Seng Zn Keracunan Logam

6

2.2.1 Seng Zn

Seng Zn merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, memiliki titik lebur 410 ⁰C dan mendidih pada 906⁰C, sangat mudah larut dalam asam klorida encer dan asam sulfat encer. Seng dapat diidentifikasi dengan beberapa reaksi yaitu dengan menggunakan uji ditizon akan membentuk senyawa kompleks berwarna merah yang dapat di ekstraksi dengan tetraklorida Vogel, 1985. Seng dialam tidak berada dalam keadaan bebas, namun dalam bentuk terikat dengan unsur lainnya berupa mineral sepertiZnCo 3, Zn 2 SiO 4 dan ZnO. Seperti halnya unsur tembaga, seng memasuki tatanan lingkungan secara alamiah melalui proses erosi dan secara tidak alamiah terjadi oleh factor limbah industry Widowati,dkk., 2008. Seng bersifat esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan telah didemonstrasikan pada tahun 1930 an. McCance dan Widdowson pada tahun 1930 an dan awal tahun 1970an diperoleh laporan pertama tentang kegagalan pertumbuhan pada remaja di Delta Sungai Nil di Mesir tahun terakhir menghasilkan pengertian lebih baik tentang peranan Bio Kimia Seng di dalam tubuh dan gejala klinik yang timbul akibat defesiensi Seng pada manusia Almatsier, 2001. Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar dihampir semua sel. Sebagian besar sel berada didalam hati, pangkreas, ginjal, otot, dan tulang. Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut, dan kuku.Di dalam cairan tubuh seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan Universitas Sumatera Utara 7 0,1 dari seluruh seng didalam tubuh yang mempunyai dalam masa pergantian tubuh yang cepat Almatsier, 2001.

2.2.2 Keracunan Logam

Kejadian keracunan logam paling sering disebabkan pengaruh pencemaran lingkungandari logam berat, seperti penggunaan logam untuk pembasmi hama pestisida, pemupukan ataulimbah buangan pabrik yang menggunakan logam. Logam tembaga dan seng termasuk logam esensial yang dalam dosis tertentudibutuhkan sebagai unsur nutrisi pada hewan, namun bila kadar logam ini melebihi jumlah dosis tertentu akan menyebabkan keracunan Darmono, 1995. Sumber keracunan logam juga dapat terjadi akibat dari penggunaan bahan- bahan rumah tangga, seperti penggunaan alat masak atau wadah tempat penyimpanan makanan atau minuman dapat melarutkan logam, umumnya karena makanantersebut bersifat asam, seperti logam kadnium, tembaga dan seng. Makanan yang bersifat basa juga dapat melarutkan logam, antara lain aluminium atau seng Sartono, 2002. Senyawa garam seng yang larut dalam air, biasanya digunakan pada generator asap dan pengelasan, keracunan biasanya terjadi karena menghirup uap seng tersebut, selain itu keracunan juga terjadi dari pemotongan logam, dan melelehkan logam campuran seng. Akibat keracunan logam seng terutama iritasi saluran pernafasan yang dapat menyebabkan edema paru dan kerusakan saluran nafas. Batas paparan uap seng adalah 5 grcm 3, dan batasan paparan uap seng klorida 1 mgmeter 3 Sartono, 2002. Namun logam seng juga merupakan logam esensial, karena seng merupakan logam yang terbanyak yang berkaitan dengan enzim dimana sekitar 200 jenis enzim mengandung seng Darmono, 1995. Universitas Sumatera Utara 8

2.3 Spektrofotometri Serapan atom