Universitas Sumatera Utara
Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson No
Variabel Correlation
Coefficient r Sig. p
1. Pendidikan
0,093 0,369
2. Pendapatan Keluarga
0,021 0,839
3. Pengetahuan
0,650 0,0001
4. Sikap
0,294 0,004
5. Persepsi tentang Program Pencegahan
0,140 0,176
4.5 Hasil Uji Statistik Multivariat
Berdasarkan hasil uji statistik bivariat diketahui bahwa variabel pengetahuan, dan sikap menunjukan p-value0,05, sehingga variabel-variabel
tersebut dapat dilanjutkan analisis multivariat regresi linear berganda. Hasil uji statistik regresi linear berganda dengan tingkat kepercayaan 95
ɑ=0,05 menunjukkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pengetahuan p=0,0001
dan sikap p=0,014 terhadap tindakan pencegahan diare karena nilai p0,05.
2. Pendidikan p=0,187, pendapatan keluarga p
=
0,386, dan persepsi tentang program pencegahan p=0,222 tidak memiliki pengaruh yang bermakna
terhadap tindakan pencegahan diare pada balita. 3.
Koefisien determinan R Square menunjukkan nilai 0,496 ini berarti regresi linear berganda yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh karakteristik
pengetahuan dan sikap terhadap tindakan pencegahan diare pada balita sebesar 49,6 dan selebihnya 50,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
terdapat dalam penelitian ini. 4.
Model persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = -3,058 konstanta + 1,127 X1 + 0,235 X2
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Y
= variabel tindakan pencegahan diare X1
= Variabel pengetahuan X2
= Variabel sikap Berdasarkan persamaan diatas dapat di deskripsikan sebagai berikut:
a. Apabila dinaikkan satu poin pengetahuan, maka tindakan pencegahan
diare akan naik sebesar 1,127 kali. b.
Apabila dinaikkan satu poin sikap, maka tindakan pencegahan diare akan naik sebesar 0,235 kali.
Hasil regresi sesuai dengan tabel 4.16 berikut ini.
Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda No
Variabel Taraf
Signifikan B
R R
Square F
value P
value
1. Pendidikan
0,187 0,475
0,705 0,496
17,549 0,0001 2.
Pendapatan keluarga
0,386 -0,492
3. Pengetahuan
0,0001 1,127
4. Sikap
0,004 0,235
5. Persepsi tentang
Program Pencegahan
0,222 0,486
Ternyata dari tabel diatas dari keseluruhan faktor – faktor yang dominan
dengan tingkat koefisien yang berpengaruh dan yang paling dominan adalah Pengetahuan responden 1,127 terhadap Tindakan pencegahan diare pada balita
di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016.
59 Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tindakan Pencegahan Diare
Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik regresi linear berganda didapatkan nilai p= 0,187 p0,05. Dengan demikian
dapat di simpulkan bahwa H
o
diterima dan H
a
ditolak, sehingga tidak ada pengaruh pendidikan ibu terhadap tindakan pencegahan diare pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan. Menurut santosa yang mengutip dalam ebrahim 2009 faktor pendidikan
merupakan unsur yang sangat penting karena dengan pendidikan seseorang dapat menerima lebih banyak informasi terutama dalam menjaga kesehatan diri dan
keluarga dan memperluas cakrawala berpikir sehingga lebih mudah mengembangkan diri dalam mencegah terjangkitnya suatu penyakit dan
memperoleh perawatan medis yang kompeten. Namun berdasarkan penelitian dan setelah dilakukan olahan data, latar
belakang pendidikan tidak mempengaruhi tindakan ibu dalam pencegahan penyakit diare pada balita. Penulis berasumsi dengan latar belakang pendidikan
ibu setelah dilakukan penyebaran kuesioner diperoleh hasil tertinggi yaitu tingkat pendidikan SMA sebanyak 45 responden, responden lebih mempunyai
kecenderungan untuk mengabaikan kesehatan mereka dan kesehatan balitanya terutama berkaitan dengan gizi balitanya sehingga anak lebih mudah terserang
berbagai penyakit khususnya diare. Salah satu responden berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuesioner, tindakan pencegahan yang dilakukan
responden untuk penyakit diare yaitu mengajarkan anak untuk mencuci tangan