Gambaran Klinis Diagnosis Xerostomia

2.2.3 Gambaran Klinis

Pemeriksaan pasien biasanya menunjukkan penurunan sekresi saliva dengan konsistensi berbusa maupun kental. Mukosa tampak kering, dan ketika pemeriksaan dapat dilihat bahwa sarung tangan pemeriksa akan menempel pada permukaan mukosa. Bagian dorsal lidah terlihat pecah-pecah akibat papila filiformis yang atrofi. Pada saat makan pasien akan mengeluhkan kesulitan mengunyah dan menelan makanan, dan bahkan makanan menempel pada mukosa oral selama makan. Temuan klinis kadang tidak selalu sesuai dengan keluhan pasien. Beberapa pasien yang mengeluh mulut kering mungkin memiliki aliran saliva yang memadai dan mulut yang lembab. Sebaliknya, beberapa pasien yang secara klinis tampaknya mengalami mulut kering tidak mempunyai keluhan. Tingkat produksi saliva dapat dinilai dengan mengukur aliran saliva baik saat tanpa rangsangan maupun dengan rangsangan. 5 Gambar 1: Lidah pasien xerostomia. 18 Xerostomia menyebabkan mengeringnya selaput lendir mulut, mukosa mulut menjadi kering, mudah mengalami iritasi dan infeksi. Keadaan ini disebabkan oleh karena tidak adanya daya lubrikasi dan proteksi dari saliva. 7,15 Rasa pengecapan dan proses berbicara juga terganggu. 8,17 Kekeringan pada mulut menyebabkan fungsi pembersih saliva berkurang, sehingga terjadi radang dari selaput lendir mulut yang disertai keluhan mulut terasa seperti terbakar. 7,15 Selain itu, pada penderita xerostomia fungsi bakteriose dari saliva berkurang sehingga menyebabkan proses karies gigi. 19,20 Akibatnya pasien penderita mulut kering dapat mengalami penurunan kualitas hidup. 1 Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Diagnosis

Diagnosis xerostomia dilakukan berdasarkan anamnesis terarah seperti lamanya keadaan mulut kering berlangsung sepanjang hari atau pada waktu-waktu tertentu. Penyakit dari pemakaian obat-obatan dan keadaan lain yang mungkin menyebabkan mulut kering. Diagnosis xerostomia dapat juga dilakukan dengan mengukur laju aliran saliva total yaitu dengan pengumpulan saliva. 7,20 Laju aliran saliva memberi informasi yang penting untuk tindakan diagnostik dan tujuan penelitian. Fungsi kelenjar saliva dapat dibedakan dengan tehnik pengukuran tertentu. Laju aliran saliva dapat dihitung melalui kelenjar saliva mayor individual atau melalui campuran cairan dalam rongga mulut yang disebut saliva total. 20 Metode utama untuk mengukur saliva total yaitu metode draining, spitting, suction, dan swab. Metode draining bersifat pasif dan membutuhkan pasien untuk memungkinkan saliva mengalir dari mulut ke dalam tabung dalam suatu masa waktu. Metode suction menggunakan sebuah aspirator atau penghisap saliva untuk mengeluarkan saliva dari mulut ke dalam tabung pada periode waktu yang telah ditentukan. Metode swab menggunakan gauze sponge yang diletakkan didalam mulut pasien dalam waktu tertentu. Metode spitting metode yang digunakan Nederfords sesuai dengan metode standard Navazesh dilakukan dengan membiarkan saliva untuk tergenang di dalam mulut dan meludahkan kedalam suatu tabung setiap 60 detik selama 2-5 menit Gambar 2. 20 Gambar 2 : Metode Spitting. 20 Universitas Sumatera Utara

2.2.5 Penatalaksanaan Xerostomia

Dokumen yang terkait

Perbedaan Laju Aliran Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet Xylitol® pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

2 123 50

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet Pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia Di RSUP Haji Adam Malik Medan

2 85 54

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 81 56

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 12

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 5

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 9

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 3

Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet pada Pasien Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 8

Penerimaan Tenaga Non PNS RSUP H. Adam Malik Semester I TA 2017

0 1 6