Struktur Puisi Teori dan genre puisi Indonesia.
70 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional E
Raja bernama Darmalaksana a
Tampan rupawan elok parasnya a Adil dan jujur penuh wibawa
a Gagah perkasa tiada tandingnya a
e Puisi Baru Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama baik
dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Misalnya jenis soneta yang berciri-ciri: 1 Terdiri atas 14 baris; 2 Terdiri atas 4 bait
yang terdiri atas 2 Quatrain dan 2 terzina; 3 dua Quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut
oktaf; 4 Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi atau disebut sextet; 5 Bagian sampiran biasanya
berupa gambaran alam; 6 Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan dari apa yang dilukiskan dalam octav.7 Peralihan daro
octav ke sextet disebut volta. 8 Penambahan baris pada sonata disebut koda; 9 Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya
antara 9 s.d 14 suku kata; dan 10 Rima akhirnya adalah a-b-b-a, a- b-b-a, c-d-c,d-c-d.
Contoh : Gembala
Perasaan siapa takkan nyala a Melihat anak berelagu dendangb
Seorang saja ditengah padangb Tiada berbaju buka kepala a
Beginilah nasib anak gembala a Berteduh dibawah kayu nan rindang b
Semenjak pagi meninggalkan kandang b Pulang kerumah di senja kala a
Jauh sedikit sesayup sampai a Terdengar olehku bunyi serunai a
Melagukan alam nan molek permai a Wahai gembala di segara hijau c
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional E 71
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau c Maulah aku menurutkan dikau c
f Puisi Kontemporer Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan
perkembangan zaman
atau selalu
menyesuaikan dengan
perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi
kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang
memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata makin kasar, ejekan, dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing
intuisi, gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.
Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat ini, yaitu sebagai berikut:
1 Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan O Amuk Kapak
2 Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya Hai Ti 3 Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah Kita
Puisi kontemporer dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: 1 Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra.
Sutardji Calzoum
Bachri adalah
orang yang
pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer.
Ciri-ciri mantra adalah: a Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami
melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu
b Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri
c Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.