Project Statement Diagram SIPOC Supplier-Input-Process-Output-Customer Value Stream Mapping

3.4.1. Define

3.4.1.1. Project Statement

Project statement adalah suatu pernyataan proyek yang meliputi beberapa komponen berikut : 1. Business Case, berisi pernyataan yang menyatakan latar belakang umum dari permasalahan yang terjadi. 2. Problem Statement, berisi pernyataan tentang masalah yang akan dibahas. 3. Project Scope, menyatakan objek dan ruang lingkup masalah ataupun batasan. 4. Goal Statement, menyatakan tujuan dari penelitian yang dilakukan. 5. Project Timeline, menyatakan jangka waktu penelitian dilakukan.

3.4.1.2. Diagram SIPOC Supplier-Input-Process-Output-Customer

8 SIPOC merupakan singkatan dari pemasok, input, process, output, dan pelanggan. Pendekatan ini membantu untuk mengidentifikasi karakteristik yang merupakan kunci untuk proses yang di jangka panjang dengan memfasilitasi dan mengidentifikasi metrik yang tepat untuk digunakan untuk efek perbaikan. Untuk membuat diagram SIPOC harus: 1. Mengidentifikasi kegiatan kunci proses 2. Mengidentifikasi output dari proses dan pelanggan 3. Mengidentifikasi input untuk proses dan kemungkinan pemasok 8 Abdurrahman Coskun, Ibid. hal 9 Universitas Sumatera Utara

3.4.1.3. Value Stream Mapping

9 Value Stream Mapping adalah salah satu metode melihat dan memahami aliran produksi dan aliran informasi pada keseluruhan produksi dalam pembuatan value stream mapping . Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan penerapan konsep value stream mapping adalah sebagai berikut: 1. Membantu perusahaan menggambarkan aliran produksi secara keseluruhan mulai dari proses awal hingga proses akhir. 2. Membantu perusahaan melihat segala pemborosan dan sumber pemborosan yang terjadi di sepanjang aliran produksi. 3. Memberikan pemahaman mengenai proses manufaktur dalam bahasa yang umum. 4. Menggabungkan antara teknik dan konsep lean yang dapat membantu perusahaan untuk menghindari pemilihan teknik dan konsep yang asal-asalan. 5. Sebagai dasar dari rancangan implementasi. Dengan membantu perusahaan merancang keseluruhan aliran dari setiap proses kegiatan sesuai dengan konsep lean. 6. Menunjukkan hubungan antara aliran informasi dan aliran material. 7. Value stream mapping jauh lebih berguna dibandingkan metode kuantitatif lainnya yang menghasilkan perhitungan non value added, lead time, jarak perpindahan, jumlah persediaan, dan sebagainya. Value stream mapping merupakan sebuah metode kualitatif yang menggambarkan secara proses secara terperinci. 9 Mike, Rother John Shook, “Learning to See Value Stream Mapping to Create Value and Eliminate Muda ”, Massachusets: Lean Enterprise Institute, Massachusets,2003, hal 4 Universitas Sumatera Utara 10 10 Michael L. George, The Lean Six Sigma Pocket Toolbook, New York: Mc Graw-Hill, 2005, h. 46-53 Value stream mapping adalah sebuah metode visual untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang di dalamnya termasuk material dan informasi dari masing-masing stasiun kerja. Value stream mapping ini dapat dijadikan titik awal bagi perusahaan untuk mengenali pemborosan dan mengidentifikasi penyebabnya. Menggunakan value stream mapping berarti memulai dengan gambaran besar dalam menyelesaikan permasalahan bukan hanya pada proses-prose tunggal dan melakukan peningkatan secara menyeluruh dan bukan hanya pada proses-proses tertentu saja. Dalam sistem Lean, fokus dimulai dengan value stream mapping, yang mana di dalamnya digambarkan seluruh langkah-langkah proses yang berkaitan dengan perubahan permintaan pelanggan menjadi produk atau jasa yang dapat memenuhi permintaan dan mengidentifikasi berapa banyak nilai yang terdapat dalam setiap langkah ditambahkan ke produk. Segala aktivitas yang menciptakan fitur-fitur atau fungsi-fungsi yang memberikan nilai kepada pelanggan dinamakan dengan value added, sedangkan sebaliknya dinamakan dengan non-value-added. Pembuatan value stream mapping dimulai dengan membuat sketsa dari proses yang dilakukan perusahaan agar dapat membantu para karyawan untuk mengerti tentang aliran material dan informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau jasa. Diagram yang dihasilkan biasanya memvisualisasikan aliran produk dari pelanggan sampai kepada supplier dan menggambarkan juga keadaan sekarang dan yang ingin dicapai. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah yang perlu diterapkan dalam membentuk value stream mapping yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan produk tunggal, atau keluarga produk yang akan dipetakan. Apabila terdapat beberapa pilihan dalam menentukan keluarga produkjasa, pilihlah sebuah produk yang memenuhi kriteria berikut ini: a. Produk atau jasa mempunyai aliran proses yang hampir sama, sehingga produk atau jasa yang dipilih dapat mewakilkan keluarga produk tersebut. b. Produk atau jasa mempunyai volume produksi yang tinggi dan biaya yang paling mahal dibandingkan dengan produk atau jasa yang lain. c. Produk atau jasa tersebut mempunyai segmentasi kriteria yang penting bagi perusahaan. d. Produk atau jasa tersebut mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap konsumen. 2. Menggambarkan aliran proses sebagai berikut: a. Pelajari kembali simbol-simbol untuk memetakan suatu proses. b. Mulailah pada akhir dari proses dengan apa yang dikirimkan kepada pelanggan dan tarik ke belakang. c. Identifikasi aktivitas-aktivitas yang utama. d. Letakkan aktivitas-aktivitas tersebut dalam suatu urutan. 3. Tambahkan aliran material pada peta yang dibuat sebagai berikut: a. Tunjukkan pergerakan dari semua material. b. Gabungkan material bersama dengan aliran yang sama. Universitas Sumatera Utara c. Petakan semua proses pendukung dalam produksi, termasuk pula kegiatan- kegiatan inspeksi dan berbagai macam aktivitas pengetesan material ataupun proses. d. Tambahkan pemasok-pemasok di awal dari proses. e. Pelajari kembali simbol-simbol untuk memetakan suatu proses. 4. Tambahkan aliran informasi sebagai berikut: a. Petakan aliran informasi di antara aktivitas-aktivitas. b. Dokumentasikan bagaimana komunikasi proses dengan konsumen dan pemasok. c. Dokumentasikan bagaimana informasi dikumpulkan elektronik, manual, dan lainnya. 5. Kumpulkan data-data proses dan hubungkan data-data tersebut dengan tabel- tabel yang terdapat dalam value stream mapping sebagai berikut: a. Ikuti proses secara manual untuk mendapatkan hasil yang sesuai. b. Bila memungkinkan cobalah untuk mencari data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan value stream mapping. 6. Masukkan data yang berhasil dikumpulkan ke dalam value stream mapping. 7. Lakukanlah verifikasi dengan meminta orang lain yang bukan termasuk dalam tim pembuat tetapi memahami proses untuk melakukan perbandingan antara value stream mapping yang dibuat dengan keadaannya sebenarnya. Simbol-simbol yang digunakan dalam penggambaran value stream mapping dapat dilihat pada Tabel 3.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Simbol Proses Dalam Value Stream Mapping Simbol Proses dalam Value Stream Mapping CustomerSupplier Simbol ini merepresentasikan Supplier bila diletakkan di kiri atas, yakni sebagai titik awal yang umum digunakan dalam penggambaran aliran material. Sementara gambar akan merepresentasikan Customer bila ditempatkan di kanan atas, biasanya sebagai titik akhir aliran material. Dedicated Process Simbol ini menyatakan proses, operasi, mesin atau departemen yang dilalui aliran material. Secara khusus, untuk menghindari pemetaan setiap langkah proses yang tidak diinginkan, maka simbol ini biasanya merepresentasikan satu departemen dengan aliran internal yang kontinu. Shared Process Simbol ini menyatakan operasi, proses, departemen atau stasiun kerja dengan famili-famili yang saling berbagi dalam value-stream. Perkiraan jumlah operator yang dibutuhkan dalam value stream dipetakan, bukan sejumlah operator yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk. Push Arrow Simbol ini merepresentasikan pergerakan material dari satu proses menuju proses berikutnya. Data Box Simbol ini memiliki lambang-lambang di dalamnya yang menyatakan informasidata yang dibutuhkan unuk menganalisis dan mengamati sistem. CT adalah waktu siklus yang dibutuhkan untuk memproduksi satu barang sampai barang yang akan diproduksi selanjutnya datang. CO adalah changeover time yang merupakan waktu pergantian produksi satu produk dalam suatu proses untuk yang lainnya. Uptime adalah persentase waktu yang tersedia pada mesin untuk proses. Shipments Simbol ini merepresentasikan pergerakan raw material dari supplier hingga menuju gudang penyimpanan akhir di pabrik. Atau pergerakan dari produk akhir di gudang penyimpanan pabrik hingga sampai ke konsumen. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Simbol Proses Dalam Value Stream Mapping Lanjutan Simbol Proses dalam Value Stream Mapping Inventory Simbol ini menunjukkan keberadaan suatu inventory diantara dua proses. Ketika memetakan current state , jumlah inventory dapat diperkirakan dengan satu perhitungan cepat, dan jumlah tersebut dituliskan dibawah gambar segitiga. Jika terdapat lebih dari satu akumulasi inventory, gunakan satu lambang untuk masing-masing inventory. Lambang ini juga dapat digunakan untuk merepresentasikan penyimpanan bagi raw material dan finished goods. Safety Stock Simbol ini melambangkan sebuah persediaan “hedge” safety stock yang mengatasi masalah seperti downtime, untuk melindungi sistem dalam mengatasi fluktuasi pemesanan konsumen secara tiba-tiba atau terjadinya kerusakan pada sistem. External Shipment Simbol ini berarti pengiriman yang dilakukan dari supplier ke konsumen atau pabrik ke konsumen dengan menggunakan pengangkutan eksternal di luar pabrik. Operator Simbol ini merepresentasikan operator. Lambang ini menunjukkan jumlah operator yang dibutuhkan untuk melakukan suatu proses. Other Information Menyatakan informasi atau hal lain yang penting. Timeline Menunjukkan waktu yang memberikan nilai tambah cycle times dan waktu yang tidak memberikan nilai tambah waktu menunggu. Gunakan lambang ini untuk menghitung Lead Time dan Total Cycle Time. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Measure

Dokumen yang terkait

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigmadi PT. Prabu Jaya

2 56 240

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

5 35 79

PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES.

0 6 8

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 23

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

Pengurangan Waste Pakan Ternak dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Metode Weighted Product untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT Charoen Pokphand

0 5 4

PENGURANGAN WASTE PAKAN TERNAK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

0 0 17