Strategi Pengembangan Ukm Pengembangan UKM

9. Mengembangkan Kerjasama yang Setara Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha UKM untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha. Pengembangan Usaha Kecil yang dimaksudkan dalam penulisan ini adalah bagaimana proses yang dilakukan pihak PTPN IV selaku pelaksana program kemitraan dalam upaya mengembangkan Usaha kecil mitraa binaan nya dengan melihat proses baik dari segi pemberian pinjaman , komunikasi yang dibangun, serta koordinasi yang dijalin untuk memantau perkembangan dari usaha mitra binaannya.

II.4.4.3 Strategi Pengembangan Ukm

Menurut sartika,dkk 2002:25 Strategi pengembangan UKM adalah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu 1. Kemitraan Usaha yaitu hubungan kerjasama usaha diantara berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan, pelatihan dalam mengembangkan SDM untuk pelaku usaha kecil oleh usaha besar. 2. Permodalan UKM yaitu memberikan dan menyediakan modal bagi pelaku UKM melalui bantuan keuangan, bantuan teknis, program penjaminan, bank dan lembaga keuangan mikro untuk usaha mikro kecil-menengah UMKM. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian pengembangan UMKM adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peluang pertumbuhan usaha dan kualitas usaha yang tergolong UMKM kearah yang lebih baik secara kesinambungan. Salah satu upaya peningkatan dan pengembangan UMKM dalam perekonomian nasional dilakukan dengan mendorong pemberian kredit modal usaha kepada UMKM.. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM yang dimaksud adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah khususnya yang menangani pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM untuk meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UKM dalam proses pembangunan nasional yang termuat dalam tugas pokok dan fungsi PTPN IV seperti bantuan permodalan, melakukan pembinaan dan pelatihan, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan dari teori-teori yang dijelaskan sebelumnya maka penulis membuat kerangka konsep penelitian yang bertujuan untuk mengetahui teori yang relevan terhadap implementasi program kemitraan dan bina lingkungan dalam pengembangan Usaha kecil. Universitas Sumatera Utara Berikut kerangka konsep penelitian yang penulis gunakan Tahapan –tahapan Variabel Variabel Gambar 2.1 Konsep Penelitian Implementasi PKBL Dalam Pengembangan Usaha Kecil Penyusunan Agenda Formulasi Kebijakan Adopsi Kebijakan Implementasi Kebijakan PKBL Evaluasi Kebijakan Standar dan Sasaran Kebijakan Sumber Daya Komunikasi Struktur Birokrasi Disposisi Tujuan Pengembangan Usaha Kecil Permodalan Kemitraan Usaha Kebijakan Publik Universitas Sumatera Utara Berikut penjelasan dari kerangka konsep diatas Kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus dilakukan dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya. Program kemitraan dan bina lingkungan merupakan suatu paket kebijakan yang dikeluarkan oleh kementrian BUMN yang di dalamnya terdapat dua program yaitu program kemitraan dan bina lingkungan. Sesuai dengan tujuan dari pendirian BUMN yaitu turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,koperasi dan masyarakat. Dalam hal ini program kemitraan dan bina lingkungan merupakan kebijakan publik meso karena kebijakan ini dibuat oleh kementrian BUMN dengan peraturan PER-09MBU072015 namun dalam pelaksanaannya maka dapat dikatakan menjadi kebijakan publik mikro karena kebijakan publik mikro mengatur tentang pelaksanaannya atau implementasi dari kebijakan tersebut. Maka dalam tahapan kebijakan publik ada dikenal implementasi kebijakan . Menurut Patton dan Sawicki implementasi kebijakan adalah berbagai kegiatan yang dilakukan untuk merealisasikan program, dimana eksekutif berperan mengatur cara dalam mengorganisir, menginterpretasikan dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi. Untuk melihat bagaimana proses implementasi kebijakan itu berlangsung secara efektif, maka dapat dilihat dari berbagai model 2 model yang relevan yang penulis gunakan dalam implementasi program kemitraan dan bina lingkungan dalam pengembangan usaha kecil. Dalam Model van meter dan van horn penulis menggunakan 2 variabel yaitu standar dan sasaran kebijakan serta sumber daya yang terdiri dari tiga sub variabel Universitas Sumatera Utara yaitu sumber daya manusia, sumber daya finansial, dan fasilitas. Serta dalam model George Edward III penulis menggunakan 3 variabel yaitu komunikas, struktur birokrasi dan disposisi. Sesuai dengan tujuan dari pengimlementasian kebijakan PKBL yaitu kegiatan pemberdayaan kondisi ekonomi, sosial masyarakat oleh BUMN. Salah satunya adalah membantu para pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usaha nya. Program kemitraan dan bina lingkungan merupakan dua program yang memiliki keterkaitan yang erat dikarenakan pengembangan usaha dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bantuan permodalan dan kemitraan usaha termasuk pembinaan dan pelatihan. Bantuan permodalan didapatkan melalui program kemitraan dengan memberikan bantuan pinjaman modal usaha dengan bunga pemgembalian yang cukup minim, dan kemitraan usaha dilakukan dalam bentuk pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha kecil. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai kerangka konsep penelitian yang digunakan maka penulis memaparkan definisi konsep dan operasionalisasi konsep dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

II.5 Defenisi Konsep