAPORAN PENELITIAN
PERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
1.7 Lokasi Penelitian