BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Desain produk spring bed yang terpilih berdasarkan tahapan identify needs
pada project planning adalah desain VI dengan atribut yaitu bahan utama polyurethane, ketebalan foam tebal, bentuk sandaran persegi panjang, bahan
sandaran jok busa, warna spring bed coklat tuaputih, dan bahan pelapis foam terbuat dari rayon.
2. Define function pada langkah kedua project planning diperoleh bahwa atribut standarisasi bahan dan kekuatan bahan merupakan atribut yang paling penting
dalam perancangan produk. Rancangan konseptual spring bed pada tahap define function assaign sub teams
pada langkah conceptual design yaitu jumlah ulir per dan dimensi rangka kayu sandaran.
3. Langkah generate concept pada tahapan conceptual design dilakukan dengan pembuatan module yang terdiri dari module pembuatan per spring, module
pembuatan busa bed, module akurasi dimensi dengan mengintegrasikan fungsi bagian product design, production, marketing, quality control, dan logistic.
7.2. Saran
Saran yang dapat diajukan setelah penelitian tugas sarjana yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan pembuatan rancangan rill hasil dari output metode yang digunakan.
2. Perusahaan dapat memfokuskan perhatiannya pada perbaikan rancangan produk terhadap penjadwalan pembuatan produk sehingga dapat terjadi
koordinasi antar desain dan proses pembuatan produk. 3. Pihak perusahaan disarankan lebih menerima saran dan kritik dari operator
untuk pengembangan produk yang dihasilkan perusahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Ivana Mery Lestari Matras didirikan pada tahun 1995 dan disahkan menjadi PT pada tahun 1997 berlokasi di Jl. Gambir Pasar VIII, Tembung,
Sumatera Utara. Usaha yang dijalankan PT. Ivana Mery Lestari Matras bergerak di bidang manufaktur yaitu memproduksi spring bed dengan merk dagang
Maryland, Meladaland, Belini, Pinokio dan Best Dream.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha