14 botani seperti nikotin, memiliki daya racun yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pestisida sintetis, terutama jika termakan. Dengan demikian penggunaan pestisida alami juga perlu diperhatikan toksisitasnya terhadap organisme non
sasaran Novizan, 2004.
2.4 Keracunan Pestisida
Disamping manfaat yang diberikan, pestisida juga sekaligus memiliki potensi untuk dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Tercemarnya
tanah, air, udara dan unsur lingkungan lainnya oleh pestisida, dapat berpengaruh buruk secara langsung maupun tidak langsung terhadap manusia dan kelestarian
lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan pada umumnya terjadi karena penanganan pestisida yang tidak tepat dan sifat fisiko kimia pestisidanya
Suprapti, 2011. Bahan-bahan racun pestisida masuk ke dalam tubuh organisme jasad
hidup berbeda menurut situasi paparan. Mekanisme masuknya racun pestisida tersebut dapat melalui melalui kulit luar, mulut dan saluran makanan, serta
melalui saluran pernapasan. Melalui kulit, bahan racun dapat memasuki pori-pori atau terserap langsung ke dalam sistem tubuh, terutama bahan yang larut minyak
nonpolar. Keracunan ini menimbulkan gejala keracunan setelah waktu yang relatif lama karena kemampuannya menumpuk akumulasi dalam lemak yang
terkandung dalam tubuh. Racun ini juga apabila mencemari lingkungan air, tanah akan meninggalkan residu yang sangat sulit untuk dirombak atau
dirubah menjadi zat yang tidak beracun karena kuatnya ikatan kimianya. Ada di antara racun ini yang dapat dirombak oleh kondisi tanah tapi hasil rombakan
masih juga merupakan racun. Demikian pula halnya, ada yang dapat terurai di
Universitas Sumatera Utara
15 dalam tubuh manusia atau hewan tapi menghasilkan metabolit yang juga masih
beracun Ngatidjan, 2006. Pestisida yang diaplikasikan untuk memberantas suatu hama tanaman atau
serangga penyebar penyakit tidak semuanya mengenai tanaman. Sebagian akan jatuh ke tanaman, atau perairan di sekitarnya, sebagian lagi akan menguap ke
udara, yang mengenai tanaman akan diserap tanaman tersebut ke dalam jaringan kemudian mengalami metabolisme karena pengaruh enzim tanaman. Pestisida
yang diserap oleh tanah atau perairan akan terurai karena pengaruh suhu, kelembaban, jasad renik dan sebagainya. Penguraian bahan pestisida tersebut
tidak terjadi seketika itu juga, melainkan sedikit demi sedikit. Sisa yang tertinggal inilah yang kemudian diserap sebagai residu. Jumlah residu pestisida dipengaruhi
oleh suhu, kelembaban, jasad renik, sinar matahari, dan jenis dari pestisida tersebut Pohan, 2004.
Pengaruh secara langsung maupun secara tidak langsung akibat adanya pencemaran pestisida akan mengganggu kualitas air, sehingga kelangsungan
hidup dan pertumbuhan ikan juga akan terganggu. Pengaruh secara langsung disebabkan oleh akumulasi pestisida dalam organ-organ tubuh akibat tertelan
bersama-sama makanan yang terkontaminasi, atau akibat rusaknya organ-organ pernafasan sehingga dapat mematikan ikan budidaya dalam jangka waktu tertentu,
sedangkan secara tidak langsung adalah menurunnya kekebalan tubuh terhadap penyakit dan terhambatnya pertumbuhan ikan Mega dan Abdulgani, 2013.
2.5 Hama Ulat