Defenisi Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Etiologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Hipertensi

1.1.1 Defenisi

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih tinggi atau sama dengan 140 mm Hg serta tekanan darah diastoliknya lebih tinggi atau sama dengan 90 mm Hg atau ketika seseorang sedang mengonsumsi obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah. 1-2 Tekanan darah sistolik cenderung meningkat setelah usia 20 tahun baik pada pria maupun wanita sesuai dengan pertambahan umur. Sedangkan, tekanan diastolik meningkat pada umur 20 tahun sampai 60 tahun dan kemudian mulai turun setiap tahunnya. 4 Sebelum dibuat diagnosis hipertensi diperlukan pengukuran berulang paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda selama 4-6 minggu. 3 Orang yang mengidap hipertensi biasanya tidak akan memperlihatkan gejala dalam beberapa tahun, namun gejala kerusakan pada beberapa organ target dapat terjadi seperti pada ginjal, jantung, otak, dan mata. 1

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Etiologi

Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer disebut juga dengan hipertensi esensial atau idiopatik dan merupakan 95 dari kasus-kasus hipertensi. Selama 75 tahun terakhir telah banyak penelitian untuk mencari etiologi hipertensi, namun karena konsekuensi sekunder dari hipertensi yang sudah ada menyebabkan etiologinya tidak dapat diketahui. Terdapat kerjasama berbagai faktor yang mungkin berbeda pada setiap individu seperti genetik, lingkungan, berat badan lahir rendah, jenis kelamin, sistem renin-angiotensin, hiperaktivitas simpatis, resistensi insulin, dan disfungsi sel endotel. Hipertensi sebagai kondisi klinis biasanya diketahui beberapa tahun setelah Universitas Sumatera Utara hipertensi tersebut dialami pasien. Gejala umum hipertensi seperti sakit kepala, pusing, tinitus, dan pingsan, hampir sama dengan kebanyakan orang yang normotensi. Kerusakan organ seperti jantung, otak, dan ginjal, berkaitan dengan derajat keparahan hipertensi. 3 Hipertensi sekunder merupakan 5 kasus hipertensi yang sudah diketahui penyebabnya. Penyebabnya dapat berupa penyakit parenkim ginjal, renovaskular, endokrin, sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, kaitan dengan kehamilan, dan penggunaan pil kontrasepsi oral. 3

2.1.3 Diagnosis

Dokumen yang terkait

Perbedaan Laju Aliran Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet Xylitol® pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

2 123 50

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet Pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia Di RSUP Haji Adam Malik Medan

2 85 54

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 81 56

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 12

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 5

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 9

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 3

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 8

Penerimaan Tenaga Non PNS RSUP H. Adam Malik Semester I TA 2017

0 1 6