melewati jumlah redudansi dalam pendekatan. Konsistensi index, CI, dirumuskan sebagai
4. Dimana adalah maksimum eigenvalue dari matriks pertimbangan. CI
dibandingkan dengan Random Matrix, RI. Perbandingan antara CI RI, disebut sebagai Consistency Ratio, CR. Saaty menyampaikan bahwa nilai dari CR
mesti lebih kecil dari 0,1.
5. Penilaian terhadap setiap alternatif ditambahkan dengan bobot dari masing kriteria dan di-aggregate untuk mendapatkan penilaian kola dengan penjelasan
tiap kriteria
3.3.3. Quality Function Deployment QFD
11
11
Lou Cohen. Quality Function Deployment : How to Make QFd Work for You. USA : Addison- Wesley Publishing Company.1995., h.11
Quality Function Deployment QFD didefinisikan sebagai suatu proses
atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu kedalam kebutuhan teknis yang relevan,
di mana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat berfungsi dan bertindak. QFD juga mencakup pengendalian yang tepat dari proses operasional
menuju sasaran. Alat utama dari QFD adalah matriks, di mana hasil-hasilnya
Universitas Sumatera Utara
dicapai melalui penggunaan tim antardepartemen atau fungsional dengan mengumpulkan, menginterpretasikan, mendokumentasikan, dan memprioritaskan
kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Quality function deployment
dapat digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam spesifikasi tekhnikal tertentu. Teknik QFD
membantu dalam mendefinisikan unit pengukuran dan memberikan suatu kerangka kerja untuk mengevaluasi trade-offs di antara berbagai kombinasi dari
fitur desain. Komponen penting dalam menyusun QFD-The House of Quality dapat
dilihat pada Gambar 3.7.
A
Customer Needs and Benefits
D Relationships
- What do the customer requirement mean to the manufaktur
- Where are the interactions between relationships
F Technical Matrix
- Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks
- Technical Targets
B Planning Matrix
- Importance to Customer - Current Satisfaction Performance
- Competitive Satisfaction Performance - Goal
- Improvement Ratio - Sales Point
- Raw Weight - Normalized Raw Weight
C Technical Response
Technical Requirement E
Technical Correlations
Sumber : Lou Cohen 1995
Gambar 3.7. House of Quality
Universitas Sumatera Utara
Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut Lou Cohen, 1995: 1. Customer need
Customer need berisi daftar semua kebutuhan dan harapan pelanggan yang
biasanya ditentukan dengan penelitian secara kualitatif. Cara mengetahui suara pelanggan dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan pelanggan
untuk mengetahui keinginan, harapan, keluhan, maupun saran pelanggan, dan dapat juga dilakukan dengan pembagian kuisioner.
2. Planning matrix Planning matrix
merupakan matriks perencanaan produk yang berisikan data kuantitatif kebutuhan konsumen dan tujuan-tujuan performansi yang hendak
dicapai. 3. Technical response
Technical response merupakan parameter teknik yang memberikan gambaran
bagaimana cara tim pengembangan produkjasa pelayanan dalam merespon kebutuhan dan keinginan konsumen. Suara konsumen yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif harus diterjemahkan ke dalam suara pengembang voice of developer
. 4. Relationship
Relationship menunjukkan hubungan antara parameter teknik dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dimodelkan dalam QFD. Hubungan tersebut merupakan dari tim pengembangan yang dapat bersifat
kuat, moderat, dan lemah atau tidak ada hubungannya.
Universitas Sumatera Utara
5. Technical corelation Technical corelation
menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif cukup
kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubuungannya. 6. Technical matrix
Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk
serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmaruntuk tujuan pengembangan kualitas produk
3.3.4. Quality Function Deployment Fase II