Universitas Sumatera Utara 4.3 Analisis Univariat
4.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok pendidikan paling banyak adalah tamat SLTA sebanyak 45 responden 47,4 dan jumlah responden
dengan kelompok pendidikan yang paling sedikit berasal dari akademikperguruan tinggi sebanyak 7 responden 7,4. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4
berikut ini.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan No
Pendidikan Jumlah F
Persentase
1. SDM. Ibtidaiyah
10 10,5
2. SLTPM. Tsanawiyah
33 34,7
3. SLTAM. Aliyah
45 47,4
4. AkademikPerguruan Tinggi
7 7,4
Jumlah
95 100,0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok pendidikan paling banyak adalah kelompok pendidikan pada kategori sedang sebanyak 45 responden
47,4. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pendidikan No
Karakteristik Kategori
Jumlah F Persentase
1. Pendidikan
Tinggi 7
7,4 Sedang
45 47,4
Rendah 43
45,2
Jumlah 95
100,0
4.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pendapatan di bawah atau sama dengan Upah Minimum KabupatenKota UMK
atau ≤ Rp.2.015.000,- per bulan sebanyak 44 responden 46,3, sedangkan yang memiliki pendapatan besar dari Upah Minimum KabupatenKota UMK atau
≥
Universitas Sumatera Utara
Rp. 2.015.000 sebanyak 51 responden 53,7. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga
No Penghasilan Keluarga
Rupiah Jumlah F
Persentase
1. ≤ 2.015.000
44 46,3
2. 2.015.000
51 53,7
Jumlah 95
100,0 4.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan dapat dilihat dari apa yang diketahui tentang penyakit diare, organ tubuh yang terserang diare, penyebab diare, gejalatanda diare, cara
penularan diare, tingkat dehidrasi, pertolongan pertama saat anak terserang diare, pemberian oralit, tindakan yang dilakukan untuk mencegah anak terserang diare.
Berdasarkan dua belas pertanyaan maka diperoleh jawaban responden terhadap pertanyaan 1 Apa dimaksud dengan diare, sebanyak 76 responden
80,0 menjawab benar yaitu diare adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga
kali dalam 24 jam, sedangkan 19 responden 20,0 menjawab salah. Pertanyaan 2 Diare menyerang organ tubuh bagian apa, sebanyak 75 responden 78,9
menjawab benar yaitu usus besar, sedangkan 20 responden 21,1 menjawab salah.
Pertanyaan 3 Apa penyebab penyakit diare, sebanyak 75 responden 78,9 menjawab benar yaitu kuman-kuman penyakit seperti: bakteri, virus,
ataupun parasit, sedangkan 20 responden 21,1 menjawab salah. Pertanyaan 4 Apa gelaja penyakit diare, sebanyak 65 responden 68,4 menjawab benar
yaitu berak dengan tinja cair, lembek, dan sering, mual dan muntah, sedangkan 30
Universitas Sumatera Utara
responden 31,6 menjawab salah. Pertanyaan 5 Diare dapat ditularkan melalui apa, sebanyak 87 responden 91,6 menjawab benar yaitu Feces, air
yang terkontaminasi kuman penyait, dan makanan yang kotor, sedangkan 8 responden 8,4 menjawab salah.
Pertanyaan 6 Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah diare pada anak, sebanyak 86 responden 90,5 menjawab benar yaitu
membuang tinja bayi dengan benar dan menggunakan air yang bersih dan mengalir, sedangkan 9 responden 9,5 menjawab salah. Pertanyaan 7
Tindakan apa yang harus diajarkan pada anak agar anak dapat terhindar dari serangan penyakit diare, sebanyak 58 responden 61,1 menjawab benar yaitu
mengajarkan anak mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktifitasnya, sedangkan 37 responden 38,9 menjawab salah. Pertanyaan 8 Apa itu
dehidrasi, sebanyak 79 responden 83,2 menjawab benar yaitu dehidrasi merupakan gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh, sedangkan 16 responden
16,8 menjawab salah. Pertanyaan 9 Dehidrasi disebabkan karena apa, sebanyak 91 responden
95,8 menjawab benar yaitu banyaknya cairan yang keluar saat anak mengalami diare, sedangkan 4 responden 4,2 menjawab salah. Pertanyaan
10 Apa yang ibu lakukan saat anak terserang penyakit diare, sebanyak 75 responden 78,9 menjawab benar yaitu memberikan anak larutan oralit
sesegera mungkin dan membawa anak ke pelayanan kesehatan jika keadaannya memburuk, sedangkan 20 responden 21,1 menjawab salah. Pertanyaan 11
Cara membuat larutan gula garam sebagai pengganti oralit, 94 responden 98,9 menjawab benar yaitu melarutkan gula dan garam kedalam air yang secukupnya,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan 1 responden 1,1 menjawab salah. Pertanyaan 12 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS seperti apa yang harus dilakukan, 94 responden 98,9
menjawab benar yaitu mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktifitas, sedangkan 1 responden 1,1 menjawab salah.
Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi pengetahuan responden mengenai diare dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan NO
Pertanyaan Benar
Salah Total
F F
F
1. Apa dimaksud dengan diare
76 80,0
19 20,0
95 100,0
2. Diare menyerang organ tubuh
bagian apa 75
78,9 20
21,1 95
100,0 3.
Apa penyebab penyakit diare 75
78,9 20
21,1 95
100,0 4.
Apa gelaja penyakit diare 65
68,4 30
31,6 95
100,0 5.
Diare dapat ditularkan melalui apa
87 91,6
8 8,4
95 100,0
6. Langkah yang dilakukan untuk
mencegah diare pada anak 86
90,5 9
9,5 95
100,0 7.
Tindakan apa
yang harus
diajarkan pada anak agar anak dapat terhindar dari serangan
penyakit diare 58
61,1 37
38,9 95
100,0
8. Apa itu dehidrasi
79 83,2
16 16,8
95 100,0
9. Dehidrasi disebabkan karna apa
91 95,8
4 4,2
95 100,0
10. Apa yang ibu lakukan saat anak terserang penyakit diare
75 78,9
20 21,1
95 100,0
11. Cara membuat larutan gula garam sebagai pengganti oralit
94 98,9
1 1,1
95 100,0
12 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS seperti apa yang harus dilakukan
94 98,9
1 1,1
95 100,0
Berdasarkan tabulasi distribusi variabel pengetahuan setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa pengetahuan responden dikategorikan baik
yaitu sebanyak 87 responden 91,6 dan pengetahuan responden dikategorikan buruk yaitu sebanyak 8 responden 8,4. Secara lebih rinci dapat dilihat pada
tabel 4.8 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan
No Kategori Pengetahuan
Jumlah F
Persentase
1. Baik
87 91,6
2. Buruk
8 8,4
Jumlah 95
100,0
4.3.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Sikap
Sikap responden meliputi sikap terhadap diare harus segera ditangani, penanganan awal diare, makanan yang dikonsumsi anak, makanan yang lebih dari
enam jam, mengajarkan anak cuci tangan sebelum dan setelah makan atau melakukan aktivitasnya, pemberian larutan oralit sebagai penanganan awal diare
di rumah, bahan-bahan pembuatan oralit yang mudah diperoleh. Berdasarkan beberapa pernyataan maka diperoleh jawaban responden
terhadap pernyataan diare harus segera ditangani sebanyak 62 responden 65,3 menjawab setuju, dan 33 responden 34,7 menjawab tidak setuju. Distribusi
sikap responden terhadap penanganan awal diare dapat dilakukan di rumah dengan cara memberikan larutan oralit, hasil penelitian menunjukan bahwa
responden yang setuju sebanyak 44 responden 46,3, untuk responden yang tidak setuju sebanyak 51 responden 53,7.
Distribusi sikap responden terhadap pernyataan anak dapat terserang diare karena jajan atau makan makanan sembarangan, hasil penelitian menunjukan
bahwa responden yang setuju sebanyak 49 responden 51,6, untuk responden yang tidak setuju sebanyak 46 responden 48,4. Distribusi sikap responden
terhadap pernyataan ibu mengajarkan anak untuk tidak membeli jajan sembarangan dan selalu memperhatikan makanan apa yang akan di konsumsi
anak, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 25
Universitas Sumatera Utara
responden 26,3, untuk responden yang tidak setuju sebanyak 70 responden 73,7.
Distribusi sikap responden terhadap pernyataan memperbaiki keadaan gizi melalui perbaikan makanan akan membawa anak kepada kesembuhan, hasil
penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 16 responden 16,8, untuk responden yang tidak setuju sebanyak 79 responden 83,2.
Distribusi sikap responden terhadap pernyataan setelah anak selesai bermain sebaiknya mencuci tangan anak dengan sabun dan mulai mengajarkan anak
bagaimana cara mencuci tangan yang benar, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 36 responden 37,9, untuk responden yang
tidak setuju 59 responden 62,1. Distribusi sikap responden terhadap pernyataan mencuci tangan sebelum dan setelah buang air besar merupakan
langkah mencegah diare pada anak, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 58 responden 61,1, untuk responden yang tidak setuju
37 responden 38,9. Distribusi sikap responden terhadap pernyataan ibu akan segera
memberikan larutan oralit saat anak balitanya buang air besar terus menerus yang disertai mual dan muntah, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang
setuju sebanyak 35 responden 36,8, untuk responden yang tidak setuju sebanyak 60 responden 63,2. Distribusi sikap responden terhadap pernyataan
oralit dapat dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang mudah di dapatkan, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 67 responden
70,5, untuk responden yang tidak setuju 28 responden 29,5.
Universitas Sumatera Utara
Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi sikap responden mengenai diare dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap NO
Pertanyaan Sangat
Setuju Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju Total
F F
F F
F
1. Diare harus segera ditangani
62 65,3
33 34,7 0
95 100,0
2. Penanganan awal diare dapat
dilakukan di rumah dengan cara memberikan larutan oralit
44 46,3
51 53,7 0
95 100,0
3. Anak dapat terserang diare
karena jajan
atau makan
makanan sembarangan 49
51,6 46
48,4 0 95
100,0
4. Ibu mengajarkan anak untuk
tidak membeli
jajan sembarangan
dan selalu
memperhatikan makanan apa yang akan di konsumsi anak
25 26,3
70 73,7 0
95 100,0
5. Memperbaiki
keadaan gizi
melalui perbaikan makanan akan membawa anak kepada
kesembuhan 16
16,8 79
83,2 0 95
100,0
6. Setelah anak selesai bermain
sebaiknya mencuci
tangan anak dengan sabun dan mulai
mengajarkan anak bagaimana cara mencuci tangan yang
benar 36
37,9 59
62,1 0 95
100,0
7. Mencuci tangan sebelum dan
setelah buang
air besar
merupakan langkah mencegah diare pada anak
58 61,1
37 38,9 0
95 100,0
8. Ibu akan segera memberikan
larutan oralit
saat anak
balitanya buang air besar terus menerus yang disertai mual
dan muntah 35
36,8 60
63,2 0 95
100,0
9. Oralit dapat dibuat sendiri di
rumah dengan bahan-bahan yang mudah di dapatkan
67 70,5
28 29,5 0
95 100,0
Berdasarkan tabulasi distribusi variabel sikap setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa sikap responden di kategorikan sangat
Universitas Sumatera Utara
baik, yaitu sebanyak 17 responden 17,9, sikap responden dikategorikan baik, yaitu sebanyak 49 responden 51,6, dan sikap responden dikategorikan tidak
baik, yaitu sebanyak 29 responden 30,5. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap No
Kategori Pengetahuan Jumlah
F Persentase
1. Sangat baik
17 17,9
2. Baik
49 51,6
3. Tidak baik
29 30,5
4. Sangat tidak baik
0,0
Jumlah 95
100,0 4.3.5 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Tentang Program
Pencegahan
Persepsi tentang program pencegahan meliputi penyuluhan membantu ibu dalam mencegah diare pada balita, penyuluhan memperoleh informasi tentang
diare, penyuluhan meningkatkan pengetahuan ibu akan penyakit diare, dan pendidikan kesehatan membantu ibu dalam menagani diare pada balita.
Distribusi persepsi tentang program pencegahan responden terhadap pernyataan penyuluhan tentang diare yang dilakukan petugas kesehatan
membantu ibu dalam mencegah diare pada balita, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 87 responden 91,6, untuk responden
dan untuk responden yang tidak setuju sebanyak 8 responden 8,4. Distribusi persepsi tentang program pencegahan responden terhadap pernyataan petugas
kesehatan dan tokoh masyarakat yang aktif mempermudah ibu untuk memperoleh informasi tentang diare, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang
setuju sebanyak 57 responden 60,0, untuk responden yang kurang setuju
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 34 responden 35,8, dan untuk responden yang tidak setuju sebanyak 4 responden 4,2.
Distribusi persepsi tentang program pencegahan responden terhadap pernyataan penyuluhan tentang diare meningkatkan pengetahuan ibu akan
penyakit diare, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 75 responden 78,9, untuk responden yang kurang setuju sebanyak 16
responden 16,8, dan untuk responden yang tidak setuju sebanyak 4 responden 4,2. Distribusi persepsi tentang program pencegahan responden terhadap
pernyataan pendidikan kesehatan yang diberikan petugas kesehatan kepada ibu membantu ibu dalam menagani diare pada balita tatalaksana diare di rumah
tangga, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang setuju sebanyak 78 responden 82,1, dan untuk responden yang tidak setuju sebanyak 17
responden 17,9. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi persepsi program
pencegahan dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Program Pencegahan
NO Pertanyaan
Setuju Kurang
Setuju Tidak
Setuju Total
F F
F F
1. Penyuluhan tentang diare
yang dilakukan
petugas kesehatan membantu ibu
dalam mencegah diare pada balita
87 91,6
8 8,4
95 100,0
2. Petugas
kesehatan dan
tokoh masyarakat
yang aktif mempermudah ibu
untuk memperoleh
informasi tentang diare 57
60,0 34
35,8 4
4,2 95
100,0
3. Penyuluhan tentang diare
meningkatkan pengetahuan ibu akan penyakit diare
75 78,9
16 16,8
4 4,2
95 100,0
Universitas Sumatera Utara Lanjutan tabel 4.11
NO
Pertanyaan Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Total
F F
F F
4. Pendidikan kesehatan yang
diberikan petugas kesehatan kepada ibu membantu ibu
dalam menagani diare pada balita tatalaksana diare di
rumah tangga 78
82,1 17
17,9 95
100,0
Berdasarkan tabulasi distribusi variabel persepsi tentang program pencegahan setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa persepsi
tentang program pencegahan responden di kategorikan baik, yaitu sebanyak 88 responden 92,6 dan persepsi tentang program pencegahan responden di
kategorikan sedang, yaitu sebanyak 7 responden 7,4. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi Tentang Program Pencegahan
No Kategori Pengetahuan
Jumlah F
Persentase
1. Baik
88 92,6
2. Sedang
7 7,4
3. Buruk
Jumlah 95
100,0 4.3.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan responden meliputi mencuci tangan dengan sabun sebelum memberi makan balita, mengajarkan anak untuk mencuci tangan,
mencuci peralatan makan balita, membuang tinja balita dengan bersih dan benar, menggunakan air bersih, memasak air sampai mendidih, memberikan larutan
oralit sebagai pertolongan pertama, dan membawa anak ke pelayanan kesehatan. Berdasarkan delapan pertanyaan maka diperoleh jawaban responden
terhadap pertanyaan 1 Apakah ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum
Universitas Sumatera Utara
memberi makan balita, sebanyak 18 responden 18,9 menjawab ya, sedangkan 76 responden 80,0 menjawab kadang-kadang, dan 1 responden 1,1
menjawab tidak. pertanyaan 2 Apakah ibu mengajarkan anak untuk mencuci tangan setelah melakukan aktivitasnya dan sebelum menyentuh makanan,
sebanyak 1 responden 1,1 menjawab ya, sedangkan 63 responden 66,3 menjawab kadang-kadang, dan 31 responden 32,6 menjawab tidak.
pertanyaan 3 Apakah ibu mencuci peralatan makan balita dengan air bersih sebelum digunakan, sebanyak 17 responden 17,9 menjawab ya,
sedangkan 77 responden 81,1 menjawab kadang-kadang, dan 1 responden 1,1 menjawab tidak. pertanyaan 4 Apakah ibu membuang tinja balita dengan
bersih dan benar membuang ke jamban, sebanyak 7 responden 7,4 menjawab ya, sedangkan 47 responden 49,5 menjawab kadang-kadang, dan 41 responden
43,2 menjawab tidak. pertanyaan 5 Apakah ibu menggunakan air bersih saat membersihkan
seluruh tubuh balita, sebanyak 85 responden 89,5 menjawab ya, sedangkan 8 responden 8,4 menjawab kadang-kadang, dan 2 responden 2,1 menjawab
tidak. pertanyaan 6 Apakah ibu memasak air sampai mendidih untuk air minuman keluarga, sebanyak 13 responden 13,7 menjawab ya, sedangkan 2
responden 2,1 menjawab kadang-kadang, dan 80 responden 84,2 menjawab tidak.
pertanyaan 7 Apakah ibu segera memberikan larutan oralit kepada balita bila terserang diare sebagai pertolongan pertama, sebanyak 4 responden 4,2
menjawab ya, sedangkan 48 responden 50,5 menjawab kadang-kadang, dan 43 responden 45,3 menjawab tidak. pertanyaan 8 Apakah ibu segera membawa
Universitas Sumatera Utara
anak yang mengalami diare ke pelayanan kesehatan jika keadaannya semakin memburuk, sebanyak 55 responden 57,9 menjawab ya, sedangkan 37
responden 38,9 menjawab kadang-kadang, dan 3 responden 3,2 menjawab tidak. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi tindakan pencegahan dapat
dilihat pada tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pencegahan NO
Pertanyaan Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Total F
F F
F
1. Apakah ibu mencuci tangan
dengan sabun
sebelum memberi makan balita?
18 18,9
76 80,0
1 1,1
95 100,0
2. Apakah
ibu mengajarkan
anak untuk mencuci tangan setelah
melakukan aktivitasnya dan sebelum
menyentuh makanan? 1
1,1 63
66,3 31
32,6 95
100,0
3. Apakah
ibu mencuci
peralatan makan
balita dengan air bersih sebelum
digunakan? 17
17,9 77
81,1 1
1,1 95
100,0
4. Apakah ibu membuang tinja
balita dengan bersih dan benar
membuang ke
jamban? 7
7,4 47
49,5 41
43,2 95
100,0
5. Apakah ibu menggunakan air
bersih saat membersihkan seluruh tubuh balita?
85 89,5
8 8,4
2 2,1
95 100,0
6. Apakah ibu memasak air
sampai mendidih untuk air minuman keluarga?
13 13,7
2 2,1
80 84,2
95 100,0
7. Apakah
ibu segera
memberikan larutan oralit kepada balita bila terserang
diare sebagai pertolongan pertama?
4 4,2
48 50,5
43 45,3
95 100,0
8. Apakah ibu segera membawa
anak yang mengalami diare ke pelayanan kesehatan jika
keadaannya
semakin memburuk?
55 57,9
37 38,9
3 3,2
95 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabulasi distribusi variabel tindakan pencegahan setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa tindakan pencegahan responden
di kategorikan baik yaitu sebanyak 68 responden 71,6, tindakan pencegahan responden di kategorikan sedang yaitu sebanyak 18 responden 18,9, dan
tindakan pencegahan responden di kategorikan buruk yaitu sebanyak 9 responden 9,5. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini.
Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan Pencegahan
No Kategori Pengetahuan
Jumlah F
Persentase
1. Baik
68 71,6
2. Sedang
18 18,9
3. Buruk
9 9,5
Jumlah 95
100,0 4.4 Hasil Uji Statistik Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yaitu karakteristi pendidikan, pendapatan, pengetahuan, dan
sikap, dan persepsi ibu tentang program pencegahan diare dengan variabel terikat yaitu tindakan pencegahan penyakit diare dengan menggunakan uji Pearson
Product Moment dengan tingkat kemaknaan nilai p0,05, dengan hasil sebagai berikut:
1. Pada karakteristik responden, variabel pengetahuan p=0,0001 dan sikap
p=0,004, menunjukan secara signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan tindakan pencegahan penyakit diare karena nilai p0,05.
2. Pada karakteristik responden, variabel pendidikan p=0,369 pendapatan
keluarga p=0,839, persepsi program pencegahan p=0,176 menunjukkan tidak adanya hubungan variabel tersebut dengan tindakan pencegahan diare
karena p0,05.
Universitas Sumatera Utara
3. Menurut Calton dalam Hastono 2001 melalui hasil uji statistik dari korelasi
Pearson dapat dilihat kekuatan hubungan dari dua variabel, sehingga di tarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Hubungan variabel pendidikan dengan tindakan pencegahan diare pada
balita menunjukkan hubungan yang sangat lemah r=0,093 dan berpola negatif, artinya semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin meningkat
tindakan pencegahan diare pada balita. b.
Hubungan variabel pendapatan keluarga dengan tindakan pencegahan diare pada balita menunjukkan hubungan yang sangat lemah r=0,021
dan berpola negatif, artinya semakin tinggi pendapatan keluarga maka akan terjadi penurunan dalam tindakan pencegahan diare pada keluarga.
c. Hubungan variabel pengetahuan dengan tindakan pencegahan diare pada
balita menunjukkan hubungan yang kuat r=0,650 dan berpola positif, artinya semakin tinggi pengetahuan ibu maka semakin meningkat
tindakan pencegahan diare pada balita. d.
Hubungan variabel sikap dengan tindakan pencegahan diare pada balita menunjukkan hubungan yang lemah r=0,294 dan berpola positif, artinya
semakin tinggi sikap maka semakin meningkat tindakan pencegahan diare pada balita.
e. Hubungan variabel persepsi tentang program pencegahan dengan tindakan
pencegahan diare pada balita menunjukkan hubungan yang sangat lemah r=0,140 dan berpola negatif, artinya semakin tinggi persepsi tentang
program pencegahan maka semakin meningkat tindakan pencegahan diare pada balita.
Universitas Sumatera Utara
Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson No
Variabel Correlation
Coefficient r Sig. p
1. Pendidikan
0,093 0,369
2. Pendapatan Keluarga
0,021 0,839
3. Pengetahuan
0,650 0,0001
4. Sikap
0,294 0,004
5. Persepsi tentang Program Pencegahan
0,140 0,176
4.5 Hasil Uji Statistik Multivariat