Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom

10

2.3.3 Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom

Gambar 2.1 Sistem Peralatan Spektrofotometri Serapan Atom 1. Sumber Sinar Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga hollow cathode lamp. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda sendiri berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi dengan logam tertentu, tabung logam ini diisi dengan gas mulia neon atau argon dengan tekanan rendah yang jika diberikan tegangan pada arus tertentu, katoda akan memancarkan elektron-elektron yang bergerak menuju anoda dengan kecepatan dan energi yang tinggi. Elektron dengan energi yang tinggi ini akan bertabrakan dengan gas mulia sehingga gas mulia kehilangan elektron dan menjadi ion bermuatan positif. Ion gas mulia bermuatan positif akan bergerak menuju katoda dengan kecepatan dan energi yang tinggi sehingga menabrak unsur-unsur yang terdapat pada katoda. Akibat tabarakan ini, unsur- unsur akan terlempar ke luar permukaan katodadan mengalami eksitasi ke tingkat energi elektron yang lebih tinggi. Salah satu kelemahan penggunaan lampu katoda berongga adalah satu lampu digunakan untuk satu unsure, akan tetapi saat ini telah banyak dijumpai suatu lampu katoda berongga kombinasi, yakni satu Universitas Sumatera Utara 11 lampu dilapisi dengan beberapa unsure sehingga dapat digunakan untuk analisis beberapa unsure sekaligus Gandjar dan Rohman, 2007. 1. Tempat Sampel Dalam analisis dengan Spektrofotometri Serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom yaitu dengan nyala flame dan tanpa nyala flameless Gandjar dan Rohman, 2007. Teknik atomisasi dengan nyala bergantung pada suhu yang dapat dicapai oleh gas-gas yang digunakan. Untuk gas batubara-udara suhunya kira-kira sebesar 1800 ⁰C, gas alam-udara 1700⁰C, gas asetilen-udara 2200⁰C, dan gas dinitrogen oksida sebesar 3000 ⁰C. Sumber nyala yang paling banyak digunakan adalah campuran asetilen sebagai bahan pembakar dan udara sebagai pengoksidasi Gandjar dan Rohman, 2007. Teknik atomisasi tanpa nyala dapat dilakukan dengan meletakkan sejumlah sampel didalam tungku dari grafit kemudian dipanaskan dengan system elektris dengan cara melewatkan arus listrik pada tabung grafit. Akibat pemanasan ini, zat yang akan dianalisis akan berubah menjadi atom-atom netral dan dilewatkan suatu sinar yang berasal dari lampu katoda berongga sehingga terjadi proses penyerapan energi Gandjar dan Rohman, 2007. 2. Monokromator Pada spektrofotometri serapan atom, monokromator berfungsi untuk memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan untuk analisis. Di Universitas Sumatera Utara 12 dalam monokromator, terdapat suatu alat yang digunakan untuk memisahkan panjang gelombang yang disebut dengan chopper Gandjar dan Rohman, 2007. 3. Detektor Detektor digunakan untuk mengatur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman. Biasanya, detektor yang digunakan adalah tabung penggandaan foton photomultiplier tube Gandjar dan Rohman, 2007. 4. Readout Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai system pencatatan hasil. Pencatatan hasil dilakukan dengan suatu alat yang telah terkalibrasi untuk pembacaan suatu transmisi atau absorbs. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau kurva dari suatu alat perekam yang menggambarkan absorbansi dan intensitas emisi Gandjar dan Rohman, 2007.

2.3.4 Gangguan-gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom