18 8. Kekuatan Tekan
Kekutan semen portland ditentukan dengan menekan benda uji semen sampai hancur. Contoh semen yang akan diuji dicampur dengan pasir silika
dengan perbandingan tertentu kemudian dibentuk menjadi kubusatau silinder. Setelah dirawat dalam jangka waktu tertentu benda uji ditekan sampai hancur
untuk memperoleh gambaran dari perkembangan kekuatan semen portland yang sedang diuji.
2.2.1.5.2 Sifat-sifat Kimia Semen Portland
1. Senyawa Kimia
Tabel 2.2
Karakteristik Senyawa Penyusun Semen Portland
Nilai Trikalsium
Silikat 3CaO.SiO
2
atau C
3
S Dikalsium
Silikat 2CaO.SiO
2
atau C
2
S Trikalsium
Aluminat 4CaO.Al
2
O
3
atau C
3
A Tetrakalsium
Aluminoferfrit 4CaO.Al
2
O
3
Fe
2
O
3
Penyemenan Baik
Baik Buruk
Buruk Kecepatan
Reaksi Sedang
Lambat Cepat
Lambat Pelepasan
Panas Hidrasi
Sedang Sedikit
Banyak Sedikit
Sumber : Tri Mulyono. 2004
Secara garis besar ada empat senyawa kimia utama yang menyusun semen portland yaitu:
- Trikalsium Silikat C
3
S - Dikalsium Silikat C
2
S
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19 - Trikalsium Aluminat C
3
A - Tetrakalsium Aluminoferrit C
4
AF 2. Kesegaran Semen
Pengujian kehilangan berat akibat pembakaran dilakukan pada semen dengan suhu 900
– 1000 ºC. Kehilangan berat ini terjadi karena kelembaban yang menyebabkan rehidrasi dan karbonisasi dalam bentuk kapur bebas atau
magnesium yang menguap. Kehilangan berat semen ini merupakan ukuran dari kesegaran semen. Dalam keadaan normal akan terjadi kehilangan berat
sekitar 2 batas maksimum 4. 3. Sisa yang Tidak Larut
Sisa bahan yang tidak habis bereaksi adalah sisa bahan tidak aktif yang terdapat pada semen. Semakin sedikit sisa bahan ini, semakin baik kualitas
semen. Jumlah maksimum tidak larut yang dipersyaratkan adalah 0,85. 4. Panas Hidrasi Semen
Proses hidrasi terjadi dengan arah kedalam dan keluar. Maksudnya, hasil mengendap di bagian luar, semen yang bagian dalamnya terhidrasi secara
bertahap akan terhidrasi sehingga volumenya mengecil susut. Selama proses hidrasi berlangsung, akan keluar panas yang dinamakan panas hidrasi. Pasta
semen yang telah mengeras memiliki struktur berpori dengan ukuran yang sangat kecil dan bervariasi. Setelah proses hidrasi berlangsung, endapan pada
permukaan butiran semen akan menyebabkan difusi air ke bagian dalam yang belum terhidrasi semakin sulit.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20 5. Kekuatan Pasta Semen dan Faktor Air Semen
Banyaknya air yang dipakai selama proses hidrasi akan mempengaruhi karakteristik kekuatan beton. Pada dasarnya jumlah air yang dibutuhkan
untuk proses hidrasi tersebut adalah sekitar 25 dari berat semen. Jika air yang digunakan kurang dari 25, maka kelecekan atau kemudahan dalam
mengerjakan tidak akan tercapai. Beton yang memiliki workabilitybaik didefenisikan sebagai beton yang dapat dengan mudah dikerjakan atau
dituangkan ke dalam cetakan dan dapat dengan mudah dibentuk. Kekuatan beton akan turun jika air yang ditambahkan ke dalam campuran semakin
banyak. Karena itu penambahan air harus dilakukan sedikit demi sedikit sampai nilai maksimum yang tercantum dalam rencana tercapai.
Faktor Air Semen FAS atau Water Cement Ratio WCR adalah berat air dibagi dengan berat semen. Fas yang rendah menyebabkan air yang berada
di antara bagian-bagian semen sedikit dan jarak antar butiran-butiran semen menjadi kecil.
Agar semen tetap memenuhi syarat meskipun disimpan dalam waktu lama, cara penyimpanan semen perlu diperhatikan. Semen harus terbebas dari
bahan kotoran dari luar, semen dalam kantong harus disimpan dalam gudang tertutup, terhindar dari basah dan lembab dan tidak bercampur dengan bahan lain.
Urutan penyimpanan harus diatur sehingga semen yang lebih dahulu masuk gudang terpakai lebih dahulu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
2.2.2 Agregat 2.2.2.1 Umum