1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk melihat perbedaan laju aliran saliva setelah berkumur dengan larutan baking soda pada pasien hipertensi dengan xerostomia.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk melihat laju aliran saliva pada pasien hipertensi dengan
xerostomia sebelum berkumur dengan larutan baking soda. 2.
Untuk melihat laju aliran saliva pada pasien hipertensi dengan xerostomia setelah berkumur dengan larutan baking soda.
1.4 Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan laju aliran saliva setelah berkumur dengan larutan baking soda pada pasien hipertensi dengan xerostomia di RSUP H. Adam Malik.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat praktis
Sebagai bahan pengetahuan bagi tenaga medis dan masyarakat tentang daya guna larutan baking soda dalam mengatasi xerostomia.
1.5.2 Manfaat teoritis
Sebagai data dan informasi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Hipertensi
1.1.1 Defenisi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih tinggi atau sama dengan 140 mm Hg serta tekanan darah diastoliknya lebih tinggi atau sama dengan
90 mm Hg atau ketika seseorang sedang mengonsumsi obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah.
1-2
Tekanan darah sistolik cenderung meningkat setelah usia 20 tahun baik pada pria maupun wanita sesuai dengan pertambahan umur.
Sedangkan, tekanan diastolik meningkat pada umur 20 tahun sampai 60 tahun dan kemudian mulai turun setiap tahunnya.
4
Sebelum dibuat diagnosis hipertensi diperlukan pengukuran berulang paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda
selama 4-6 minggu.
3
Orang yang mengidap hipertensi biasanya tidak akan memperlihatkan gejala dalam beberapa tahun, namun gejala kerusakan pada
beberapa organ target dapat terjadi seperti pada ginjal, jantung, otak, dan mata.
1
2.1.2 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Etiologi
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer disebut juga dengan hipertensi esensial atau
idiopatik dan merupakan 95 dari kasus-kasus hipertensi. Selama 75 tahun terakhir telah banyak penelitian untuk mencari etiologi hipertensi, namun karena
konsekuensi sekunder dari hipertensi yang sudah ada menyebabkan etiologinya tidak dapat diketahui. Terdapat kerjasama berbagai faktor yang mungkin berbeda pada
setiap individu seperti genetik, lingkungan, berat badan lahir rendah, jenis kelamin, sistem renin-angiotensin, hiperaktivitas simpatis, resistensi insulin, dan disfungsi sel
endotel. Hipertensi sebagai kondisi klinis biasanya diketahui beberapa tahun setelah
Universitas Sumatera Utara