Xerostomia Pada Pasien Hipertensi Kerangka Teori Kerangka Konsep

2.2.5 Penatalaksanaan Xerostomia

Terapi yang diberikan tergantung pada berat ringannya xerostomia. Pada keadaan ringan dapat dianjurkan untuk sering berkumur atau mengunyah permen karet yang tidak mengandung gula. Bila keluhan mulut kering disebabkan pemakaian obat-obatan, maka mengganti obat mungkin akan dapat mengurangi xerostomia. Pada keadaan berat dapat digunakan zat perangsang saliva dan zat pengganti saliva. Zat perangsang saliva dapat berupa mouth lubricant dan lemon mucilage, mentol dalam kombinasi dengan zat-zat manis, salivix, permen karet bebas gula atau yang mengandung xylitol, serta larutan baking soda. Sekresi saliva juga dapat dirangsang dengan pemberian obat-obatan yang mempunyai pengaruh merangsang melalui sistem saraf parasimpatis, seperti pilokarpin, karbamilkolin dan betanekol . Obat perangsang saliva hanya akan membantu jika ada kelenjar saliva yang masih aktif. Bila zat perangsang saliva tidak memadai untuk mengatasi xerostomia, maka digunakan zat pengganti saliva. Pengganti saliva ini tersedia dalam bentuk cairan seperti V.A Oralube, spray seperti Saliva orthana dan tablet isap seperti Polyox. 7

2.3 Xerostomia Pada Pasien Hipertensi

Obat antihipertensi memiliki efek samping sistemik maupun rongga mulut yang salah satunya adalah xerostomia. 21,22 Penelitian yang dilakukan Nederfors 1994 tentang hubungan β-adenoreseptor terhadap sekresi saliva menunjukkan adanya pengurangan laju aliran saliva akibat penggunaan obat ini. Hal ini terjadi akibat perubahan pada sel asini dimana kalsium ini disekresi mengubah konsentrasi kelenjar saliva menjadi lebih tinggi dan adanya perubahan osmotik yang mengakibatkan penurunan laju alir saliva. 23 Penelitian lain yang dilakukan Nederfors 1996 tentang hubungan metoprolol terhadap sekresi saliva ditemukan adanya penurunan laju alir saliva yang signifikan. Hal ini dijelaskan dari mekanisme efek metoprolol yang pada awalnya mengurangi curah jantung dan massa ventrikel kiri, tanpa peningkatan yang besar dari resistensi perifer total. Kemudian resistensi perifer total berkurang yang Universitas Sumatera Utara mengakibatkan peningkatan curah jantung, penurunan dari resistensi perifer total dijelaskan sebagai perubahan struktural dari resistensi arteri. Jadi, penurunan tekanan darah yang terjadi dengan mengonsumsi obat ini diperkirakan akibat pengurangan aktivitas saraf simpatis pada resistensi arteri. Hal ini menunjukkan perubahan yang serupa pada saraf simpatis yang terjadi di dalam kelenjar saliva. 16,24

2.4 Baking soda

2.4.1 Defenisi

Baking soda adalah zat alami yang ada pada semua makhluk hidup. Baking soda dapat membantu makhluk hidup menjaga keseimbangan pH yang diperlukan bagi kehidupan. Baking soda terbuat dari soda abu, juga dikenal sebagai natrium karbonat. Keseluruhan natrium bikarbonat merupakan bahan alami yang tidak akan membahayakan manusia atau lingkungan karena baking soda bukanlah suatu senyawa kimia yang dapat berdampak negatif bagi alam. 25 Baking soda diproduksi melalui proses Solvey, yang memerlukan reaksi karbon dioksida dan ammonia di dalam larutan pekat natrium klorida sesuai dengan persamaan: Na 2 CO 3 + CO 2 + H 2 O → 2 NaHCO 3 26

2.4.2 Kegunaan

Kegunaan baking soda dalam kehidupan sehari-hari adalah: 26 1. Zat Pembersih Baking soda bertindak sebagai agen pembersih karena merupakan alkali ringan yang dapat menyebabkan kotoran dan minyak mudah larut dalam air. Zat ini aman dan efektif sebagai pembersih pada kaca, krom, baja, enamel, dan plastik. 26 2. Zat Penghilang Bau Bau yang tidak enak biasanya berasal dari asam kuat atau basa kuat. Baking soda dapat merubah molekul asam maupun basa menjadi lebih netral sehingga bebas bau. Baking soda dapat digunakan sebagai penghilang bau bagi tubuh dan benda lain seperti karpet, jok, lemari es dan freezer, serta dapat dijadikan obat kumur untuk Universitas Sumatera Utara penyegar nafas. 26 3. Zat Pengembang Baking soda paling banyak digunakan sebagai zat pengembang makanan. Baking soda menghasilkan gas karbon dioksida apabila dipanasakan dimana hal ini yang menyebabkan makanan menjadi mengembang. 26 4. Zat Penyangga Baking soda mempunyai kemampuan unik yaitu sebagai penyangga berdasarkan proses kimianya. Penyangga berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH. Dengan demikian baking soda dapat digunakan sebagai antasida untuk gangguan pencernaan atau menetralkan asam pada saluran pencernaan, zat campuran pada pasta gigi dan obat kumur utnuk menjaga pH rongga mulut. 26 5. Zat Pemadam Api Baking soda efektif sebagai alat pemadam kebakaran, baik kebakaran yang dipicu oleh minyak maupun listrik. Ketika baking soda dipanaskan ia melepaskan karbon dioksida dan air. Karbon dioksida mempunyai molekul yang lebih besar dari molekul udara dan tidak membantu proses pembakaran sehingga dapat mengurangi kobaran api. Sedangkan air dapat mendinginkan suhu sampai di bawah temperatur pengapian. Banyak alat pemadam kebakaran komersial, termasuk dry chemical dan foam, mengandung baking soda. 26 Gambar 3 : Baking soda. 25 Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Berkumur Dengan Baking soda

Beberapa produk yang dapat digunakan pada pasien xerostomia misalnya obat kumur, aerosol, permen karet, dan dentifrices dapat memicu sekresi saliva, namun kebanyakan dari produk tersebut memiliki efek samping berupa penurunan pH saliva yang tidak diharapkan pada pasien dengan sekresi saliva yang menurun. 11 Dalam upaya peningkatan sekresi saliva, dapat dilakukan berbagai cara seperti rangsangan mekanis berkumur dan mengunyah makanan, kimiawi rangsangan asam, manis, asin, pahit, dan pedas, neuronal melalui sistem saraf autonom, dan psikis menghilangkan stress. Menurut Tri, kelenjar saliva terutama kelenjar parotis paling kuat distimulasi secara mekanis, misalnya dengan gerakan berkumur. Belakangan sering dijumpai bahwa berkumur dengan baking soda cukup efektif dalam meningkatkan sekresi saliva. Larutan baking soda dapat digunakan untuk mengurangi viskositas mukus, meningkatkan pH saliva atau fungsi buffer karena sifat basa yang terdapat pada baking soda sehingga dapat mengurangi resiko karies pada pasien xerostomia. Tri juga menambahkan, jika diperlukan, larutan dapat dibuat sendiri di rumah dengan mencampurkan 12 sendok teh baking soda dan 250 ml air. 9 Keuntungan penggunaan baking soda adalah harganya murah, abrasivitas rendah, larut dalam air, memiliki kapasitas buffer dan pada konsentrasi tinggi dapat bersifat antibakteri. 9 Gambar 4 : Larutan Baking soda. 25 Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Teori

Pasien yang mengonsumsi obat anti hipertensi Xerostomia Terapi Lokal Berkumur dengan Larutan Baking Soda Laju Aliran Saliva Meningkat Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konsep

Penderita hipertensi dengan xerostomia di RSUP H. Adam Malik - Usia pasien ≥ 35 tahun Laju aliran saliva sebelum distimulasi Laju aliran saliva setelah distimulasi Berkumur dengan larutan baking soda Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan pretest-posttest group design. Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena sebab-akibat. Rancangan pretest-posttest group design yaitu suatu bentuk penelitian yang melakukan pengukuran sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terhadap subjek penelitian. 27 Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran laju aliran saliva sebelum dan sesudah subjek berkumur dengan larutan baking soda pada pasien hipertensi dengan xerostomia.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Hal ini dikarenakan adanya Poli Umum Penyakit Dalam dan Poli Penyakit Dalam Sub Divisi Geriatrik bagian Nefrologi dan Hipertensi. Disamping itu, dari segi jumlah, pasien yang berobat cukup banyak karena rumah sakit ini di jadikan sebagai tempat rujukan dari banyak puskesmas ataupun rumah sakit. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai dengan April 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat jalan penderita hipertensi dengan xerostomia yang berobat di RSUP H. Adam Malik Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien penderita hipertensi yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia untuk dilakukan penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini merupakan teknik non probability sampling non random sample dengan menggunakan metode purposive sampling sampel dengan maksud. Non probability sampling ini merupakan cara Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbedaan Laju Aliran Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet Xylitol® pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

2 123 50

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet Pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia Di RSUP Haji Adam Malik Medan

2 85 54

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 81 56

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 12

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 5

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 9

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 3

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 8

Penerimaan Tenaga Non PNS RSUP H. Adam Malik Semester I TA 2017

0 1 6