16
3.5 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purposif, yaitu ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang terambil mempunyai karakteristik yang sama
dengan yang diteliti Sudjana, 2005. Sampel yang digunakan yaitu krim merek X yang mengandung kloramfenikol 20 mg dan prednisolon 2,5 mg gambar sediaan
dan daftar spesifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 43 dan Lampiran 2
halaman 44. 3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Pembuatan Larutan Induk Baku 3.6.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Kloramfenikol
Ditimbang dengan seksama 50 mg baku pembanding kloramfenikol kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, ditambahkan 10 mL
dengan etanol absolut hingga larut, dicukupkan volume dengan etanol absolute sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan
konsentrasi 1000 μgmL LIB I. Dari larutan LIB I dipipet 5 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50
mL, dicukupkan dengan etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 100 μgmL LIB II bagan alir dapat dilihat pada
Lampiran 4 halaman 46.
3.6.1.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Prednisolon
Dibuat larutan induk prednisolon dengan melarutkan 50 mg serbuk prednisolon BPFI dalam labu tentukur 50 mL, ditambahkan 10 mL dengan etanol
absolut hingga larut, dicukupkan volume dengan etanol absolute sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi
1000 μgmL LIB I. Dari
Universitas Sumatera Utara
17 larutan LIB I dipipet 5 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL,
dicukupkan dengan etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 100 μgmL LIB II bagan alir dapat dilihat pada Lampiran
4.2. halaman 47.
3.6.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum 3.6.2.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Kloramfenikol
Diambil sebanyak 1,6 mL dari LIB II kloramfenikol konsentrasi = 100 μgmL kemudian dimasukan ke dalam labu tentukur 10 mL untuk kemudian
dilarutkan dengan etanol absolut. Selanjutnya larutan diencerkan dengan pelarut yang sama hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen untuk memperoleh
larutan kloramfenikol dengan konsentrasi 16 μgmL. Diukur serapannya pada
panjang gelombang 200-400 nm dan bagan alir dapat dilihat pada Lampiran 4.1 halaman 46.
3.6.2.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Prednisolon
Diambil sebanyak 1,0 mL dari LIB II prednisolon konsentrasi = 100 μgmL kemudian dimasukan ke dalam labu tentukur 10 mL untuk diencerkan
dengan pelarut etanol absolut hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen untuk memperoleh larutan dengan konsentrasi 10
μgmL. Diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm dan bagan alir dapat dilihat pada Lampiran 4.2.
halaman 47.
3.6.3 Pembuatan Spektrum Serapan
Larutan standar kloramfenikol dengan konsentrasi 12 μgmL, 14 μgmL, 16 μgmL, 18 μgmL, dan 20 μgmL dan larutan standar Prednisolon dengan
Universitas Sumatera Utara
18 konsentrasi 6
μgmL; 8 μgmL; 10 μgmL; 12 μgmL; dan 14 μgmL yang masing- masing telah dibuat enam kali perulangan, diukur serapannya pada panjang
gelombang 200-400 nm.
3.6.3.1 Penentuan Spektrum Serapan Kloramfenikol
Larutan standar dibuat dalam 5 labu tentukur 10 mL yang memiliki konsentrasi masing-
masing 12 μgmL, 14 μgmL, 16 μgmL, 18 μgmL, dan 20 μgmL, dengan cara mengencerkan sebanyak 1,2 mL; 1,4 mL; 1,6 mL; 1,8 mL;
dan 2,0 mL secara berurutan dari LIB II kloramfenikol menggunakan pelarut etanol absolut bagan alir dapat dilihat pada Lampiran 4.1 halaman 46.
3.6.3.2 Penentuan Spektrum Serapan Prednisolon
Diambil sebanyak 0,6 mL; 0,8 mL; 1,0 mL; 1,2 mL; dan 1,4 mL dari LIB II prednisolon. Kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam 5 labu tentukur 10
mL. Dilarutkan dengan pelarut etanol absolut. Kemudian dicukupkan dengan pelarut yang sama untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi 6
μgml; 8 µgmL, 10
μgmL; 12 µgmL; dan 14 μgmL bagan alir dapat dilihat pada Lampiran 4.2 halaman 47.
3.6.4 Pembuatan Larutan Baku Prednisolon untuk Adisi