Hasil Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam

35 dipilih sebelumnya, yaitu panjang gelombang 227,04 nm, 243,40 nm, 253,52 nm, 263,66 nm, dan 273,80 nm. Data serapan larutan sampel yang telah diperoleh digunakan untuk mengukur kadar masing-masing, dengan menggunakan perhitungan matriks. Kemudian dari perhitungan akan diperoleh kadar kloramfenikol dan prednisolon. Perhitungan matriks dapat dilihat pada Lampiran 11 dan Lampiran 12. Tabel 4.14 Data Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Klorferson ® dengan Menggunakan Perhitungan Matriks No. Sampel Kadar Perolehan Matriks µgmL Kloramfenikol Prednisolon 1 16,16861 8,0040 2 16,15752 8,3620 3 16,17571 8,2820 4 16,13408 8,0041 5 16,17571 8,2630 6 16,13484 8,0040 Tabel 4.15 Data Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Chloramfecort-H ® dengan Menggunakan Perhitungan Matriks No. Sampel Kadar Perolehan Matriks µgmL Kloramfenikol Prednisolon 1 16,13484 8,2820 2 16,15752 8,2820 3 16,17571 8,0040 4 16,13408 8,2630 5 16,17571 8,0914 6 16,16861 8,2630

4.7 Hasil Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam

Sediaan Krim Secara Analisis Statistik Kadar kloramfenikol dan prednisolon pada krim dengan analisis secara statistik pada metode panjang gelombang berganda menggunakan pelarut etanol absolut dan juga penelitian yang telah dilakukan oleh Nasution 2015 secara Universitas Sumatera Utara 36 spektrofotometri derivatif dengan teknik zero crossing menggunakan pelarut etanol absolut dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Kadar kloramfenikol dan prednisolon pada krim dengan analisis secara statistik Rujukan Nasution 2015 Harahap 2016 Metode zero crossing panjang gelombang berganda Pelarut Etanol absolute Etanol absolute λ yang digunakan Kloramfenikol pada 227,60 nm dan prednisolon pada 292,80 nm 227,04 nm, 243,40 nm, 253,52 nm, 263,66 nm, dan 273,80 nm. Kadar Kloramfenikol K ® = 99,30 ± 1,13 C ® = 99,28 ± 2,06 K ® = 98,56 ± 0,03 C ® = 98,55 ± 0,03 Kadar Prednisolon K ® = 101,01 ± 2,27 C ® = 102,44 ± 2,43 K ® = 101,36 ± 1,94 C ® = 103,02 ± 0,22 Berdasarkan Tabel 4.16 diatas, kadar kloramfenikol dan prednisolon pada kedua metode memenuhi persyaratan menurut Farmakope Indonesia edisi V 2014 yaitu untuk sediaan krim kloramfenikol yaitu tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 130,0, dan untuk krim prednisolon yaitu tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0. Kadar kloramfenikol yang diperoleh dengan metode panjang gelombang berganda lebih kecil dari pada dengan metode spektrofotometri derivatif teknik zero crossing. Hal ini bisa disebabkan karena adanya perbedaan pada pengambilan panjang gelombang analisisnya. Universitas Sumatera Utara 37 Pada teknik zero crossing panjang gelombang dipilih oleh softwere pada alat UV probe pada spektrum serapan masing-masing yang telah diderivatkan dilakukan dengan mengamati panjang gelombang yang menunjukkan nilai serapan senyawa pasangannya nol dan nilai serapan senyawa yang lain dan campurannya memiliki nilai serapan sama atau hampir sama. Pada metode panjang gelombang berganda dilakukan pemilihan panjang gelombang analisis secara variabel bebas oleh si peneliti dimana pemilihan panjang gelombangnya diambil dari spektrum tersebut mulai memberikan serapan sampai hampir tidak memberikan serapan yang dipilih sebanyak 5 lima panjang gelombang dan pada metode ini dilakukan perhitungan kadar dengan operasi matriks. Dan kadar prednisolon yang diperoleh dengan metode panjang gelombang berganda lebih besar dari pada dengan metode spektrofotometri derivatif teknik zero crossing. Perhitungan statistik kadar kloramfenikol dan prednisolon pada sediaan pada krim K ® dan C ® dengan metode panjang gelombang berganda dapat dilihat pada Lampiran 15 dan Lampiran 16.

4.8 Hasil Uji Validasi

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

1 11 103

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 20

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 4

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

1 1 10

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 54

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 17

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

5 6 4