26 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional E
Kunci LK-5
No Uraian
1. Disesuaikan dengan peran simulasi peserta mengungkapkan
gagasan ketika berperan sebagai moderator, penanya, dan penanggap dengan memperhatikan bahasa yang baik, pelafalan,
dan intonasi yang tepat.
Kunci LK-6
No Uraian
1. Disesuaikan dengan penampilan peserta dengan mempehatikan
penggunaan bahasa yang baik, pelafalan, dan intonasi dengan tepat.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional E 27
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 KETERAMPILAN MEMBACA
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda dapat memiliki keterampilan bahasa Indonesia membaca.
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi
Tabel 3: Peta Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Guru Indikator
Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia
membaca 20.4.1 Mengaplikasi prinsip dan prosedur
berbahasa secara lisan berbicara dan menyimak dan tertulis membaca dan
menulis
20.4.2 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara deskrit: menyimak,
berbicara, membaca, menulis 20.4.3 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur
berbahasa secara integratif: menyimak, berbicara, membaca, menulis.
20.4.4 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa berdasarkan konteks
akademis, formal, vokasional. 20.4.8 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur
berbahasa secara tertulis reseptif. Membaca Teknik: membaca cepat,
membaca memindai, membaca sekilas, membaca nyaring. Jenis:
membaca intensif, ekstensif, kritis, bahasa=mencari kosa kata dan
kalimat-kalimat sumbang, ejaan. Membaca Verbal, nonverbalgrafik,
denah, tabel, dan verbal-nonverbal
28 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional E
C. Uraian Materi
Pada uraian materi ini Anda diharapkan memahami konsep membaca dan hubungan membaca dengan keterampilan lainnya. Saat membaca, silakan
pahami dengan baik dan saksama tahap demi tahap kosep berikut dengan baik. Untuk memperkuat wawasan Anda silakan berdiskusi dengan teman
Anda. Selamat membaca dan berdiskusi
1. Pengertian Membaca
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca merupakan suatu
proses aktif yang bertujuan dan memerlukan strategi. Hal ini didukung oleh beberapa definisi berikut ini. Hodgson dalam Tarigan, 1985:7
mengemukakan bahwa membaca ialah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
disampaikan penulis melalui media bahasa tulis. Dalam hal ini, membaca selain sebagai suatu proses, juga bertujuan untuk
memperoleh informasi. Depdikbud 1985:11 menuliskan bahwa membaca ialah proses
pengolahan bacaan secara kritis, kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu,
dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu. Definisi ini sesuai dengan membaca pada tingkat lanjut, yakni membaca
kritis dan membaca kreatif. Di pihak lain, Thorndike 1967:127 berpendapat bahwa membaca merupakan proses berpikir atau bernalar.
2. Hakikat Membaca
Kridalaksana 1982:105 mengemukakan bahwa dalam kegiatan membaca melibatkan dua hal, yaitu 1 pembaca yang berimplikasi
adanya pemahaman dan 2 teks yang berimplikasi adanya penulis. Syafi‟ie 1994:6-7 menyebutkan hakikat membaca adalah:
a. Pengembangan keterampilan, mulai dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai
dengan memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi bacaan.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional E 29
b. Kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok
kata, melihat ulang kata dan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan.
c. Kegiatan mengamati dan memahami kata-kata yang tertulis dan memberikan
makna terhadap
kata-kata tersebut
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai.
d. Suatu proses berpikir yang terjadi melalui proses mempersepsi dan memahami informasi serta memberikan makna terhadap bacaan.
e. Proses mengolah informasi oleh pembaca dengan menggunakan informasi dalam bacaan dan pengetahuan serta pengalaman yang telah
dipunyai sebelumnya yang relevan dengan informasi tersebut. f. Proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya sesuai dengan
sistem tulisan yang digunakan. g. Kemampuan mengantisipasi makna terhadap baris-baris dalam
tulisan. Kegatan membaca bukan hanya kegiatan mekanis saja, melainkan merupakan kegiatan menangkap maksud dari kelompok-
kelompok kata yang membawa makna. Dari beberapa butir hakikat membaca tersebut, dapat dikemukakan
bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses yang berupa fisik berupa kegiatan
mengamati tulisan secara visual dan merupakan proses mekanis dalam membaca. Proses mekanis tersebut berlanjut dengan proses psikologis
yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Proses pskologis itu dimulai ketika indera visual mengirimkan hasil pengamatan
terhadap tulisan ke pusat kesadaran melalui sistem syaraf. Melalui proses decoding gambar-gambar bunyi dan kombinasinya itu kemudian
diidentifikasi, diuraikan, dan diberi makna. Proses decoding berlangsung dengan melibatkan Knowledge of The World dalam skemata yang
berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam gudang ingatan.
30 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional E
3. Tujuan Membaca