20 absolut hingga larut, dicukupkan volume dengan etanol absolut sampai garis tanda
sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 1000 μgmL LIB I. Dari larutan
kloramfenikol LIB I dipipet 2,0 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 10,0 mL labu A, dan dari larutan prednisolon LIB I dipipet 1,0 mL dimasukkan ke dalam
labu A, dicukupkan dengan etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 200 μgmL dan 100,0 μgmL labu A. Kemudian dari
labu A dipipet 0,8 ml dimasukkan kedalam labu tentukur 10,0 ml dilarutkan dengan etanol absolut hingga larut, dicukupkan volume dengan etanol absolut
sampai garis tanda, sehingga di dapatkan larutan dengan konsentrasi 16 μgmL dan
8 μgmL labu B. Selanjutnya diukur absorbansinya pada 5 panjang gelombang yang telah ditetapkan bagan alir dapat dilihat pada Lampiran 4.4 halaman 49.
3.6.8 Penentuan Kadar Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim
Ditimbang 10 tube merek dagang yang mengandung kloramfenikol 20 mg dan prednisolon 2,5 mg kemudian dikeluarkan isinya satu per satu dari dalam
tube, kemudian di masukkan ke dalam beker glass. Selanjutnya ditimbang seksama sejumlah krim setara dengan 20 mg kloramfenikol, dihitung kesetaraan
kloramfenikol yang terkandung di dalamnya penimbangan krim dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam labu tentukur 50
mL, dan ditambahkan etanol absolut 10 mL, disonikasi selama 15 menit, sampai krimnya larut, kemudian dicukupkan dengan etanol absolut sampai garis tanda,
dikocok sampai homogen. Larutan tersebut kemudian disaring, lebih kurang 10 mL filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya ditampung. Kemudian dari filtrat
ini dipipet sebanyak 2,0 mL, ditambahkan 6 mL larutan prednisolon untuk adisi,
Universitas Sumatera Utara
21 dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, dicukupkan dengan etanol absolut
sampai garis tanda sehingga diperoleh larutan yang didalamnya terdapat kloramfenikol konsentrasi 16 μgmL dan prednisolon konsentrasi 8 μgmL.
Diukur serapan pada panjang gelombang 200 −400 nm dan bagan alir dapat dilihat
pada Lampiran 4.5 halaman 50.
3.6.9 Perhitungan kadar kloramfenikol dan prednisolon dalam campuran.
Perhitungan kadar masing-masing komponen dalam campuran dilakukan atas dasar absorbansi campuran Ac dan serapan tiap komponen pada multi
panjang gelombang yang telah diketahui dari hasil pengukuran dengan menggunakan persamaan matriks:
[c] = [[a] x [a
1
]]
-1
x [a] x Ac] Keterangan :
[c] : kadar komponen dari campuran
[a] : matriks serapan senyawa penyusun campuran
[a
1
] : transpose matriks serapan senyawa penyusun campuran
[[a] X [a
1
]]
-1
: invers matriks
kali transpose
matriks serapan
senyawa penyusun campuran Ac
: nilai serapan sampel
3.6.10 Analisis Hasil
Analisis hasil dilakukan untuk mengetahui validitas metode yang digunakan dalam penelitian, berikut parameter yang diukur:
a. Akurasi
Nilai akurasi dihitung dari hasil matriks kadar yang terukur atau kadar hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya dikalikan 100,0. Akurasi
dikatakan baik jika berada dalam rentang 90,0-110,0. Akurasi dari hasil matriks =
Universitas Sumatera Utara
22 b.
Uji Presisi Penentuan presisi berdasarkan harga koefisian variasi KV atau
Coefficient of variation CV. Jika KV lebih kecil dari 2 maka dinilai mempunyai presisi yang baik Andrianto, 2009. Koefisien variasi KV diperoleh
dengan rumus: KV =
������� ������� ����� ℎ���� ℎ���� ������ ����� ℎ����
× 100 c.
Analisis Data Penetapan Kadar Secara Statistik Data perhitungan kadar kloramfenikol dan prednisolon dianalisis secara
statistik dengan menggunakan uji T
Tabel
distribusi t dapat dilihat pada Lampiran. Rumus yang digunakan adalah :
SD =
1 -
n X
- Xi
2
∑
Untuk mencari t hitung digunakan rumus: t
hitung
=
n SD
X Xi
−
Data diterima jika t
tabel
t
hitung
-t
tabel
pada interval kepercayaan 95 dengan nilai α = 0,05.
Untuk menghitung kadar kloramfenikol dan prednisolon sebenarnya dalam sampel secara statistik dapat digunakan rumus Sudjana, 2005:
µ =
X
± tα2, dk x SD √n Keterangan :
SD : standard deviation simpangan baku
X
: Kadar rata-rata dalam satu sampel n
: jumlah perlakuan t
: harga t
tabel
sesuai dengan derajat kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Maksimum
Penentuan spektrum serapan maksimum dilakukan pada panjang gelombang 200–400 nm. Pengukuran kloramfenikol pada konsentrasi 16,0
μgmL, sedangkan untuk prednisolon pada konsentrasi 10,0 μgmL. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh panjang gelombang kloramfenikol pada 273.80 nm dan
prednisolon pada 243,40 nm. Spektrum serapan maksimum kloremfenikol konsentrasi
16,0 μgmL dan prednisolon konsentrasi 10,0 μgmL masing-masing dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2.
Gambar 4.1 Spektrum serapan maksimum kloramfenikol konsentrasi
16,0 μgmL
nm. 200.00
250.00 300.00
350.00 400.00
A b
s.
0.600
0.400
0.200
0.000
Universitas Sumatera Utara