Semen Portland Agregat Halus Agregat Kasar

47 perbandingan campuran yang digunakan adalah berdasarkan perbandingan jumlah bahan penyusun beton yang lebih ekonomis dan efektif.

3.2.1 Semen Portland

Semen Portland termasuk semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan. Semen yang dipakai dalam penelitian ini adalah semen tipe I yang diproduksi oleh PT. SEMEN PADANG dalam kemasan 1 zak 50 kg.

3.2.2 Agregat Halus

Agregat halus adalah agregat yang semua butirannya lolos dari ayakan diameter 5 mm dan tertahan di ayakan diameter 0.15 mm yang merupakan pasir alam sebagai disintegrasi alami dari batu-batuan. Pasir alam dapat dijumpai sebagai gundukan-gundukan di sepanjang sungai, sering disebut pasir sungai dan memiliki bentuk butiran bulat. Selain itu pasir alam juga dapat berupa bahan galian dari gunung, disebut dengan pasir gunung dan memiliki butiran yang tajam. Agregat halus pasir yang dipakai dalam campuran beton diperoleh dari quarry Sei Wampu, Binjai. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap agregat halus meliputi: a. Analisa ayakan pasir; b. Pemeriksaan kadar air pasir; c. Pemeriksaan kadar lumpur pencucian pasir lewat ayakan no.200; d. Pemeriksaan kandungan organik colometric test; e. Pemeriksaan kadar liat clay lump; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 48 f. Pemeriksaan berat isi pasir; g. Berat jenis dan absorbsi pasir.

3.2.3 Agregat Kasar

Agregat kasar yang digunakan untuk beton merupakan kerikil hasil disintegrasi dari batu-batuan atau berupa batu pecah split yang diperoleh dari alat pemecah batu, dengan syarat ukuran butirannya lolos ayakan 38,1 mm dan tertahan di ayakan 4,76 mm. Agregat kasar batu pecah yang dipakai dalam campuran beton diperoleh dari quarry Sei Wampu, Binjai. Pemeriksaan yang dilakukan pada agregat kasar meliputi : a. Analisa ayakan kerikil; b. Pemeriksaan kadar air kerikil; c. Pemeriksaan kadar lumpur pencucian lewat ayakan no.200; d. Pemeriksaan keausan menggunakan mesin pengaus Los Angeles; e. Pemeriksaan berat isi kerikil; f. Berat jenis dan absorbsi batu pecah.

3.2.4 Serbuk Kayu