82
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Nilai
Slump
Nilai slump selalu dihubungkan dengan kemudahan pengerjaan beton workabilitas, hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
a. Gradasi dan bentuk permukaan agregat b. Faktor air semen
c. Karakteristik semen d. Volume udara pada adukan beton
e. Bahan tambahan Hasil pengujian nilai slump yang dilakukan pada berbagai variasi penambahan
serbuk kayu dengan proses mineralisasi dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
. Nilai Slump Beton Normal dan Beton Serbuk Kayu Persentase
Penggantian Serbuk Kayu Terhadap
Volume Pasir Nilai Slump
cm
10 2,5
11 5,0
13 7,5
15 10,0
18
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa penggantian sebagian pasir dengan serbuk kayu mempengaruhi nilai slump yang terjadi, dimana dengan peningkatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
83 persentase pemakaian serbuk kayu menghasilkan nilai slump yang meningkat. Hal
ini dikarenakan kadar air yang tinggi pada serbuk kayu saat proses mineralisasi perendaman dalam air kapur sebelum dimasukkan ke dalam campuran beton.
Pengaruh penggantian sebagian pasir dengan serbuk kayu terhadap nilai slumpdapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik hubungan nilai slump terhadap kadar serbuk kayu
4.2 Pengujian Bobot isi Beton
Tabel 4.2 Nilai Bobot Isi Beton Normal dan Beton Serbuk Kayu
Variasi Beton Unit Weight
kgm³ BN
2293,04 BSK 2,5
2282,33 BSK 5,0
2260,90 BSK 7,5
2239,47 BSK 10
2207,32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
84
Gambar 4.2
Grafik Hubungan Nilai Bobot Isi Terhadap Kadar Serbuk Kayu
Dari hasil pengujian bobot isi beton segar diperoleh hasil bahwa terjadi penurunanbobot isi beton pada penambahan kadar serbuk kayu2,5;5; 7,5
dan 10. Penurunan bobot isi sebesar0,47;1,42;2,39;3,88 dari beton normal sehingga beton yang menggunakan serbuk kayu menjadi semakin ringan
dibandingkan beton normal. Beton menjadi semakin ringan seiring bertambahnya serbuk kayu. Ini
dikarenakan berat isi serbuk kayu 9 kali lipat lebih ringan dibandingkan dengan berat isi pasir. Dikarenakan penambahan serbuk kayu pada penelitian ini kecil,
maka penurunan bobot isi tidak terlalu signifikan. Menurut SNI 03-2847-2002, beton normal mempunyai berat satuan 2200
– 2500 kgm³. Maka, beton termasuk beton normal. Apabila persentase serbuk kayu ditambahkan, maka bobot isi beton
akan semakin kecil sehingga beton akan tergolong sebagai beton ringan BJ ≤ 1900 kgcm³.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
85
4.3 Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton